Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
5 Jenis Makanan yang Mengandung Lemak Baik untuk Tubuh
14 April 2020 11:31 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama ini, makanan berlemak menjadi musuh bagi banyak orang, terutama mereka yang sedang menjalani diet. Sebab, makanan berlemak dinilai dapat meningkatkan risiko penyakit dan kenaikan berat badan. Tak heran hampir semua orang menghindarinya.
ADVERTISEMENT
Tetapi, tidak semua orang tahu bahwa makanan berlemak tak selalu buruk untuk tubuh. Pasalnya lemak terdiri dari dua jenis, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak jenuh atau yang dikenal dengan lemak jahat memang tidak baik untuk tubuh dan perlu dihindari.
Namun, hal itu tidak berlaku untuk lemak tak jenuh. Keberadaan lemak tak jenuh justru sangat berguna untuk tubuh. Lemak baik ini berguna untuk membantu penyerapan berbagai vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D,E, dan K.
Tak hanya itu, lemak baik juga berfungsi sebagai sumber energi. Itu sebabnya, Anda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti di bawah ini.
Kacang-kacangan
Kacang kedelai mengandung lemak baik bagi tubuh, yaitu omega-3. Kandungan omega-3 di dalam kedelai dapat berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung. Jenis kacang lainnya yang juga baik untuk tubuh ialah kenari.
ADVERTISEMENT
Kacang kenari mengandung dua jenis lemak tak jenuh sekaligus. Selain itu, kenari juga mengandung beragam nutrisi lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti serat, fitosterol, vitamin, mineral dan protein.
Sebuah studi menunjukkan, orang yang mengonsumsi kacang cenderung lebih sehat dan menekan risiko terjadinya penyakit, seperti jantung dan diabetes tipe 2. Namun, perlu diingat meski kacang baik untuk tubuh, tapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.
Alpukat
Alpukat mengandung lemak hingga 77 persen yang didominasi oleh asam lemak tak jenuh tunggal bernama oleat. Kandungan lemak ini bisa membantu menurunkan inflamasi dan memperlambat perkembangan sel kanker.
Jika dikonsumsi bersamaan dengan bahan makananan lainnya, alpukat membantu penyerapan nutrisi dari makanan tersebut. Buah ini juga kaya akan potassium yang berguna untuk menjaga kestabilan tekanan darah. Sebesar 15 persen kebutuhan potassium harian dapat terpenuhi dari 100 gram alpukat.
ADVERTISEMENT
Minyak Zaitun
Sama seperti alpukat, minyak zaitun juga mengandung asam oleat yang bersifat anti-inflamasi. Minyak ini juga dikenal sebagai sumber vitamin E dan K. Dengan mengonsumsi minyak zaitun Anda bisa mencegah kerusakan sel serta menurunkan kadar kolestrol jahat dalam tubuh.
Anda bisa menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti minyak goreng atau tambahan pada salad dan pasta. Mengonsumsi minyak zaitun juga dipercaya dapat menurunkan berat badan. Tak heran jika penggunaan minyak zaitun sangat disarankan pada orang yang sedang diet.
Ikan
Salmon, mackerel, kod dan tuna merupakan sumber dari lemak tak jenuh. Lemak pada ikan dikenal dengan nama omega-3 yang berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Omega-3 juga dipercaya dapat menjaga fungsi otak. Tak heran, jika Anda sering menemukan vitamin anak yang mengandung omega-3, sebab nutrisi tersebut sangat berguna dalam masa tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi juga menunjukkan orang yang mengonsumsi jenis lemak ini akan cenderung lebih sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung, depresia dan demensia. Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal Anda bisa mengonsumsi sekitar dua porsi ikan berlemak dalam satu minggu yang diolah dengan cara dipanggang atau direbus.
Biji-bijian
Biji-bijian seperti biji matahari dan wijen juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat mengurangi kadar kolestrol. Tak hanya itu, biji-bijian juga kaya akan serat dan protein yang sangat.
Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan menambahkan biji-bijian ini pada salad atau sebagai topping pada roti. Di sisi lain, biji-bijian juga banyak mengandung garam. Itu sebabnya Anda tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan.
(RAA)