Konten dari Pengguna

5 Keutamaan Menjaga Lisan dalam Ajaran Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 November 2022 8:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keutamaan menjaga lisan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keutamaan menjaga lisan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Tiada sepatah kata pun yang terucap dari mulut manusia yang luput dari pendengaran Allah. Kalimat yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang terampil untuk memperhitungkan dan memperhatikan setiap perkataan yang akan diucapkannya.
Mengutip Bahaya Lisan oleh Abdullah Gymnastiar, manusia yang beruntung adalah orang yang bisa memanfaatkan waktunya untuk meraih keuntungan dunia dan akhirat, seperti mengisi waktunya dengan berzikir kepada Allah SWT. Sementara manusia paling merugi adalah orang yang membuang waktunya dengan sia-sia, seperti berkata hal yang tidak bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma'ruf dan nahi munkar serta berzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla." (HR. Tirmidzi).
Lisan sangat berpotensi untuk menjerumuskan pada kebinasaan, sekaligus menentukan derajat kemuliaan dan kehormatan seseorang. Sebab itu, siapa yang menginginkan kemenangan beserta limpahan pahala, hendaklah ia benar-benar menjaga lisannya.
ADVERTISEMENT
Suatu ketika Rasulullah SAW ditanya oleh 'Uqbah bin 'Amir r.a, "Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau menjawab, "Jagalah lisanmu." (HR. Tirmidzi).

Keutamaan Menjaga Lisan bagi Umat Islam

Ilustrasi keutamaan menjaga lisan. Foto: Pexels
Masih dari sumber yang sama, lisan adalah karunia Allah SWT yang begitu besar dan harus senantiasa disyukuri dengan sebenar-benarnya. Cara mensyukuri lisan adalah dengan menggunakannya untuk berbicara hal-hal bermanfaat atau lebih baik diam.
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam." (HR. Bukhari, Muslim).
Berikut ini beberapa keutamaan bagi seorang Muslim yang mampu menjaga lisan seperti yang dihimpun dari Reuni Ahli Surga (Sejumlah Amalan Penting Penghuni Surga Saat di Dunia) oleh Ahmad Abi Al-Musabbih.

1. Memiliki kedudukan tinggi sebagai seorang Muslim

Dengan menjaga lisan, umat Islam akan terhindar dari perkataan-perkataan yang berujung pada dosa. Suatu hari Rasulullah SAW ditanya, "Siapakah Muslim yang paling utama?" Kemudian beliau menjawab, "Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain." (HR. Bukhari).
ADVERTISEMENT

2. Dijanjikan surga

Orang-orang yang mampu menjaga lisannya dari ucapan buruk dan tidak berguna, baginya dijanjikan surga oleh Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi:
Dari Sahl bin Sa'ad r.a., Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya; yakni mulut atau lidah, serta antara kedua kakinya; yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan surga untuknya." (HR. Al-Bukhari).

3. Dijauhkan dari kebinasaan

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan bahwa orang-orang yang berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu dan tidak mampu menjaga lisannya, maka ia akan binasa di akhirat. Bahkan wajahnya akan tersungkur dalam neraka.
Rasulullah SAW bersabda ketika berbincang dengan Mu'adz bin Jabal r.a., "Maukah aku beritahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?" Jawabnya: "Iya, wahai Rasulullah." Maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, "Jagalah ini". Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?" Maka Beliau bersabda, "Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?" (HR. Tirmidzi).
ADVERTISEMENT

4. Mendapatkan ridha Allah SWT

Di dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al- Imam Malik dan Ahmad).

5. Dekat dengan Nabi Muhammad SAW di surga kelak

Lisan dan tulisan yang senantiasa terjaga baik merupakan fondasi akhlak yang baik. Siapa yang menjaga akhlak baiknya akan membawa dirinya dekat dengan Nabi SAW di surga.
"Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah kalian yang paling baik akhlaknya." (HR. Ath-Tirmidzi).
(ANS)