Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
4 Sahabat Nabi Muhammad yang Menjadi Khulafa'ur Rasyidin
28 Juni 2021 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:43 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Khulfaur Rasyidin adalah pengganti Nabi Muhammad dalam memimpin umat Islam tepat setelah beliau wafat. Khulafaur Rasyidin adalah sahabat yang paling dekat dan dicintai Nabi Muhammad . Berikut keempat Khulafaur Rasyidin dan urutan kepemimpinannya.
4 Sahabat Nabi Muhammad yang menjadi Khulafaur Rasyidin
Para sahabat Nabi Muhammad ini memiliki sejarah hidup yang sangat menarik. Kisahnya saat menjadi khulafaur Rasyidin pun sangat terkenal. Berikut adalah penjelasan singkat terkait latar belakang hidupnya dan kisahnya saat menjabat menjadi Khulafaur Rasyidin.
1. Abu Bakar
Mengutip Buku Khulafaur Rasyidin oleh Muhammad Ali, Abu Bakar memiliki nama kecil Abdullah. Ia lahir lebih muda dua atau tiga tahun daripada Nabi Muhammad. Abu Bakar dikenal karena moralnya yang tinggi. Abu Bakar adalah salah satu sahabat yang memeluk agama Islam paling awal.
ADVERTISEMENT
Kecintaanya terhadap Islam sedemikian besar sehingga tak berapa lama setelah bergabung, ia memanfaatkan seluruh tenaga dan kekayaannya untuk menyiarkan misi penyebaran agama Islam. Banyak sahabat lainnya yang bergabung karena Abu Bakar, di antaranya Utsman, Zubair, dan lain sebagainya.
Abu Bakar sebelumnya merupakan teman karib Nabi Muhammad . Setelah itu Abu Bakar menjadi mertua Nabi Muhammad. Sebab, putrinya yang bernama Aisyah menikah dengan Nabi Muhammad setelah Khadijah wafat.
Abu Bakar ditunjuk menjadi khalifah setelah Nabi Muhammad wafat. Karena Nabi Muhammad tidak pernah memberikan petunjuk siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan beliau atas umat Islam. Sempat terjadi perdebatan dalam pengangkatan pemimpin saat itu. Kondisi umat Islam bahkan sempat terpecah belah, ada yang murtad dan tidak mau membayar zakat.
ADVERTISEMENT
Dengan masa pemerintahan selama kurang lebih dua tahun sejak 632-634 M (11-13 H), Abu Bakar mengatasi siapapun yang murtad dan tidak mau membayar zakat. Setelah Abu Bakar wafat, tonggak kepemimpinan diberikan oleh Umar bin Khattab.
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar. Ia memiliki julukan Amirul Mukminin saat menjabat sebagai khalifah, dan Al Faruq sejak Nabi Muhammad masih hidup. Ia diberi gelar al Faruq oleh Nabi, sebab Umar dapat membedakan mana yang benar dan yang batil, yang baik dan yang buruk.
Dalam Buku Kisah Hidup Umar ibn Khattab oleh Mustafa Murrad, Umar dahulunya merupakan jagoan bangsa Arab. Sebelum masuk Islam, ia adalah salah satu pemuda yang ditakuti seluruh kalangan disebabkan oleh keberanian dan kekuatannya. Ia sempat memusuhi Nabi Muhammad karena telah menyebarkan agama Islam.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah mendengar lantunan ayat Alquran , Umar pun mengucapkan syahadat dan masuk agama Islam. Setelah Umar masuk Islam, misi penyebaran yang dahulunya masih sembunyi-bunyi akhirnya bisa terang-terangan.
Hubungan Umar dengan Nabi Muhammad adalah menantu dan mertua. Sebab, putri Umar yang bernama Hafsah menikah dengan Nabi Muhammad.
Umar memimpin umat Islam setelah Abu Bakar selama 10 tahun terhitung sejak tahun 634-644 M atau 13-23 H. Selama masa kepemimpinannya, Umar sangat memperhatikan administrasi dan pendirian bangunan-bangunan penunjang pemerintahan.
3. Utsman bin Affan
Dalam Buku Biografi Utsman bin Affan oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi, Utsman bin Affan masuk Islam melalui Abu Bakar. Ia merupakan orang keempat yang memeluk agama Islam dari golongan laki-laki. Utsman adalah seorang yang dapat dipercaya memegang amanat, penyabar, pemaaf, mulia, penuh kaish sayang, dermawan, ringan tangan, dan senang berbagi dengan hajat orang beriman.
ADVERTISEMENT
Utsman bin Affan adalah menantu Nabi Muhammad . Ia mendapatkan gelar Dzun Nurain, karena ia menikahi dua putri Nabi yakni Ruqayah binti Rasulullah dan Ummu Kutsum.
Utsman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah kepemimpinan Umar bin Khattab. Ia menjabat selama 13 tahun yakni dari 644-655 M atau 23-35 H. Pada masa kepemimpinannya, umat Islam memiliki armada laut dan melakukan ekspansi penyebaran agama Islam dan wilayah lebih luas lagi. Namun, di akhir masa pemerintahannya, terjadi pembelotan dan kerusuhan dari pemberontak.
Akhirnya, ia pun wafat dalam kondisi pemerintahan Islam yang carut marut. Meski begitu, Ali bin Abi Thalib, khalifah setelahnya dapat menangani carut marut tersebut sementara.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad. Abu Thalib adalah paman beliau. Sejak kecil, Ali dirawat oleh Nabi Muhammad. Sehingga, ia sudah mempelajari banyak nilai-nilai luhur dari Nabi. Meskipun saat itu Islam belum datang, tetapi nilai-nilai luhur tersebut sudah menjadi kepribadian Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Dalam Buku Biografi Ali bin Abi Thalib oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi Setelah masuk Islam dan menjadi sahabat, Ali menikah dengan Fatimah putri Nabi Muhammad. Sehingga, Ali punya ikatan menantu dan mertua dengan Nabi. Pernikahannya dengan Fatimah melahirkan empat anak yakni Hasan, Husain, Zainab al Kubra, dan Ummu Kultsum al Kubra.
Ali menjadi khalifah selama 6 tahun dari 35 hingga 40 H atau 655-660 M. Pada masa pemerintahannya, Ali membereskan carut marut yang terjadi di masa terakhir kepemimpinan Utsman. Namun, akhirnya terjadi dua perang terkenal yakni perang Jamal dan perang Shiffin.
(ULY)
Live Update