Konten dari Pengguna

5 Kunci Hidup Tenang dan Bahagia untuk Mencapai Kedamaian Batin

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 September 2022 10:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi wanita bahagia. Foto: Look Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita bahagia. Foto: Look Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tentu ingin memiliki hidup yang tenang dan bahagia. Ini memang keinginan yang sederhana, tetapi begitu berarti dan didambakan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang menilai bahwa mendapatkan hidup tenang dan bahagia adalah sesuatu yang sulit untuk diwujudkan. Padahal, sumber kebahagiaan bisa datang dari mana saja, mulai dari keluarga, teman, bahkan artis yang diidolakan.
Tak hanya dari orang lain, ketenangan dan kebahagiaan juga dapat berasal dari diri sendiri. Bagi yang sedang mencarinya, kunci hidup tenang dan bahagia yang dipaparkan Shine Sheets ini mungkin bisa membantu Anda mencapai kedamaian batin.

Kunci Hidup Tenang dan Bahagia

Ilustrasi kunci hidup tenang dan bahagia. Foto: Unsplash

1. Rendahkan Ekspektasi

Frustrasi dan kecewa adalah perasaan yang kerap muncul ketika ada sesuatu tidak berjalan seperti apa yang yang diharapkan. Namun, hal tersebut justru bisa menjadi penyakit hati jika dipikirkan secara terus-menerus.
Jika ingin menjalani kehidupan yang tenang dan bahagia, Anda harus menurunkan ekspektasi dan menghilangkan keinginan untuk mengendalikan segala sesuatu. Sebab, tidak semua hal berada dalam kendali dan berjalan sesuai rencana.
ADVERTISEMENT
Ketika Anda tidak lagi berekspektasi dan menjalani aktivitas sehari-hari tanpa beban, secara otomatis hidup akan menjadi lebih damai. Pada akhirnya, Anda akan berhenti mengkhawatirkan dan lebih fokus pada kebahagiaan yang dirasakan saat ini.

2. Menghargai Perbedaan

Kegelisahan kerap muncul akibat adanya perbedaan, entah itu perbedaan cara pandang maupun perbedaan sikap dalam menghadapi suatu peristiwa.
Sebagai contoh, seorang ibu merasa insecure karena tidak dapat memberikan MPASI untuk anaknya. Ia pun hanya mengandalkan bubur instan untuk anaknya lantaran sibuk bekerja.
Hal itu sejatinya bukan sebuah masalah dan tidak perlu dijadikan beban pikiran. Sebab, setiap orangtua memiliki caranya masing-masing dalam merawat anaknya. Memberikan bubur instan untuk anak pun tidak lantas mengubahnya menjadi sosok ibu yang jahat.
ADVERTISEMENT
Hargailah perbedaan-perbedaan semacam itu supaya Anda mendapatkan kepuasan dan kedamaian batin selama sisa hidup Anda. Pahami pula bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda.

3. Memaafkan Orang Lain dan Diri Sendiri

Ilustrasi bahagia. Foto: Unsplash
Lupakan dan maafkanlah kesalahan orang di masa lalu yang telah menyakiti Anda. Memang sulit, namun hidup dalam kebencian juga bukan pilihan yang baik. Seseorang yang terus memikirkan kesalahan orang lain tidak akan pernah menemukan kedamaian sejati.
Tak hanya memaafkan orang lain, Anda juga harus belajar memaafkan diri sendiri. Jangan lagi menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang Anda lakukan. Sebaliknya, fokuslah pada hal-hal positif yang bisa dikerjakan saat ini.

4. Tentukan Skala Prioritas

Seseorang bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja dan mengabaikan hal lain, termasuk hubungan dengan keluarga dan teman terdekat. Ini mungkin adalah jalan menuju kesuksesan. Namun, hal tersebut tak menjamin Anda bisa mewujudkan kehidupan yang tenang dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Jadi, mulai sekarang tentukanlah skala prioritas dalam hidup Anda. Tentukan mana yang lebih penting, apakah keluarga, karier, atau pertemanan. Ini dapat membantu Anda menjalani kehidupan yang lebih sederhana.

5. Bersyukur

Masih banyak orang yang merasa hidupnya belum tercukupi, baik dari segi materi maupun hal lainnya. Mereka cenderung lebih fokus pada apa yang belum tercapai dan lupa melihat apa yang sudah didapatkan.
Padahal, setiap orang memiliki waktu dan kesempatannya masing-masing untuk mencapai hal itu. Jadi, daripada sibuk memikirkan sesuatu yang belum terjadi, bersyukurlah atas segala hal yang telah diperoleh saat ini.
(ADS)