5 Kepiting yang Tidak Boleh Dimakan karena Beracun dan Berbahaya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 November 2022 19:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kepiting. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kepiting. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selain ikan dan udang, kepiting termasuk salah satu jenis seafood yang disukai banyak orang. Dagingnya yang lembut serta cita rasanya yang gurih dan agak manis membuat siapa pun ketagihan menyantapnya.
ADVERTISEMENT
Hidangan kepiting umumnya dibanderol dengan harga yang relatif mahal. Sehingga Anda perlu merogoh kocek agak dalam untuk menyicipi kelezatannya. Karena itu, banyak yang menganggap kepiting adalah makanan mewah.
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa ada beberapa jenis kepiting yang tidak boleh dimakan karena beracun dan berbahaya. Apa saja? Berikut ulasannya untuk Anda.

Kepiting yang Tidak Boleh Dimakan

Ilustrasi kepiting yang tidak boleh dimakan. Foto: Pixabay
Dirangkum dari situs Our Marine Species, berikut 5 jenis kepiting yang tidak boleh dimakan karena beracun:

1. Kepiting Xanthidae

Xanthidae merupakan famili kepiting terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 572 spesies. Hewan yang juga dikenal dengan kepiting lumpur ini sebagian besar tersebar di seluruh pantai Australia.
Kepiting Xanthidae terkenal dengan warnanya yang cerah. Namun, di balik itu mereka rupanya menyimpan racun yang sangat berbahaya bagi tubuh. Racun tersebut tidak akan hilang meski kepiting sudah dimasak selama berjam-jam.
ADVERTISEMENT
Saxitoxin dan tetrodotoxin adalah dua racun yang terkandung dalam kepiting ini. Kedua racun tersebut tidak dikeluarkan kepiting melalui capitnya, melainkan saat orang mengonsumsinya. Jadi, pastikan Anda tidak mengonsumsi kepiting yang termasuk famili ini.

2. Kepiting Zamrud

Kepiting zamrud atau Mithraculus sculptus adalah kepiting invertebrata yang hidup di air asin. Kepiting ini berukuran kecil dan makanannya terdiri dari siput beracun, ganggang karang, serta ganggang merah.
Sesuai namanya, kepiting zamrud dihiasi dengan cangkang berwarna zamrud yang indah. Namun, kepiting ini sama beracunnya dengan kepiting Xanthidae.

3. Kepiting Karang Mozaik

Memiliki nama Latin Lophozozymus pictor, kepiting karang mozaik juga termasuk dalam famili Xanthidae. Kepiting ini sering terlihat di antara puing-puing karang atau di dekat terumbu karang yang masih hidup.
Tubuhnya berbentuk menyerupai kipas memanjang berwarna merah dengan pola mozaik bintik-bintik putih besar yang mencolok. Sedangkan, ujung capitnya berwarna hitam sehingga tampak kontras dengan cangkangnya.
ADVERTISEMENT
Racun yang terkandung dalam kepiting karang mozaik diyakini berasal dari spesies yang mereka makan, misalnya teripang. Penelitian menunjukkan bahwa racun kepiting ini terkonsentrasi di usus dan hepatopankreas. Racun tersebut akan hilang dalam waktu kurang dari sebulan setelah kepiting tinggal di penangkaran.
Ilustrasi kepiting. Foto: Pixabay

4. Kepiting Telur Bunga

Kepiting telur bunga atau Atergatis floridus banyak ditemukan di Samudra Indo Pasifik. Kepiting ini memiliki daging yang sangat beracun dan mematikan. Bahkan, memasaknya selama berjam-jam tidak dapat menghilangkan racun tersebut.
Kepiting telur bunga dapat dikenali dari cangkangnya yang berbentuk oval dan bertekstur halus. Bentuk capitnya mirip seperti sendok besar dengan ujung berwarna hitam.

5. Kepiting Tapal Kuda

Horseshoe crab atau kepiting tapal kuda termasuk salah satu jenis seafood langka di dunia. Di Indonesia, kepiting ini lebih dikenal dengan nama belangkas.
ADVERTISEMENT
Kepiting tapal kuda banyak diburu karena darah birunya yang bermanfaat bagi pengembangan pengobatan. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan kepiting ini adalah salah satu bahan pengembang vaksin Covid-19.
Di balik manfaatnya itu, kepiting tapal kuda sebenarnya menyimpan racun berbahaya yang mematikan. Di Thailand, racun kepiting tapal kuda pernah menyebabkan seorang wanita berusia 46 tahun meninggal dunia.
Mengutip Bangkok Post, wanita tersebut muntah-muntah dan sakit kepala sebelum akhirnya meninggal dunia setelah mengalami perawatan beberapa lama. Usai ditelusuri lebih lanjut, korban sebelumnya memanggang satu kepiting tapal kuda dan memakannya.
Diketahui, kepiting tapal kuda memang memakan plankton bakau yang sangat beracun. Di samping itu, darah kepiting ini juga mengandung zat kimia yang dapat menangkap bakteri dan membekukannya.
ADVERTISEMENT
(ADS)