Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Ilmuwan Muslim di Bidang Astronomi, Ada Al Fazari hingga Al Battani
19 November 2023 19:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
5 ilmuwan Muslim di bidang astronomi memiliki andil besar dalam mengungkap misteri alam semesta. Astronomi menjadi salah satu bidang ilmu yang berkembang pesat di era keemasan peradaban Islam.
ADVERTISEMENT
Peradaban Islam mencapai puncak kejayaan di masa Dinasti Abbasiyah, khususnya saat Harun ar-Rasyid menjadi khalifah (813-833 M). Pada saat itu, ilmu pengetahuan mendapat perhatian serius.
Cendekiawan Muslim dari berbagai bidang ilmu bermunculan setelah sang khalifah pembangunan Bait al Hikmah sebagai pusat kegiatan ilmiah. Salah satu pengetahuan yang paling banyak dikaji adalah astronomi, ilmu yang membahas benda-benda langit dan berbagai fenomenanya.
Lantas, siapa saja ilmuwan Muslim dalam bidang astronomi? Simak ulasannya dalam artikel berikut.
5 Ilmuwan Muslim di Bidang Astronomi
Terdapat beberapa alasan mengapa astronomi mendapat perhatian khusus oleh cendikiawan Muslim . Pertama, pengetahuan tentang benda-benda langit sangat penting dalam menjaga keberlangsungan hidup manusia.
Misalnya, dalam memprediksi musim, mengetahui masa panen, atau mengetahui arah mata angin. Kedua, pengetahuan tentang alam semesta telah tercatat dalam Al-Quran selama ratusan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa surat seperti Al Anbiya: 33 dan Yasin 38 menjelaskan bahwa benda-benda langit bergerak pada garis edarnya.
Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk mencari tahu penciptaan langit dan bumi. Perintah tersebut tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 190-191.
Dirangkum dari buku Untold Islamic History oleh Abdul Syukur Al Azizi, ilmuwan Muslim bidang astronomi yang terkenal adalah sebagai berikut:
1. Al Farazi
Muhammad bin Ibrahim Al-Farazi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Al-Farazi adalah astronom Muslim pertama. Pada masa khafilah Abu Ja’far al Manshur, Farazi diminta menerjemahkan buku astronomi dari India bertajuk ‘Sidhanta’. Tak hanya menerjemahkan, dia juga mengkaji dan memperbaiki beberapa kesalahan dalam buku tersebut.
Al Farazi juga menciptakan berbagai alat yang dapat membantu pengamatan benda-benda langit. Di antara penemuan penting Al Farazi adalah astrolabe.
ADVERTISEMENT
Penemuan astrolabe membawa banyak perubahan dalam bidang astronomi. Astrolabe adalah alat penunjuk waktu berdasarkan posisi matahari. Pada saat itu, astrolabe digunakan untuk mengetahui waktu sholat.
2. Abdulrahman Al Sufi
Abdulrahman al Sufi menemukan fungsi lain dari astrolabe. Ia berhasil mengembangkan alat tersebut dan menerapkannya di berbagai bidang yang berbeda. Di tangan Al Sufi, astrolabe tidak hanya dijadikan penentu waktu sholat, tetapi juga untuk memprediksi cuaca hingga alat navigasi.
3. Abu Raihan Al Biruni
Abu Raihan Al-Biruni menjadi salah satu astronom Muslim paling masyhur di era Renaisans. Ilmuwan asar Persia ini mengamati dan menjelaskan secara rinci peristiwa gerhana bulan. Dia juga mengatakan bahwa bumi bulat dan berputar pada porosnya.
Al Biruni juga menghitung garis lintang Kath dan Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari, membuat proyeksi peta, dan melakukan penelitian mengenai radius bumi. Dengan perhitungan tersebut, dia memperbaiki arah Kota Mekkah dengan perhitungan saintifik.
ADVERTISEMENT
4. Al Battani
Abu Abdullah Muhammad bin Jabir bin Sinan bin Al Rawwi Al Harrani Al Batani adalah matematikawan sekaligus ahli astronomi asal Turki. Al Batani menemukan bahwa jalur orbit benda langit berbentuk elips bukan lingkaran.
Dia juga menemukan penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Semua penelitian dan kajian di bidang astronomi dia abadikan dalam kitab Al-Zih Al-Sabi, yang kini menjadi rujukan bagi para ahli astronom Barat.
5. Al Farghani
Al-Farghani merupakan seorang astronom Muslim asal Persia. Cendekiawan yang dikenal sebagai Alfraganus oleh bangsa Barat ini pernah melakukan penelitian untuk mengetahui diameter bumi dan jarak antar planet.
Seluruh hasil penelitiannya diabadikan dalam kitab ‘Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum’ yang berarti Asas-asas Ilmu Bintang. Seperti halnya Al-Zih Al-Sabi, Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum’ memiliki kontribusi besar dalam perkembangan astronomi modern.
ADVERTISEMENT
Berkat kontribusinya, Al Farghani dijuluki sebagai astronom penentu ukuran planet dan perintis astronomi modern.
(GLW)