Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Ilmuwan Muslim yang Berkontribusi dalam Ilmu Pengetahuan
7 Mei 2021 16:34 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa lepas dari kontribusi sejumlah ilmuwan Muslim. Sejak dulu, para ilmuwan Muslim terus menyumbangkan pemikirannya dalam berbagai bidang, baik Matematika, Zoologi, Botani, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, hal tersebut wajar karena Islam memang memberikan apresiasi tinggi terhadap akal. Mengutip Jurnal Kontrobusi Ilmuwan Muslim dalam Perkembangan Sains Modern oleh Imam Amrusi Jailani (2018), ilmu pengetahuan menempati kedudukan vital dalam pergumulan wacana keislaman.
Akal seringkali disandingkan dengan wahyu. Sebab, akal dan daya pikir yang dianugerahkan oleh Allah SWT dapat membantu manusia untuk menggali ilmu pengetahuan yang ada di alam semesta.
Lantas, siapa saja ilmuwan Muslim yang berkontribusi dalam ilmu pengetahuan? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut ini.
Ilmuwan Muslim yang Berkontribusi dalam Ilmu Pengetahuan
1. Al Khwarizmi
Mengutip buku Kisah Inspiratif Ilmuwan Muslim yang ditulis Afriza Han (2017), Al Khwarizmi menjadi salah satu ilmuwan Muslim yang berperan besar dalam ilmu Matematika. Beliau merupakan penemu angka nol.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan yang dijuluki sebagai Algoritmi ini juga menemukan rumus Matematika seperti persamaan linear dan kuadrat, Sin Cos Tan, persamaan trigonometri, teorama segitiga, dan lainnya.
Al Khwarizmi sendiri telah menjadi pakar Matematika sejak masih belia. Dia bahkan dipercaya mengajar sekolah milik pemimpin Muslim, yaitu Khalifah Al Ma'mun dari Dinasti Abbasiyah.
2. Al Buxar
Albuxar adalah Muslim pertama yang mempelajari ilmu perbintangan atau astrologi. Ilmuwan Muslim ini memiliki cara berbeda dalam mempelajari bintang, yakni menggunakan perhitungan yang pasti.
Sejak kecil, Albuxar juga sudah menjadi seorang ahli hadis. Ia tekun mempelajari hadis-hadis Rasulullah SAW. Ketika berusia 47 tahun, beliau mulai menekuni dunia astrologi hingga akhirnya menjadi seorang ilmuwan ternama. Salah satu temuannya adalah kitab Al Madkhal Al Kabir atau pengantar Astrologi.
ADVERTISEMENT
3. Al Jahiz
Al Jahiz yang kerap dijuluki Bapak Zoologi Modern merupakan Muslim pertama yang menjadi pakar Zoologi. Beliau melanjutkan jejak Al-Asma'i yang mengembangkan ilmu Zoologi di peradaban Islam.
Al Jahiz mengenyam pendidikan di Baitul Hikmah hingga usia 25 tahun. Sejak saat itu, ia aktif menjadi ilmuwan dan menghasilkan berbagai karya.
Ilmuwan Muslim ini menemukan banyak teori dalam ilmu kehidupan binatang, di antaranya sistem rantai makanan, seleksi alam, dan siklus evolusi. Penelitiannya tentang binatang dituangkan dalam buku ensiklopedia Al Hayawan atau Book of Animals.
4. Al Asma'i
Seperti Al Jahiz, Al Asma'i juga berkecimpung dalam dunia Zoologi. Selain itu, beliau juga menguasai ilmu alam dan menjadi pakar sastra serta bahasa Arab.
ADVERTISEMENT
Ada banyak karya yang ditulis olehnya, yaitu Kitab Al Khail tentang unta, Al Ibil tentang unta, hingga Al Sha tentang domba. Beliau juga menemukan dan menamai lebih dari 276 tanaman. Semua tanaman tersebut ditemukan ketika ia meneliti kawasan Jazirah Arab.
5. Geber
Ibnu Hayyan alias Geber adalah seorang pakar kimia yang menemukan berbagai senyawa dan teknik pengolahan bahan kimia. Penemuannya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dijadikan buku rujukan oleh para ahli kimia Eropa.
(GTT)