Konten dari Pengguna

5 Kriteria Istri Menurut Islam yang Perlu Diketahui Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 November 2023 23:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan suami-istri muslim. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami-istri muslim. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Kriteria istri menurut Islam perlu diketahui bagi umat muslim agar dapat memilih wanita yang baik sebagai calon pasangan hidupnya. Dalam Islam, pernikahan bernilai ibadah, sehingga seorang muslim harus memilih pasangan hidup yang sesuai dengan ketentuan syariat.
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW sudah memberikan tuntunan bagi umatnya dalam memilih pasangan hidup. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ
Artinya: "Wanita biasanya dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya, dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Melalui hadis ini, dapat dipahami bahwa wanita muslimah yang paling baik untuk menjadi pasangan hidup adalah wanita yang bagus agamanya.
Lantas, apa saja syarat calon istri menurut Islam yang harus diperhatikan?

5 Kriteria Istri Menurut Islam

Ilustrasi pasangan suami istri muslim. Foto: Pexels
Mengutip buku Pernikahan Menurut Islam (Suatu Tinjauan Prinsip) oleh Samsurizal, berikut adalah beberapa cara memilih wanita menurut Islam yang bisa dipahami umat Muslim:
ADVERTISEMENT

1. Taat Beragama

Salah satu kriteria utama yang harus dipertimbangkan saat memilih seorang istri adalah ketaatannya dalam beragama. Islam menekankan pentingnya memiliki pasangan yang memahami dan menjalankan ajaran agama dengan benar.
Seperti yang telah disebutkan dalam hadis sebelumnya, Rasulullah menegaskan bahwa agama harus menjadi faktor utama dalam memilih pasangan. Meskipun kecantikan, keturunan, dan kekayaan juga bisa menjadi pertimbangan, agama harus menjadi prioritas utama.
Dengan memilih istri yang taat beragama, seorang laki-laki dapat memastikan bahwa keluarganya bisa hidup dalam nilai-nilai Islam yang kuat.

2. Berasal dari Keturunan yang Baik

Selain agama, keturunan atau keluarga calon istri juga perlu dipertimbangkan. Islam mengajarkan pentingnya memilih pasangan yang berasal dari keluarga yang baik. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:
"Rasulullah bersabda, 'Jauhilah oleh kamu si cantik yang beracun!' Lalu sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah perempuan yang beracun itu?'
ADVERTISEMENT
Rasulullah menjawab, 'Perempuan yang cantik tapi berada dalam lingkungan yang jahat.'" (HR. Ad-Daruquthni)

3. Akhlak yang Mulia

Ilustrasi seorang wanita muslim harus memiliki akhlak yang mulia. Foto: Pexels
Selain taat beragama dan berasal dari keturunan yang baik, akhlak yang mulia juga menjadi kriteria penting dalam memilih istri. Salah satu akhlak baik yang perlu dimiliki seorang istri adalah kesabaran.
Dalam pernikahan, kesabaran merupakan sifat yang sangat diperlukan. Ketika pasangan menghadapi kesulitan, orang yang sabar akan menerima semua rintangan dan kepahitan hidup tanpa keluh kesah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat At-Tahrim ayat 11 yang berbunyi:
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Artinya: "Allah menjadikan istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga; dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim.'" (HR. At-Tahrim: 11)
ADVERTISEMENT

4. Masih Perawan

Pada dasarnya, menikahi seorang wanita yang masih perawan lebih utama daripada janda. Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadis shahih berikut:
"Rasulullah bertanya kepada sahabat yang bernama Jabir bin Abdullah RA, 'Apakah kamu sudah menikah wahai Jabir?" Jabir menjawab, 'Sudah.'
Rasulullah kembali bertanya, 'Gadis atau janda?' Lalu Jabir menjawab, 'Janda.'
Rasulullah bersabda, 'Mengapa tidak kau nikahi gadis? Agar engkau dapat bermain dengannya dan ia bermain denganmu, atau engkau bersenda gurau dengannya dan ia bersenda gurau denganmu?'
Lalu Jabir berkata, 'Ayahku telah meninggal dunia, meninggalkan tujuh atau sembilan orang anak perempuan. Aku tidak ingin mendatangkan kepada mereka orang yang sebaya (gadis) seperti mereka, sehingga aku menikahi wanita yang dapat mengurusi mereka.
ADVERTISEMENT
Lalu Rasulullah mendoakan dan mengatakan, 'Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Meski begitu, ada kalanya menikahi janda lebih diutamakan daripada gadis. Misalnya, karena seorang laki-laki membutuhkan istri yang dewasa untuk mengasuh dan mendidik adik-adik perempuannya yang masih kecil, persis seperti kisah Jabir bin Abdullah di atas.

5. Wanita yang Sehat atau Tidak Mandul

Kriteria wanita lainnya yang baik untuk dinikahi adalah wanita yang sehat atau tidak mandul. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:
"Dari Mu'qil bin Yasar, katanya telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah. Laki-laki itu berkata, 'Saya telah mendapat seorang perempuan bangsawan dan cantik, tapi hanya dia tidak beranak (mandul). Baikkah saya menikah dengan dia?'
Rasulullah menjawab, 'Jangan.' Lalu laki-laki itu datang untuk kedua kalinya dan Nabi tetap melarangnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada kali ketiga laki-laki itu datang lagi. Rasulullah bersabda, 'Menikahlah dengan yang dikasihi dan berkembang menghasilkan keturunan (subur).'" (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i)
Larangan di atas bukan larangan yang mengharamkan, tetapi larangan yang sifatnya makruh (dibenci). Para ulama sepakat bahwa memilih wanita yang subur adalah sunnah dan bukan kewajiban.
Itulah penjelasan mengenai beberapa kriteria istri menurut Islam yang bisa dijadikan pemahaman bagi umat muslim.
(SFR)