Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
5 Macam-Macam Hidayah yang Perlu Dipahami Umat Muslim
22 November 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam , hidayah adalah petunjuk dan atau bimbingan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba yang dikehendaki-Nya untuk berbuat sesuatu yang baik. Orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan hidayah adalah mereka yang membuka hatinya untuk bisa menerima hidayah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Tafsir Maudhu'iy oleh Syofrianisda (2015: 44), hidayah memiliki dua unsur pokok, yaitu pertama sebagai petunjuk kepada apa yang diharapkan, dan kedua sebagai penyampaian dengan ungkapan kasih sayang.
Jadi, petunjuk yang tidak diberikan dengan kasih sayang dari Allah dan rasul-Nya tidak mengindikasikan bahwa itu adalah hidayah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat Al-Hajj ayat 4 berikut:
كُتِبَ عَلَيْهِ اَنَّهٗ مَنْ تَوَلَّاهُ فَاَنَّهٗ يُضِلُّهٗ وَيَهْدِيْهِ اِلٰى عَذَابِ السَّعِيْرِ
Artinya: "(Tentang setan), telah ditetapkan bahwa siapa yang berkawan dengan dia, maka dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka." (QS. Al-Hajj: 4)
Ayat di atas menjelaskan bahwa petunjuk yang datangnya tidak memiliki kasih sayang, maka petunjuk itu sesat karena berasal dari setan. Sementara petunjuk dari Allah selalu menunjukkan jalan yang lurus dan penuh kebaikan.
ADVERTISEMENT
Macam-Macam Hidayah
Hidayah merupakan petunjuk yang diberikan Allah mengenai kebaikan. Menurut sebagian ahli tafsir, di antaranya Ahmad Musthafa al-Maraghi, Hasbi Ash-Shiddieqy, dan beberapa lainnya, setidaknya ada lima macam hidayah yang diberikan Allah kepada manusia.
Dikutip dari Tafsir Al-Amin Bedah Surah Al-Fatihah oleh Muhammad Amin Suma (2021: 159-161), berikut macam-macam hidayah yang dapat dipahami umat Muslim .
1. Hidayah al-Ilhami (Insting/Naluri)
Hidayah al-Ilhami adalah denyut hati (gerak hati) yang ada pada setiap makhluk hidup. Hidayah ini tidak hanya diberikan kepada manusia, tetapi juga kepada hewan sekalipun.
Hidayah al-Ilhami merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu yang tidak berdasarkan pada suatu pikiran, tetapi hanya berupa dorongan alamiah dalam diri manusia (naluri). Hidayah jenis ini diberikan oleh Allah kepada manusia sejak masih bayi.
ADVERTISEMENT
2. Hidayah al-Hawasi (Pancaindra)
Hidayah al-hawasi atau hidayah pancaindra adalah petunjuk yang diberikan melalui pancaindra, seperti halnya melihat dengan mata, meraba dengan tangan, mencium dengan hidung, mendengar dengan telinga, dan seterusnya.
Pancaindera yang dimaksud yakni mata, telinga, hidung, indera perasa, dan indera peraba. Hidayah ini diberikan oleh Allah kepada seluruh makhluk-Nya.
3. Hidayah al-Aqli (Akal)
Hidayah al-Aqli atau hidayah akal-pikiran adalah hidayah yang dimotori dengan akal pikiran yang dengannya manusia bisa berbuat banyak hal. Hidayah jenis ini diberikan untuk meluruskan kekeliruan-kekeliruan pancaindra, sebab kadangkala tangkapan indra kurang akurat.
Pancaindra mungkin mengalami gangguan, cacat, atau memiliki kemampuan sebatas pada pendeteksian secara objektif sehingga tidak mampu menyimpulkan, mengakomodasi, dan menyalurkan petunjuk sesuai dengan kebutuhan.
4. Hidayah al-Adyani (Agama)
Hidayah al-Adyani atau hidayah agama adalah hidayah yang bersumber dari wahyu Allah, yakni Alquran. Hidayah jenis dimaksudkan sebagai petunjuk agama dan pedoman seluruh umat.
ADVERTISEMENT
Petunjuk agama berperan penting bagi kehidupan manusia, sebab dengan akal budi semata, manusia belum bisa sampai pada kebenaran yang hakiki. Dengan agama, Allah telah memperkenalkan kebenaran demi kebenaran.
Dikutip dari Ilmu Dakwah (Edisi Revisi) oleh Moh. Ali Aziz (2019: 109), kebenaran yang dimaksud adalah wahyu Ilahi yang mampu menunjukkan jalan yang lurus dan mengajari manusia kepada sesuatu yang belum bisa dijelaskan oleh akal atau nalurinya. Dengan berpedoman pada petunjuk agama, manusia tidak akan tersesat karena semua bersumber dari Allah semata.
5. Hidayah Taufiqi (Pertolongan)
Agama bukanlah hidayah terakhir, masih ada hidayah lain yang jauh lebih penting, yaitu hidayah Taufiqi atau hidayah pertolongan. Hidayah jenis ini semata-mata berada di tangan Allah.
Tidak ada seorang pun kecuali Allah satu-satunya yang dapat memberikan hidayah Taufiqi kepada manusia. Sebagaimana yang terjadi pada Abu Thalib paman Rasulullah dan Kan'an putra Nabi Nuh.
ADVERTISEMENT
Hidayah Taufiqi adalah suatu kekuatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya.
Dengan kata lain, hidayah Taufiqi adalah hidayah dilalah, yakni Allah telah menunjukkan jalan, cara, metode, dan seterusnya sehingga seseorang yang mendapat hidayah ini selalu mudah dan tidak terbebani sedikit pun dalam menjalankan syariat Allah.
Seperti yang diketahui, tidak sedikit umat Islam yang mengetahui kewajiban salat dan tata caranya, tetapi tidak banyak yang ditolong Allah untuk melaksanakannya.
Jadi, hidayah jenis ini hanya datang dari Allah. Apa pun usaha pendakwah, ulama besar, atau orang lain untuk mengubah perilaku manusia, jika tidak ada hidayah ini, usahanya tidak memenuhi target.
(SFR)