4 Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik atau Tes Kesamaptaan

Ilustrasi sekolah kedinasan. Foto: Shutter Stock

Pendaftaran Sekolah Kedinasan resmi dibuka pada Rabu (15/5). Dalam seleksinya, tidak hanya persyaratan administrasi yang diperlukan, melainkan juga tes fisik untuk mengukur kemampuan taruna/taruni dalam berkegiatan di lapangan. Pertanyaannya, adakah Sekolah Kedinasan tanpa tes fisik?

Tentu, tidak semua Sekolah Kedinasan mensyaratkan tes fisik sebagai seleksi utamanya. Ada juga Sekolah Kedinasan yang hanya mewajibkan calon siswa untuk mengikuti tes tertulis dan tes kesehatan.

Misalnya PKN (Politeknik Keuangan Negara) STAN yang mensyaratkan tes tulis berupa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Kemampuan Pribadi (TKP). Kemudian, ada juga tes lanjutan 1 dan 2 yang ditentukan panitia pusat.

Semua rangkaian seleksi tersebut diterapkan guna menyaring calon siswa terbaik yang akan mengikuti kegiatan perkuliahan. Selain PKN STAN, ada juga Sekolah Kedinasan lain yang tidak menyertakan tes fisik dalam seleksinya. Apa saja?

Daftar Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik

Ilustrasi sekolah kedinasan. Foto: Shutter Stock

Beberapa Sekolah Kedinasan tidak memerlukan tes fisik atau tes kesemaptaan berupa lari, push up, sit up, shuttle run, renang, pull up, dan lain sebagainya. Sebab, mayoritas kegiatan mereka hanya dilakukan di dalam ruangan dan minim sekali aktivitas di lapangan.

Itu mengapa Sekolah Kedinasan tersebut hanya mensyaratkan tes tulis dan tes kesehatan. Berikut daftar Sekolah Kedinasan tanpa tes fisik selengkapnya yang bisa Anda simak:

1. PKN (Politeknik Keuangan Negara) STAN

Ilustrasi sekolah kedinasan. Foto: imtmphoto/Shutterstock

PKN STAN adalah salah satu Sekolah Kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. Sekolah ini menyediakan beberapa program studi meliputi Akuntansi Sektor Publik, Manajemen Keuangan Negara, dan Manajemen Aset Negara.

Dalam seleksinya, PKN STAN memprioritaskan tes tulis yang meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Kemampuan Pribadi (TKP). Kemudian, ada juga seleksi lanjutan yang terdiri dari Tes Kesehatan dan Kebugaran serta Tes Psikologi.

Dibandingkan Sekolah Kedinasan lainnya yang banyak menyertakan tes fisik, PKN STAN hanya mensyaratkan tes kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, visus mata, dan lainnya.

Kemudian ada juga tes kebugaran seperti lari, pull up, push up, dan sit up yang ditentukan oleh Panitia Pusat. Lalu, seleksi dilanjutkan dengan tes psikologi yang dilaksanakan lewat Computer Based Test.

2. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

Ilustrasi sekolah kedinasan. Foto: Shutter Stock

Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi Birokrasi No. B/1982/M.SM.01.00/2024, STMKG telah menetapkan rangkaian seleksi untuk menyaring taruna/taruni terbaik bangsa. Tentu, rangkaian seleksinya disesuaikan dengan posisi ASN akan diisi nantinya.

STMKG mensyaratkan kelengkapan administrasi di awal pendaftaran. Kemudian, ada juga Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang harus dilalui calon siswa di tahap selanjutnya.

Sedikit berbeda dengan Sekolah kedinasan lainnya, STMKG mewajibkan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Kemudian, ada juga seleksi kesehatan, kebugaran, dan wawancara yang diselenggarakan oleh panitia pusat.

3. Sekolah Tinggi Statistik (STIS)

Ilustrasi kuliah di sekolah kedinasan. Foto: Amnaj Khetsamtip/Shutterstock

Sekolah Kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS) ini menyaring taruna/taruni terbaik untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang statistika dan komputasi statistik.

Hampir sama seperti STAN, STIS juga tidak memfokuskan seleksinya pada tes fisik saja. Rangkaian seleksi Sekolah Kedinasan ini terdiri dari seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, psikotes, tes matematika, tes kesehatan dan tes kebugaran.

4. Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI)

Ilustrasi belajar di sekolah kedinasan. Foto: Mallika Home Studio/Shutterstock

Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) resmi didirikan pada tahun 2014 di Madiun, Jawa Timur. Sejak awal, Sekolah Kedinasan ini tidak menyertakan tes fisik atau tes kesamaptaan dalam proses seleksinya.

Namun, ada syarat tinggi badan bagi calon siswa yang ingin mendaftar. Mengacu pada seleksi tahun lalu, calon siswa pria wajib memiliki tinggi badan minimal 165 cm, sedangkan wanita 160 cm.

Kemudian, ada juga tes kesehatan yang mesti dilalui, di mana calon siswa harus berbadan sehat, tidak cacat secara fisik dan mental, bebas HIV/AIDS, bebas narkoba, dan tidak bertato. Apabila calon siswa bertato karena pengaruh adat, maka ia wajib menyertakan surat keterangan dari pemuka agama/adat setempat.

(MSD)