Konten dari Pengguna

5 Alasan Resign yang Masuk Akal dan Dapat Diterima Atasan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
25 Juli 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi resign dari perusahaan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi resign dari perusahaan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Resign atau mengundurkan diri dari tempat kerja merupakan keputusan yang seringkali membuat seseorang dilema. Pasalnya, seseorang harus membuat alasan resign yang masuk akal dan profesional untuk disampaikan kepada atasan.
ADVERTISEMENT
Menurut data Indeed, kebanyakan orang-orang resign karena ingin menambah pemasukan. Alasan lain yang populer adalah mencari work-life balance, lingkungan kerja yang buruk, dan dapat tawaran yang lebih menarik di tempat kerja lain.
Apa pun alasannya, pastikan untuk menyampaikannya dengan cara yang sopan, penuh persiapan dan positif. Sikap ini akan meninggalkan kesan yang baik di benak rekan kerja dan juga atasan Anda.

Alasan Resign yang Masuk Akal

Perempuan resign dari kantor. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
Keputusan resign biasanya muncul karena dipicu berbagai alasan pribadi maupun profesional. Untuk menyederhanakan penyampaiannya pada atasan, Anda bisa mengutip salah satu alasan resign berikut The Balance Money berikut.

1. Pekerjaan Baru

Alasan terbaik untuk resign adalah karena Anda telah menemukan pekerjaan baru. Namun, sebelum berhenti dari pekerjaan yang sekarang, pastikan Anda telah diterima secara resmi oleh perusahaan baru.
ADVERTISEMENT
Ketika menyampaikan alasan ini, atasan mungkin akan bertanya mengapa Anda mencari pekerjaan baru. Indeed menyarankan untuk menyampaikan alasan yang profesional, seperti mendapatkan kesempatan untuk berkembang atau promosi di tempat kerja baru.

2. Masalah Keluarga

Masalah keluarga merupakan alasan yang sah dan valid untuk berhenti dari pekerjaan. Contohnya seperti ada keluarga yang sakit kronis, sehingga Anda harus mendedikasikan waktu yang banyak untuk merawat mereka.
Bagi para ibu baru, alasan merawat anak atau menjadi full time mom juga bisa digunakan untuk resign. Namun, sebelum mengambil keputusan besar ini, sebaiknya pertimbangkan kebijakan cuti dari perusahaan.

3. Atasan yang Buruk

Perempuan resign dari kantor. Foto: BongkarnGraphic/Shutterstock
Jika Anda bekerja di bawah bos yang suka mengatur, menindas, atau bertindak merugikan karyawan, mungkin sudah saatnya untuk resign. Namun, alasan ini mungkin agak sulit untuk disampaikan secara langsung pada atasan.
ADVERTISEMENT
Alasan alternatif yang bisa digunakan adalah gaya kerja atasan yang kurang cocok dengan gaya kerja Anda, sehingga sulit untuk beradaptasi. Namun, sebelum resign, pertimbangkan untuk mencari peluang dengan pindah ke departemen lain.

4. Pendidikan

Mengambil program S2 atau S3 bisa jadi alasan resign yang masuk akal. Ini karena sekolah menuntut waktu dan fokus seseorang, sehingga mungkin sulit untuk membagi waktu dengan pekerjaan.
Namun, sebenarnya hal ini bisa didiskusikan dengan atasan. Beberapa mungkin akan mengizinkan Anda untuk bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel, agar pendidikan dan pekerjaan bisa dilakukan bersamaan.

5. Merasa Stagnan di Pekerjaan

Menurut Indeed, tantangan adalah hal yang biasanya membuat orang-orang tetap bertahan dan bahagia di tempat kerja. Jika Anda merasa pekerjaan yang diemban selama ini sudah terlalu membosankan, tak ada salahnya untuk resign.
ADVERTISEMENT
Alasan ini juga untuk kebaikan diri sendiri, karena tantangan dapat meningkatkan keterampilan dan pengalaman. Tentunya, pengalaman kerja akan berdampak pada pengembangan karier di masa depan.