Konten dari Pengguna

4 Roti Khas Indonesia, dari Roti Buaya hingga Roti Bluder

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 November 2022 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi roti khas Indonesia. Foto: Cookpad/Ria Wahyuni
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi roti khas Indonesia. Foto: Cookpad/Ria Wahyuni
ADVERTISEMENT
Setiap negara pastinya memiliki makanan tradisional yang khas dan hanya dapat ditemukan di negaranya. Begitu juga dengan Indonesia yang juga mempunyai hidangan khas, salah satunya adalah roti.
ADVERTISEMENT
Perpaduan rasa manis dan gurih membuat banyak orang menyukai camilan yang terbuat dari tepung ini. Bahkan tidak sedikit orang yang menjadikan roti sebagai pengganjal perut hingga pengganti nasi.
Mengutip Kreasi Roti karya Sufi S. Yahyono, roti terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang diproses melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan pemanggangan dalam oven.
Sejatinya, roti bukanlah makanan asli Indonesia. Namun, ada beragam jenis roti khas Tanah Air yang tidak dapat dijumpai di negara lain. Penasaran apa saja? Simak informasinya di bawah ini.

Roti Khas Indonesia

Ilustrasi roti khas Indonesia. Foto: Cookpad/Ria Wahyuni
Berikut beberapa roti khas Indonesia yang menarik untuk diketahui bagi pecinta roti seperti yang dihimpun dari Bluder; Roti Lezat Legendaris oleh Diah Surjani Ananto, dan beberapa sumber lainnya.
ADVERTISEMENT

1. Roti Oey Tjiang Lie

Roti priangan atau oey tjiang lie adalah makanan khas dan legendaris kota Sukabumi yang hadir sejak tahun 1940. Sama dengan roti pada umumnya, bahan yang digunakan adalah tepung terigu, gula pasir, telur, dan mentega. Variasi rotinya pun beragam, mulai dari roti tawar sampai roti aneka rasa dengan tekstur yang padat tapi empuk.
Sudah berdiri kurang lebih 82 tahun, roti ini tentu telah memiliki tempat di hati masyarakat sekitar. Tidak heran roti oey tjiang lie ini hampir selalu ludes terjual pada pukul 3 sore.
Harga roti priangan dibanderol dengan harga murah, yaitu Rp 6.000 untuk varian roti isi. Sementara untuk roti tawar ukuran kecil dihargai Rp 6.000 dan Rp 10.000 untuk ukuran besar. Karena dibuat tanpa bahan pengawet, roti priangan hanya bertahan sekitar 1-2 hari saja.
ADVERTISEMENT

2. Roti Buaya

Roti buaya merupakan bagian dari pernikahan adat Betawi. Umumnya, roti buaya yang dibawa oleh mempelai laki-laki sebagai hantaran ke pengantin perempuan untuk melambangkan kesetiaan. Roti ini sejatinya adalah roti tawar yang dibuat bentuk buaya dengan ukuran dan ciri tertentu.
Ukuran rata-rata roti buaya sekitar setengah meter, namun bisa lebih besar atau kecil, tergantung permintaan dan keinginan keluarga pengantin. Sayangnya, pengrajin roti buaya di Jakarta kini sudah jarang ditemukan. Padahal, dapat dikatakan roti buaya ini merupakan ciri khas dari kota Jakarta dan tidak dapat ditemukan di kota lainnya.

3. Roti Bluder

Ilustrasi roti khas Indonesia. Foto: Instagram @bludercokromadiun
Roti bluder adalah salah satu nama jenis roti yang memiliki tekstur sangat empuk, namun sedikit berminyak. Roti bluder juga sering disebut sebagai roti kuno karena konon sudah ada sejak masa penjajahan Belanda.
ADVERTISEMENT
Kala itu, roti bluder dibawa oleh orang Eropa ke Indonesia, kemudian populer menjadi menu santapan para tentara Belanda. Sejak saat itu, roti bluder semakin terkenal di Indonesia dan kini menjadi sebuah ikon kuliner serta oleh-oleh khas Madiun, Jawa Timur.

4. Roti Ganjel Rel

Makanan khas Semarang ini mempunyai bentuk yang unik, sebab bentuknya yang mirip dengan kayu pengganjal rel kereta api pada zaman dahulu. Namanya sendiri diambil dari bahasa Jawa, yaitu 'Ganjel' yang bermakna pengganjal.
Dahulu, roti ini dikonsumsi oleh masyarakat kelas bawah karena harganya yang murah. Roti ganjel rel berbahan dasar gaplek sehingga tekstur yang dihasilkan agak kasar dan alot. Untuk menambah daya tarik penampilan, ditaburi biji wijen di atasnya.
Seiring perkembangan zaman, roti ini ikut mengalami perubahan. Saat ini bahan yang digunakan bukan lagi gaplek, melainkan tepung terigu, sehingga rasanya lebih lembut.
ADVERTISEMENT
(ANS)