Konten dari Pengguna

4 Fakta Unik Hari Raya Nyepi, dari Hemat Listrik sampai Menginspirasi PBB

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
24 Maret 2020 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keluarga bersembahyang sebelum hari raya Nyepi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga bersembahyang sebelum hari raya Nyepi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pulau Dewata yang biasanya ramai mendadak sunyi saat Hari Raya Nyepi. Ya, perayaan ini memang mengharuskan penduduk Bali berdiam di rumah selama seharian. Tahun ini, hari raya Nyepi jatuh pada 25 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Nyepi dipercaya sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta hidup. Sehari sebelum Nyepi, penduduk Bali akan merayakan parade Ogoh-ogoh dengan boneka raksasa berbentuk roh jahat Bhuta Kala.
Tak hanya itu, hari raya umat Hindu ini juga menyimpan fakta unik di dalamnya, dari mengurangi global warming hingga menginspirasi PBB.
Lalu, apa lagi fakta unik Hari Raya Nyepi yang lainnya? Yuk, simak ulasan berikut.

Empat Brata Penyepian

Suasana Nyepi di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Umat Hindu yang merayakan Nyepi harus mematuhi 4 brata penyepian. Di antaranya, amati geni (tidak menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Karena pantangan ini, semua tempat di Bali akan tutup, termasuk restoran, tempat wisata hingga hotel.
ADVERTISEMENT

Upacara Malesti

Ilustrasi Upacara Melasti di Gianyar Foto: REUTERS/Agung Parameswara
Perayaan malesti akan berlangsung dua atau tiga hari sebelum Nyepi. Upacara malesti atau mekiyis merupakan upacara penyucian, di mana segala sarana persembahyangan di Pura akan diarak ke pantai atau danau. Hal ini karena laut dan danau adalah sumber air suci atau tirta amerta yang bisa menyucikan segala kotoran dalam diri manusia dan alam.

Mengurangi Global Warming

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 di kawasan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Bali. Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ternyata, hari raya Nyepi mampu mengurangi karbondioksida, lho. Perayaan ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 33%.
Tak hanya itu, saat Nyepi, Bali akan menghemat listrik sebesar 60%. Hal ini sama dengan menghemat 4 miliar atau 290 megawatt. Selain listrik, pulau favorit para turis ini juga menghemat 500.000 liter yang sama dengan 3 miliar atau 210 megawatt.
ADVERTISEMENT

Inspirasi PBB

Ilustrasi Nyepi Foto: Shutter Stock
Dampak Nyepi dalam mengurangi global warming telah menginspirasi PBB. Organisasi internasional tersebut akhirnya menetapkan tanggal 21 Maret sebagai World Silent Day.
World Silent Day sendiri bertujuan mengurangi global warming dengan menghentikan penggunaan listrik selama pukul 10.00-14.00.
(GTT)