4 Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat yang Dapat Dilakukan Umat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 November 2022 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti ingin memiliki kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Hidup di dunia ini hanya sementara. Tidak ada satu pun manusia yang abadi dan pada waktunya akan menemui kematian.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, penting bagi umat Muslim meraih kebahagian duniawi seraya mempersiapkan bekal untuk hidup bahagia di akhirat kelak. Sebab, kebahagiaan akhirat akan Allah SWT berikan anugerahnya kepada orang yang beriman.
Allah berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 77, artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Mengutip Renungan Ikhlas (Sebuah Catatan Tentang Makna Keikhlasan) oleh Syekh Farhan Robbani, kebahagiaan akhirat adalah sebuah ganjaran karena selalu taat dan beriman kepada Allah. Upaya mencapai kebahagiaan akhirat tersebut dapat ditempuh dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
ADVERTISEMENT
Setelah kebahagiaan akhirat, Allah SWT juga mengingatkan untuk mengupayakan kebahagiaan dunia. Upaya mencapai kebahagiaan dunia dapat dicapai dengan menjaga hubungan baik dengan manusia lainnya.
Selain yang disebutkan di atas, masih ada beberapa kunci kebahagiaan dunia dan akhirat yang dapat dilakukan oleh umat Islam. Apa saja?

Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Ilustrasi kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Foto: Pixabay
Dihimpun dari laman UIN, simak penjelasan lengkap kunci kebahagiaan dunia dan akhirat bagi umat Muslim berikut ini.

1. Mencari Rezeki Halal

Mencari rezeki yang halal akan mengantarkan seorang mukmin pada keberkahan. Ini tentu akan membawanya pada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rezeki yang halal akan membuat hidup bahagia dan berkah, segala urusan menjadi terasa mudah.

2. Bersikap Qanaah

Qanaah artinya menerima apapun pemberian Allah SWT, mulai dari kondisi fisik, hingga jodoh, umur, dan rezeki yang sudah digariskan. Sikap qanaah akan membawa seseorang pada rasa nyaman dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, jika seseorang dianugerahi rezeki yang berlimpah, jabatan yang bagus, namun tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu merasa tidak cukup, serakah, rakus, dan tentunya hidupnya tidak bahagia. Akibatnya, batin akan mudah gelisah dan ingin menuntut yang lebih.

3. Bersikap Ikhlas

Ikhlas dapat diartikan sebagai sikap tulus (murni) ketika berhadapan atau berurusan dengan orang lain. Dalam sebuah kisah, Nabi Muhammad SAW pernah menyebut seorang sahabat yang diprediksi sebagai ahli surga.
Setelah diselidiki selama tiga hari tiga malam, sahabat tersebut ternyata minim amalan shalat malam dan puasa sunnah. Tapi ia ternyata memiliki hati yang sangat ikhlas.
Sebelum tidur, ia selalu mengikhlaskan apapun perlakuan orang lain kepadanya, hingga ia tidak pernah menyimpan dendam terhadap siapa pun.
ADVERTISEMENT

4. Selalu Bersabar

Menurut Ali bin Abi Thalib, ketika bersabar menghadapi ujian atau musibah, manusia akan diberikan 100 derajat kemuliaan. Saat bersabar melaksanakan ketaatan, akan ditambah lagi 100 derajat. Bersabar saat meninggalkan kemungkaran, akan ditambah lagi 100 derajat.
Dalam surat Al-Anfal ayat 46 pun tercantum firman Allah SWT, yang artinya: “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar”.
(ANS)