Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Jenis Burung Hantu yang Bisa Dipelihara dan Cara Merawatnya
28 September 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Burung hantu merupakan burung karnivora yang tersebar di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia. Habitatnya bervariasi, mulai dari hutan lebat hingga padang rumput terbuka.
ADVERTISEMENT
Kepala besar dan bulat serta matan menghadap ke depan merupakan ciri-ciri burung hantu yang membedakannya dengan jenis burung lainnya. Mereka juga memiliki penglihatan dan pendengaran tajam yang berguna saat berburu. Kepalanya pun unik karena bisa berputar 180 derajat.
Berbagai keunikan burung hantu tersebut membuatnya digemari banyak orang. Tak jarang burung hantu dijadikan hewan peliharaan. Bagi yang sedang berniat membelinya, berikut beberapa jenis burung hantu yang bisa dipelihara di rumah.
Jenis Burung Hantu yang Bisa Dipelihara
1. Burung Hantu Celepuk
Burung hantu celepuk memiliki ukuran tubuh yang kecil. Warna bulunya kecoklatan dan bagian bawah serta wajahnya berwarna lebih terang sehingga lebih mudah berkamuflase di kulit pohon. Namun, ada pula yang warna bulunya keabu-abuan atau kecokelatan.
ADVERTISEMENT
Burung hantu celepuk umumnya hidup di daerah yang memiliki banyak pohon tua berlubang. Dari sana, mereka akan membangsa reptil, serangga, serta mamalia kecil seperti tikus dan kelelawar.
Dijelaskan dalam buku Sehat Zaman Now oleh Fuat Anggrianto, makanan burung hantu celepuk adalah jangkrik, anak ayam, atau anak burung puyuh. Namun, sebaiknya jangan terlalu sering memberi makan jangkrik karena dapat memberikan efek panas terhadap tubuhnya.
2. Burung Hantu Punggok Tutul
Jenis burung hantu yang disebut juga dengan speckled owl ini banyak ditemukan di Amerika Utara. Sesuai namanya, burung hantu punggok tutul dikenal dengan bintik-bintik putih pada sayapnya.
Meski berukuran kecil, burung hantu punggok tutul tetap membutuhkan kandang yang besar jika Anda ingin memeliharanya. Sesekali, burung hantu ini harus dikeluarkan dari kandang agar tidak stres.
ADVERTISEMENT
Selain itu, burung hantu punggok tutul dapat dilatih terbang ke tangan seseorang untuk mendapatkan makanan. Mereka juga bisa mengenali namanya sendiri sehingga bisa dipanggil dari jarak jauh. Soal makanan, speckled owl cukup diberikan sajian standar seperti tikus, burung, atau mangsa kecil lainnya.
3. Burung Hantu Serak Jawa
Burung hantu serak Jawa atau barn owl adalah spesies burung hantu yang umum ditemukan di seluruh dunia. Umumnya, jenis burung hantu ini memiliki warna bulu cokelat atau putih dengan wajah berbentuk hati.
Karena sifatnya yang nokturnal, burung hantu serak jawa lebih aktif di malam hari. Mayoritas spesies ini mengonsumsi hewan pengerat kecil sebagai makanan sehari. Namun, ada pula yang memangsa serangga, burung, dan reptil.
4. Burung Hantu Serak Bukit
Dikenal dengan nama oriental bay owl, burung hantu serak bukit banyak dijumpai di hutan hujan tropis Asia Tenggara. Ciri-cirinya mirip dengan serak Jawa, yaitu wajah berbentuk hati dan bulu berwarna cokelat dengan bintik-bintik putih.
ADVERTISEMENT
Namun, berbeda dengan serak Jawa, burung hantu serak bukit justru aktif di siang hari. Mereka senang hinggap di pohon atau tempat tinggi lainnya untuk memangsa serangga, tikus, dan burung kecil.
Burung hantu serak bukit cocok dipelihara karena tidak agresif terhadap orang baru. Jika tertarik, Anda bisa melatih burung hantu ini untuk menjadikannya sebagai hewan peliharaan yang baik.
5. Burung Hantu Northern Saw-Whet
Burung hantu northern saw-whet merupakan burung hantu terkecil di Amerika Serikat dan Kanada. Spesies burung warna cokelat berbintik putih ini banyak ditemukan di Amerika Serikat.
Jenis burung hantu ini cukup tenang dan mudah dirawat sehingga cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan. Selain itu, burung hantu northern saw-whet juga bisa hidup selama tujuh hingga 15 tahun.
ADVERTISEMENT
(ADS)