Konten dari Pengguna

5 Kekurangan Pasar Oligopoly, Pelaku Usaha Wajib Tahu!

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
18 September 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi kekurangan pasar oligopoly. Foto: unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kekurangan pasar oligopoly. Foto: unsplash.com.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap pelaku usaha perlu memahami berbagai kekurangan pasar oligopoly. Tujuannya untuk mengetahui strategi apa saja yang bisa diterapkan.
ADVERTISEMENT
Pasar oligopoly adalah salah satu jenis pasar persaingan tidak sempurna yang hanya dikendalikan beberapa perusahaan. Jenis pasar ini memiliki jumlah produsen atau jumlah penjual yang sedikit dengan jumlah pembeli relatif banyak.
Dalam beberapa kondisi, pasar oligopoly bisa disebut dengan duopoli karena hanya terdiri dari dua perusahaan atau penjual. Artikel ini akan mengungkap kekurangan pasar oligopoly yang perlu dipahami para pelaku usaha.

Kekurangan Pasar Oligopoly

Kekurangan pasar oligopoly. Foto: pexels.com.
Pasar oligopoly dapat dijumpai dengan mudah di tanah air. Misalnya, industri ritel modern, semen, layanan operator seluler, otomotif, hingga pasar yang bergerak dalam industri berat. Tidak hanya Indonesia, pasar oligopoly juga terjadi di sejumlah negara.
Contohnya, negara-negara penghasil minyak yang membentuk kartel dengan nama OPEC. Para produsen di OPEC bergabung untuk menentukan harga minyak di pasar dunia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Pengantar Manajemen Pemasaran karya Muhamad Syarif, dkk., berikut beberapa kekurangan pasar oligopoly:

1. Kurangnya Persaingan

Meskipun ada beberapa perusahaan besar, persaingan pasar oligopoly sangat terbatas. Setiap perusahaan cenderung mengikuti harga satu sama lain sehingga dapat menyebabkan harga lebih tinggi bagi konsumen.

2. Risiko Kolusi

Perusahaan dalam pasar oligopoly mungkin tergoda untuk berkolusi dengan perusahaan lainnya untuk menetapkan harga yang lebih tinggi dan membatasi output. Akibatnya, tindakan ini dapat merugikan konsumen.

3. Tidak Adanya Inovasi Produk

Dalam beberapa kasus, perusahaan oligopoly tidak terdorong untuk berinovasi secepat mungkin karena tidak adanya persaingan yang kuat.

4. Menghambat Perusahaan Baru

Sistem pasar oligopoly terkadang menghalangi perusahaan baru untuk memasuki pasar. Alasannya, perusahaan baru dapat mengurangi dinamisme dan inovasi dalam jangka panjang.
Selain itu, dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar. Terlebih lagi, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan baru untuk menyainginya.
ADVERTISEMENT

5. Tingkat Efisiensi Rendah

Dalam persaingan pasar oligopoly tidak ada efisiensi dalam menggunakan sumber daya. Hal ini mendorong perusahaan mencapai titik ongkos marjinal yang sama dengan harga.

Kelebihan Pasar Oligopoly

ilustrasi kelebihan pasar oligopoli. Foto: pexels.com.
Setelah memahami kekurangan pasar oligopoly, sekarang simaklah kelebihan pasar oligopoly pada uraian berikut, dikutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi karya Siti Khoirina, dkk,.

1. Memiliki Skala Ekonomi yang Besar

Perusahaan pasar oligopoly dapat mencapai skala ekonomi yang besar. Sehingga memungkinkan mereka untuk memproduksi dengan biaya lebih rendah dan menawarkan produk dengan harga yang kompetitif.

2. Investasi Lebih Banyak Dana

Dengan keuntungan yang signifikan, perusahaan pasar oligopoly dapat menginvestasikan lebih banyak dana dalam penelitian dan pengembangan. Hal ini berdampak baik karena dapat mendorong inovasi dan perbaikan produk.

3. Lebih Stabil

Pasar oligopoly sering kali lebih stabil daripada pasar yang kompetitif. Hal ini disebabkan karena jumlah produsen atau penjual yang terbatas sehingga persaingan harga tidak terlalu fluktuatif.
ADVERTISEMENT

4. Penjual Lebih Leluasa Menentukan Harga

Perusahaan dapat mengendalikan harga karena jumlah penjual yang sedikit. Saat perusahaan oligopoly melakukan perang harga, perusahaan yang dapat memberikan harga murah dengan kualitas baik dapat menguasai pasar dan bisa bertahan.

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

ilustrasi ciri-ciri pasar oligopoli. Foto: unsplash.com.
Setiap jenis pasar memiliki karakteristik yang membedakan dengan pasar lainnya. Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi yang disusun oleh Irma Yuliani, ciri-ciri pasar oligopoly yaitu:

1. Memiliki Sedikit Penjual

Pasar oligopoly hanya memiliki beberapa penjual. Umumnya kurang dari 10, tetapi dapat menjangkau pembeli yang sangat banyak.

2. Barang yang Dijual Relatif Homogen

Produk yang dijual bersifat homogen, namun cukup terdiferensiasi. Contohnya, sabun mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam teknologi dan tampilan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

3. Persaingan Ketat

Penjual di pasar oligopoly memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan. Namun, hal ini menyebabkan munculnya persaingan ketat antara penjual sehingga mengakibatkan perang harga.

