Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
4 Manfaat Daun Bidara dalam Islam, untuk Memandikan Jenazah hingga Ruqyah
4 Januari 2023 9:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Daun Bidara merupakan salah satu tanaman yang banyak disebutkan dalam Al-Quran maupun hadits. Daun ini disebutkan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam syariat Islam, daun bidara juga dipakai untuk berbagai kebutuhan pembersihan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Invensi Integrasi Trensains karya Agus Widayoko, daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) adalah daun yang berasal dari pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Daun bidara berbentuk bulan dengan ujung lancip dan memiliki tiga tulang daun sejajar seperti daun jeruk nipis.
Dalam dunia kesehatan , daun bidara diklaim mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, mulai dari gangguan pencernaan, luka di kulit, radang usus, wasir, kolestrol, dan beberapa penyakit lainnya.
Apa saja manfaat daun bidara dalam Islam? Untuk mengetahui hal tersebut, simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.
Manfaat Daun Bidara dalam Islam
Dihimpun dari buku Akulturasi Islam dan Budaya Lokal karya Sofyan A.P. Kau dan Kasim Yahiji, manfaat daun bidara menurut Islam banyak dijelaskan dalam surat-surat Al-Quran maupun hadist Rasulullah. Berikut adalah beberapa manfaat yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
1. Untuk memandikan jenazah
Dalam ajaran Islam, daun bidara banyak dimanfaatkan untuk menghilangkan najis pada tubuh jenazah saat dimandikan. Penggunaan daun bidara sebagai pembersih jenazah ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat Muslim, beliau bersabda:
اغْسِلُوْهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوْهُ فِيْ ثَوْبَيْهِ وَلاَ تُخَمِّرُوْا رَأْسَهُ فَإِنَّ اللهَ يَبْعَثُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُلَبِّياً
Artinya: "Mandikanlah dirinya dengan air dan daun bidara. Serta kafanilah dengan kedua lembar pakaiannya dan jangan kalian tutup kepalanya. Karena sesungguhnya Allah akan membangkitkannya pada hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah." (HR Muslim)
2. Untuk bersuci setelah haid
Daun bidara juga dapat digunakan untuk mandi besar bagi wanita yang hendak bersuci setelah haid. Daun ini terbukti mampu menghilangkan sisa-sisa aroma darah yang tidak sedap di area kemaluan wanita.
ADVERTISEMENT
Manfaat daun bidara untuk bersuci setelah haid juga dijelaskan dalam salah satu hadits. Aisyah radhiallahu anha berkata, Rasulullah SAW pernah mengajarinya,
تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ، فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ، ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا، حَتَّى تَبْلُغَ شُؤُنَ رَأْسِهَا، ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيهَا الْماَءَ، ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا. فَقَالَتْ أَسمَاءُ: وَكَيفَ تَطَهَّرُ بِهَا؟ فَقاَلَ: سُبحَانَ اللهِ، تَطَهَّرِينَ بِهَا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ –كَأَنَّهَا تُخْفِي ذَلِكَ– تَتَّبِعِينَ أَثَرَ الدَّمِ
Artinya: “Hendaknya salah seorang dari kalian mengambil air dan daun bidara lalu bersuci dengan memperbagus bersucinya (berwudhu). Kemudian ia tuangkan air tersebut ke atas kepalanya dan menggosoknya dengan sungguh-sungguh hingga mencapai pangkal rambutnya. Setelah itu ia tuangkan air lagi ke tubuhnya, lalu mengambil kain/kapas yang telah diberi misik dan bersuci dengannya.” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
3. Untuk mandi orang yang baru masuk Islam (mualaf)
Tidak hanya untuk wanita yang hendak bersuci, mandi dengan daun bidara juga disunnahkan bagi orang-orang yang baru masuk Islam atau mualaf. Hal ini sesuai dengan apa yang pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadits berikut.
“Sesungguhnya Nabi SAW menyuruh Qais ibn ‘Ashim mandi dengan air dan daun bidara saat masuk Islam.” (HR. Ahmad, Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i)
4. Untuk mengatasi gangguan jin dan sihir (ruqyah)
Manfaat lain daun bidara adalah dapat mengatasi gangguan jin dan sihir atas izin Allah. Dalam proses ruqyah, daun ini seringkali digunakan untuk mandi atau diminum pasien.
Cara pemanfaatan daun bidara untuk ruqyah tertulis dalam kitab Fathul Bari karangan Imam Ibnu Hajar rahimahullah sebagai berikut.
وذكر ابن بطال أن في كتب وهب بن منبه أن يأخذ سبع ورقات من سدر أخضر ، فيدقه بين حجرين ، ثم يضربه بالماء ، ويقرأ آية الكرسي والقواقل ، ثم يحسو منه ثلاث حسيات ، ثم يغتسل به ، فإنه يذهب عنه كل ما به ، وهو جيد للرجل إذا حبس عن أهله )
ADVERTISEMENT
Artinya: "Ibnu Baththal menyebutkan bahwa di dalam kitab-kitab Wahb bin Munabbih, bahwa hendaknya diambil 7 helai Daun Bidara berwarna hijau, ditumbuk dengan batu, lalu masukkan ke air dan diaduk, dan bacakan Ayat Kursi dan 3 Surah Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas), lalu oles tiga kali, dan mandikan dengannya niscaya menghilangkan semua apa yang dideritanya." (Fathul Bari, 10/233)
(AAA)