4 Obat yang Diklaim Mampu Sembuhkan Virus Corona

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 April 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
COVID-19, apa obatnya? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
COVID-19, apa obatnya? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona yang mewabah hampir di seluruh negara, belum bisa diatasi hingga saat ini. Para ilmuwan dari seluruh dunia pun masih bekerja keras untuk menemukan vaksin yang dapat menyembuhkan Covid-19.
ADVERTISEMENT
Meski vaksin belum ditemukan, muncul obat-obatan yang diklaim mampu menyembuhkan pasien corona. Namun, obat tersebut juga masih dalam tahap uji klinis sebelum benar-benar digunakan untuk penyembuhan pasien covid-19. Berikut ini daftar obat-obatnya.

Remdisivir

Ini adalah antivirus yang yang dikembangkan perusahaan Gilead Sciences untuk obat virus ebola. Dalam ujicoba kepada hewan, remdisivir mampu menahan perkembangan beberapa virus lain. Peneliti dari Institut Virologi Wuhan juga menemukan remdisivir efektif jika dikombinasian dengan chloroquine, yaitu obat maria.

Chloroquine

Chloroquine phosphate. Foto: Joeguauk Goa via Flickr
Chloroquine adalah obat antimalaria yang tersedia secara luas dan sudah digunakan sejak 1945. Hasil penelitian di Perancis menunjukkan, chloroquine dapat mempercepat pemulihan pasien Covid-19. Namun, obat ini belum terbukti efektif untuk mengobati pasien corona dan masih dalam tahap uji klinis.
ADVERTISEMENT

Favipiravir atau Avigan

Ini adalah obat flu Jepang yang dikembangkan anak perusahaan Fujifilm. Direktur Pusat Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi China, Zhang Xinmin, mengatakan obat ini menunjukkan hasil positif untuk pengobatan Covid-19. Obat ini juga telah diuji klinis terhadap 340 pasien Covid-19 di rumah sakit Wuhan dan Shenzen.

Interferon Beta

Obat Interferon Beta ini awalnya dikembangkan untuk pasien dengan gangguan paru-paru kronis atau COPD. Perusahaan asal Inggris, Synairgen, juga sudah ditunjuk untuk menguji coba obat paru-paru ini kepada pasien Covid-19.
Pemberian obat ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan tubuh pasien Covid-19 untuk melawan virus, terutama yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
(KA)