4. Ketergantungan Satu Sama Lain

Penjual di pasar oligopoly memiliki sifat ketergantungan satu sama lain. Perilaku satu perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan lainnya.
Contohnya dalam hal penetapan harga, di mana penetapan harga yang dilakukan oleh satu perusahan akan diikuti oleh perusahaan lainnya.

5. Perusahaan Oligopoly Gencar Melakukan Iklan

Perusahaan oligopoly perlu menggunakan iklan yang masif. Alasannya, pangsa pasar oligopoly hanya dimiliki segelintir perusahaan besar sehingga perang iklan sangat mungkin terjadi dan lebih gencar dibandingkan pasar monopolistik.

Jenis-jenis Pasar Oligopoly

ilustrasi jenis-jenis pasar oligopoli. Foto: unsplash.com.
Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi karya Siti Khoirina, S.E, dkk., ada jenis-jenis pasar oligopoly yang perlu dipahami pelaku usaha, yaitu:
ADVERTISEMENT

1. Pasar Oligopoly Terdiferensiasi

Jenis pasar ini memiliki barang dengan corak yang berbeda karena terjadi diferensiasi produk yang dijual oleh produsen. Misalnya, harga yang diminta dapat bervariasi tergantung produsennya.

2. Pasar Oligopoly Non-kolusi

Pada tipe ini, produsen memanipulasi harga hanya dengan mengamati pergerakan harga dari produsen lain. Tujuannya untuk memperluas bisnis sehingga perusahaan baru tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang sudah lama.

3. Pasar Oligopoly Homogen

Pasar oligopoly homogen disebut juga sebagai pasar oligopoly murni. Jenis pasar ini menjual produk yang sama, namun berasal dari pabrikan yang berbeda. Sehingga cukup sulit untuk membedakannya. Contohnya, produk air kemasan, semen, rokok, dan lain-lain.

4. Pasar Oligopoly Kolusi

Pasar oligopoly kolusi adalah praktik di mana para produsen bekerja sama untuk menaikkan harga. Oleh karena itu, jenis pasar ini tidak memiliki banyak persaingan.
ADVERTISEMENT

Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoly

faktor penyebab pasar oligopoli. Foto: unsplash.com.
Pasar oligopoly terbentuk karena adanya beberapa faktor. Menyadur buku Pengantar Ilmu Ekonomi karya Agoes Parera, faktor penyebab terbentuknya pasar oligopoly yaitu:

1. Efisiensi Skala Besar

Skala ekonomi akan membuat perusahaan mampu memproduksi output dengan efisien. Skala ekonomi bisa tercapai, jika ada kemajuan teknologi.
Biasanya, perusahaan akan memulai dengan teknologi sederhana, kemudian mengikuti kemajuan teknologi dengan pembelian mesin-mesin berkapasitas besar.
Pasar oligopoly banyak dijumpai di negara-negara maju. Negara tersebut biasanya sudah memiliki teknologi yang sangat modern yang mampu mencapai efisiensi jika jumlah produksi sangat besar.

2. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga stuktur pasar lainnya, struktur pasar oligopoli ditandai dengan harga dan non harga. Perusahaan dituntut cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dalam pasar oligopoli, kemampuan keuangan yang besar tak cukup untuk bertahan dalam sebuah industri.

3. Keseimbangan Pasar

Keseimbangan dalam pasar oligopoli bisa tercapai jika laba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi.

4. Adanya Merger

Dalam pasar oligopoly, perusahaan-perusahaan bisa bersaing satu sama lain atau berkolaborasi. Tujuannya untuk menggabungkan perusahaan yang semula bersaing agar bisa menguasai pasar.

Contoh Pasar Oligopoly

Ilustrasi contoh pasar oligopoli. Foto: pexels.com.
Menyadur buku Pengantar Manajemen Perusahaan, berikut contoh pasar oligopoly di berbagai bidang:

1. Industri Otomotif

Pasar otomotif global didominasi oleh beberapa perusahaan besar seperti Toyota, Volkswagen, Honda, Yamaha, dan General Motors yang memiliki pangsa pasar signifikan.

2. Industri Telekomunikasi

Banyak negara memiliki beberapa perusahaan telekomunikasi besar yang menguasai sebagian besar pasar. Di Indonesia, perusahan telekomunikasi besar yang menguasai pasar adalah Indosat, Telkomsel, dan XL.
ADVERTISEMENT

3. Industri Penerbangan

Beberapa maskapai besar kerap kali menguasai pasar penerbangan di berbagai negara, seperti Delta, United, dan American Airlines di AS. Di Indonesia, transportasi udara hanya dikuasai segelintir pemain seperti Lion Air dan Garuda Indonesia.

4. Industri Ritel

Perusahaan yang menguasai sektor ritel di Indonesia adalah PT Matahari Department Store Tbk, PT Trans Retail Indonesia (yang memiliki brand seperti Carrefour dan Transmart), dan PT Lotte Shopping Indonesia menguasai sebagian besar pangsa pasar ritel modern

5. Industri Bank

Dalam industri perbankan, perusahaan yang menguasai pasar cukup variatif. Bank tersebut terdiri dari bank swasta dan bank BUMN. Contohnya Bank Mandiri, Bank Central Asia, dan Bank Rakyat Indonesia.

6. Industri Rokok

Pasar rokok di Indonesia juga dikuasai oleh beberapa perusahaan besar seperti PT HM Sampoerna Tbk, PT Gudang Garam, dan PT Djarum.
ADVERTISEMENT
Meski terdapat banyak perusahaan rokok di Indonesia, namun mayoritas pangsa pasar tetap dipegang oleh perusahaaan-perusahaan tersebut.
(IPT)