Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Fenomena Hidrosfer yang Unik dan Merugikan Makhluk Hidup
5 Oktober 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata hidrosfer berasal dari bahasa Yunani “hydro” yang berarti air dan “sphairra” yang berarti bola atau bulatan. Secara istilah, hidrosfer diartikan sebagai bulatan air yang menyelubungi bumi .
ADVERTISEMENT
Sebuah pendapat mengatakan bahwa hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Hidrosfer dapat ditemukan di berbagai lokasi, baik daratan maupun lautan.
Mengutip buku Konsep IPA Lanjut susunan Julianto, dkk., air yang berada di daratan terdiri atas air sungai, danau, gletser, dan air tanah. Sedangkan air yang menempati lautan adalah air laut. Perlu diketahui, hampir 70% dari luas permukaan bumi tertutup oleh air.
Para ilmuwan membagi fenomena hidrosfer menjadi dua kelompok, yakni yang bersifat unik dan merugikan. Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Fenomena Hidrosfer
Dirangkum dari buku Geografi SMA Kelas X susunan Samadi, S.Pd (2007), berikut contoh fenomena hidrosfer selengkapnya yang bersifat unik dan merugikan:
1. Abrasi atau Erosi Marine
Abrasi terjadi pada dinding pantai yang dihantam oleh gelombang dan ombak. Proses pengikisan ini berlangsung semakin cepat karena ombak membawa materi pasir dan kerikil yang dihantamkan ke dinding pantai tersebut.
ADVERTISEMENT
Abrasi pada akhirnya dapat mempengaruhi bentuk-bentuk pantai dan daratan dekat pantai. Bentukan alam akibat abrasi antara lain cliff, dataran abrasi, dan relung.
2. Erosi Angin
Erosi angin adalah proses pengikisan batuan atau tanah yang dilakukan oleh angin. Angin yang bertiup kencang membawa butiran kerikil atau pasir dan berusaha mengikis setiap batuan yang dilewatinya.
Erosi angin umumnya terjadi di daerah gurun. Bentukan alam yang terjadi akibat fenomena ini antara lain batu jamur, bukit pasir di daerah gurun, tanah los dan numulit.
ADVERTISEMENT
3. Erosi Gletser
Fenomena ini terjadi karena pergerakan menurunnya lapisan es atau salju dari puncak bukit ke daerah yang lebih rendah. Pergerakan menurunnya lapisan es disebabkan oleh adanya gaya gravitasi.
Sementara itu, kecepatan menurunnya lapisan es dipengaruhi oleh kemiringan lereng. Erosi gletser sering disebut juga sebagai erosi glasial. Bentukan alam yang terjadi akibat erosi glasial disebut sebagai moraine.
4. Air Sungai yang Tidak Menyatu
Fenomena alam ini terjadi di Brazil, tepatnya di Kota Manaus. Terdapat dua aliran sungai yang melintasi kota tersebut, yakni sungai Amazon dan sungai Rio Negro.
Ketika air sungai bertemu, terlihat batas yang sangat kentara karena air sungai Amazon berwarna coklat dan sungai Rio Negro berwarna hitam. Para ahli menduga fenomena ini terjadi karena perbedaan kepadatan, kecepatan, dan suhu air kedua sungai.
ADVERTISEMENT
5. Hujan Es
Hujan es terjadi karena proses presifitasi yang tidak normal. Uap air yang membentuk awan tidak terurai sempurna, sehingga hujan turun berupa butiran-butiran es.
Di negara tropis, hujan es bisa terjadi karena perbedaan suhu yang terlalu besar dan kelembaban yang tinggi. Biasanya durasi hujan es sangat singkat dan tidak menimbulkan kerugian. Namun, hujan es bisa berakibat buruk jika turun di lahan pertanian dan atap warga.
(MSD)