5 Keutamaan Shalat Berjamaah Lengkap dengan Haditsnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Maret 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Siti Rahmanah Mat Daud on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Siti Rahmanah Mat Daud on Unsplash
ADVERTISEMENT
Shalat berjamaah merupakan salah satu sunah Nabi Muhammad. Menjalankannya sama saja mencintai segala perilaku yang dilakukan Rasulullah.
ADVERTISEMENT
“Barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka ia mencitaiku, Dan barangsiapa mencitaiku, maka ia akan bersamaku di surga.” (HR At-Tirmidzi dari Anas bin Malik)
Nabi Muhammad SAW selalu menjalankan ibadah shalat berjamaah, kisah itu dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Shalat Berjamaah di Mesjid oleh Deni Yassin Afrianto. Diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW sakit, beliau tetap melaksanakan shalat berjamaah di mesjid. Kemudian Abu Bakar diperintahkan oleh Rasulullah untuk menggantikannya menjadi imam.
Mengutip Nu Online, shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan mendapatkan pahala 27 derajat dibanding shalat sendiri. Peluang diterimanya shalat berjamaah pun lebih tinggi dibandingkan shalat sendiri.
Selain sunah, terdapat beberapa keutamaan shalat berjamaah yang bermanfaat bagi kaum muslim. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah 5 keutamaan shalat berjamaah yang dikutip dari buku 27 keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid oleh myr Raswad.
ADVERTISEMENT

Didoakan Malaikat

Keutamaan shalat berjamaah yang pertama, yaitu didoakan Malaikat. Pernyataan tersebut dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah, yaitu.
“Rasulullah bersabda, “Malaikat mendoakan setiap orang selama ia masih berada di tempat shalatnya (di masjid), sepanjang tidak berhadats; ‘Ya Allah, ampunilah iya; ya Allah, sayangilah ia”. (HR. Abu Hurairah)

Disaksikan Malaikat

Keutamaan shalat berjamaah, yaitu disaksikan malaikat dan memiliki dua puluh lima tingkatan dibandingkan shalat sendirian.
“Dari Nabi Muhammad SAW, bersabda, “Kelebihan shalat berjamaah dibandingkan shalat sendirian adalah dua puluh lima tingkatan. Malaikat Malam pun bertemu dengan Malaikat Siang pada shalat Subuh”. (H.R Abu Hurairah)
Selain itu, Abu Hurairah berkata “Jika mau, bacalah; ‘Dan )dirikanlah pulah shalat) subuh; sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”.
ADVERTISEMENT

Diselamatkan dari Gangguan Setan

Memang sudah menjadi tugas setan untuk mengganggu manusia. Namun, berkat kebersamaan dalam melaksanakan shalat berjamaah, maka hilanglah peluang setan untuk menggoda manusia.
“Apabila adzan dikumandangkan, setan pun mundur ter kentut-kentut sampai ia tidak bisa mendengar adzan; apabila adzan usai, ia datang kembali. Apabila kemudian dikumandangkan iqamat, ia pun mundur lagi. Sesuai iqamat, ia datang lagi dan berbisik kepada orang (yang sedang shalat), “Ingatlah ini, ingatlah itu”, padahal semua itu tidak ia ingat sebelumnya, sampai-sampai ia tidak tahu lagi sudah berapa rakaat shalatnya.” ( Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Abu Hurairah)

Dilindungi Malaikat

Meningkatkan iman kita kepada Allah bisa dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan shalat berjamaah di masjid. Malaikat akan melindungi siapa saja yang memiliki iman yang kuat, sebagai bentuk penghargaan yang diberikan oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, “Janganlah takut Dekan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta, sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fulshilat: 30-32)

Dijaga dari sifat Munafik dan Buruk Sangka

Umat muslim akan mendapatkan keutamaan shalat berjamaah, salah satunya dijaga dari sifat munafik dan buruk sangka. Dalam surat An-Nisaa ayat 142, contoh sifat orang munafik seperti ketika berdiri untuk shalat dengan keadaan malas, riya di hadapan manusia, dan sedikit menyebut Alah.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan, tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An-Nisaa: 142)
Tidak hanya dalam surat An-Nisaa saja, mengenai sifat munafik juga dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut ini.
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik daripada shalat subuh dan isya. Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam, keduanya niscaya mereka menyadarinya walaupun harus merangkak untuk itu. Aku berkeinginan memerintah muadzin mengumandangkan iqamat, kemudian kusuruh seseorang menjadi imam bagi orang banyak, lalu kucari bara api dan kubakar rumah orang yang tidak shalat berjamah di masjid.” (Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah)
ADVERTISEMENT
(PDN)