Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
4 Fakta Kapal Nabi Nuh AS yang Selamat dari Banjir Bandang
4 Agustus 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam Alquran, dikisahkan bahwa alasan Nabi Nuh AS membuat sebuah kapal adalah atas dasar perintah Allah SWT. Kapal tersebut dibuat agar Nabi Nuh dan umatnya yang beriman selamat dari banjir bandang.
Banjir bandang tersebut diturunkan Allah SWT atas permohonan Nabi Nuh AS sebagai bentuk azab kepada kaumnya yang tak mau beriman. Hal ini dijelaskan dalam surat Nuh ayat 26-27 yang artinya:
“Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah engkau biarkan pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya, jika Anda membiarkan mereka pergi, niscaya mereka akan menyesatkan-hamba-Mu, dan tidak akan melahirkan, selain anak yang berbuat maksiat lagi.” (QS. Nuh: 26-27)
Setelah banjir bandang itu surut, kapal Nabi Nuh AS berlabuh di sebuah bukit yang tinggi (al-judy). Untuk membuktikan keberadaan kapal Nabi Nuh AS, para ilmuwan dan peneliti pun memutuskan untuk melakukan berbagai penelitian.
ADVERTISEMENT
Bagi yang penasaran, di bawah ini akan dijabarkan beberapa fakta kapal Nabi Nuh AS yang ditemukan oleh sejumlah ilmuan dan peneliti.
Fakta Kapal Nabi Nuh AS
Dirangkum dari buku Islam Itu Ilmiah tulisan Abdul Syukur al-Azizi, berikut adalah beberapa fakta kapal Nabi Nuh AS yang masih menjadi perbincangan hingga saat ini.
1. Kapal Nabi Nuh AS berlabuh di Gunung Ararat
Setelah ada banyak arkeolog yang melakukan penelitian selama bertahun-tahun, mereka menemukan sesuatu di atas pegunungan Ararat, Turki yang berdekatan dengan perbatasan Iran. Penemuan tersebut diyakini sebagai tempat berlabuhnya bahtera Nabi Nuh AS.
Keberhasilan tersebut didapat setelah memanfaatkan peta satelit dari Google Earth yang diketahui terletak pada ketinggian sekitar 2.515 m di atas permukaan laut. Lokasinya berada di kaki bukit yang agak rata.
ADVERTISEMENT
Di daerah sekitar tempat tersebut terdapat lembah raksasa yang berada di lokasi lebih rendah. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa lokasi tersebut memang sangat cocok menjadi tempat berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS.
2. Kapal Nabi Nuh AS dibuat sekitar tahun 3.465 SM
Jika mengacu pada peristiwa banjir bandang yang pernah melanda bumi, para ahli memperkirakan bahwa kapal Nabi Nuh AS dibuat sekitar tahun 3.465 SM.
3. Kapal Nabi Nuh AS dibangun di Shuruppak
Beberapa ahli mengatakan bahwa kapal Nabi Nuh AS dibangun di sebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu kawasan yang terletak di selatan Irak. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya banyak potongan kayu dalam berbagai ukuran yang berserakan di sekitarnya.
Setelah dilakukan penelitian selama bertahun-tahun, pada akhir 1952 para ahli menyimpulkan bahwa kayu-kayu tersebut memang merupakan potongan dari bahtera Nabi Nuh AS yang terdampar di sana.
4. Terdapat ukiran huruf kuno dan gambar telapak tangan pada kayu kapal Nabi Nuh AS
ADVERTISEMENT
Pada potongan kayu yang dipercaya para ahli sebagai bekas reruntuhan kapal Nabi Nuh AS terdapat beberapa ukiran dari huruf kuno . Dari penemuan ini, pemerintah Rusia akhirnya membentuk sebuah dewan yang terdiri atas beberapa pakar untuk mencari tahu makna tulisan tersebut.
Pada 27 Februari 1953, Prof. Solomon dari Universitas Moskow, Prof. Ifa Han Kheeno dari Tiongkok, Mr. Mishaou Lu Farug (pakar fosil), dan beberapa ilmuwan lainnya mulai bekerja untuk meneliti potongan kayu tersebut.
Selama kurang lebih 8 bulan, akhirnya mereka dapat menyimpulkan bahwa bahan kayu tersebut sama dengan yang digunakan untuk membangun bahtera Nabi Nuh AS.
Di tengah-tengah potongan kayu tersebut, ada sebuah gambar berbentuk telapak tangan serta ukiran beberapa kata dari bahasa Samani. Mr. N.F. Max, seorang pakar bahasa kuno dari Manchester, Inggris menerjemahkan tulisan tersebut sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
“Ya Allah, penolongku, jagalah kami dengan bantuan dan bimbingan dari tubuh-Mu Yang Suci, yaitu Muhammad, Ali, Fatimah, Shabbar dan Shabbir. Karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk merek Maka, tolonglah aku demi mereka.”
Para peneliti tidak bisa menyembunyikan rasa takjubnya setelah mengetahui makna dari tulisan tersebut. Mereka juga terheran-heran. dengan potongan kayu yang tetap utuh tanpa rusak sedikit pun.
(NDA)