Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Sifat Mustahil bagi Rasul yang Perlu Dipahami Umat Muslim
10 Juni 2021 14:42 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” (QS. Al Ahzab: 21)
Maksudnya, mustahil bagi Rasul memiliki sifat-sifat tercela karena ada Allah SWT yang menjaganya dari sifat tersebut. Sifat-sifat itu bertentangan dengan sifat wajib Rasul yang harus diteladani. Apa saja sifat mustahil bagi Rasul?
1. Kizib
Mengutip buku Aqidah Akhlak oleh Ahmad Kusaeri (2008), kizib atau kizbu artinya berbohong atau dusta. Artinya, Rasul tidak mungkin berbohong atau berdusta, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Hal ini dijelaskan dalam Al Quran, “Kawanmu (Muhammad) tidaklah sesat dan tidak pula keliru, dan tidak pula yang diucapkan itu (Al Quran) kemauan hawa nafsunya. Ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.” (QS An-Najm: 1-4).
ADVERTISEMENT
2. Khianat
Khianat adalah kebalikan dari sifat wajib Amanah. Khianat artinya tidak dapat dipercaya. Tidak mungkin seorang Rasul bersifat curang atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT. Semua yang diamanahkan kepada Rasul pasti dilaksanakan, seperti yang tercantum dalam ayat berikut:
“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. al-An’am: 106)
3. Kitman
Sifat mustahil bagi Rasul selanjutnya adalah kitman yang artinya menyembunyikan. Para Rasul ditugaskan menyampaikan wahyu. Artinya, mustahil bagi seorang Rasul menambah, mengurangi, atau bahkan menyembunyikan wahyu Allah SWT. Allah berfirman:
“Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (QS. al-An’am: 50)
ADVERTISEMENT
4. Baladah
Rasul diberikan banyak anugerah dari Allah SWT, salah satunya adalah kecerdasan yang luar biasa. Jadi, tidak mungkin jika Rasul memiliki sifat baladah yang mengandung arti bodoh. Sebab, Rasul selalu dapat membimbing orang lain ke jalan yang benar. Allah berfirman:
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta janganlah pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)
(ADS)