Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Manfaat Pendidikan Berwawasan Lingkungan untuk Anak
2 Mei 2025 17:06 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan mulai ditanamkan sejak dini melalui pendidikan berwawasan lingkungan. Banyak sekolah yang menerapkan pendekatan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran mereka.
ADVERTISEMENT
Lebih dari sekadar pengetahuan, pendidikan ini bertujuan untuk membentuk kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diajak berpikir kritis, bertindak bijak, dan menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan sekitar.
Lantas, apa saja lima dari manfaat pendidikan berwawasan lingkungan untuk anak? Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Jelaskan Lima dari Manfaat Pendidikan Berwawasan Lingkungan!
Mengutip Modul 1 Sejarah dan Konsep Dasar Pendidikan Lingkungan Hidup oleh Dra. Mestika Sekarwinahyu, M.Pd., pendidikan berwawasan lingkungan adalah salah satu upaya untuk mengubah perilaku dan sikap individu maupun kelompok masyarakat. Langkah yang umumnya dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran terhadap berbagai isu lingkungan.
Tentunya, penerapan pendidikan ini membawa banyak manfaat, khususnya bagi siswa yang menjadi bagian dari proses pembelajaran tersebut. Dihimpun dari Forest Nation, berikut lima dari manfaat pendidikan berwawasan lingkungan:
ADVERTISEMENT
1. Membangun Kecintaan pada Alam
Manfaat utama pendidikan berwawasan lingkungan adalah menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam. Pemahaman ini penting karena alam memiliki peran besar dalam menunjang kesejahteraan manusia secara menyeluruh.
Semakin dini siswa dikenalkan pada nilai-nilai kepedulian lingkungan, semakin besar pula peluang mereka untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan menghormati Ibu Pertiwi.
2. Mengasah Keterampilan Berpikir Kritis
Melalui pendidikan berwawasan lingkungan, siswa diajak untuk menganalisis berbagai faktor yang memengaruhi kondisi alam. Siswa juga diminta untuk mengenali strategi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Proses ini secara langsung menumbuhkan keterampilan berpikir kritis. Sehingga, membuat siswa lebih siap menghadapi tantangan dan mengasah kemampuan analitis mereka.
Lebih dari itu, siswa juga terbiasa menjadi warga negara yang bertanggung jawab, waspada, dan tanggap terhadap isu-isu lingkungan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
3. Membantu Pemerintah Melestarikan Lingkungan
Pendidikan berwawasan lingkungan juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai isu lingkungan. Dengan kesadaran ini, masyarakat diharapkan mampu berkontribusi aktif dalam mendukung upaya pemerintah untuk melestarikan lingkungan secara berkelanjutan.
4. Membangun Karier yang Ramah Lingkungan
Saat ini, semakin banyak peluang karier bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan menanamkan pendidikan berwawasan lingkungan sejak dini, siswa dapat lebih siap menekuni profesi yang selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.
Akan sangat menguntungkan jika seseorang dapat menjalani karier yang tidak hanya menjamin kehidupan yang layak, tetapi juga memberikan dampak positif bagi bumi dan seluruh penghuninya.
5. Membantu Anak-Anak Menjalani Hidup yang Lebih Sehat
Manfaat lain dari pendidikan berwawasan lingkungan adalah memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas yang lebih sehat. Dengan begitu, mereka tidak hanya terpaku pada layar komputer sepanjang hari, tetapi juga aktif bergerak dan belajar di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan langsung dalam kegiatan pelestarian lingkungan juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab anak.
Beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan bersama anak di antaranya menanam pohon, memanen buah dan sayuran, atau membersihkan lingkungan sekitar. Aktivitas tersebut juga dapat membentuk pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Tujuan Pendidikan Berwawasan Lingkungan
Berikut ini beberapa tujuan pendidikan berwawasan lingkungan yang dikutip dari Belgrade Charter:
1. Meningkatkan Kesadaran
Pendidikan berwawasan lingkungan diberikan kepada generasi muda untuk membangun kesadaran yang luas, mencakup aspek ekonomi, sosial, politik, hingga ekologi.
Kesadaran ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. Harapannya, akan tercipta masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.
ADVERTISEMENT
2. Memberi Kesempatan untuk Setiap Individu Menyelesaikan Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan bukan semata tanggung jawab negara, tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap warga negara. Melalui pendidikan berwawasan lingkungan yang diberikan kepada siswa, pemerintah membuka ruang partisipasi kepada setiap individu dalam mengatasi persoalan lingkungan.
Dengan bekal pengetahuan dan kesadaran tersebut, siswa mampu berpikir kritis untuk mencari solusi sekaligus mencegah munculnya masalah baru di masa depan.
3. Menciptakan Perilaku yang Baik
Lebih lanjut, melalui pendidikan berwawasan lingkungan, diharapkan terbentuk perilaku positif pada diri siswa, khususnya dalam menjaga dan menghormati lingkungan sekitar.
Prinsip-prinsip Pendidikan Berwawasan Lingkungan
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, pelaksanaan pendidikan berwawasan lingkungan perlu berlandaskan pada prinsip-prinsip tertentu. Dihimpun dari Modul Pembelajaran Pendidikan Lingkungan oleh Yukeu Sophia Sasmita, berikut beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
ADVERTISEMENT
1. Harus Mempertimbangkan Lingkungan
Dalam penerapannya, pendidikan berwawasan lingkungan harus mempertimbangkan kondisi lingkungan secara menyeluruh. Hal ini mencakup lingkungan alami maupun buatan. Dengan begitu, pendekatan yang dilakukan benar-benar relevan dan kontekstual.
2. Meneliti Masalah Lingkungan
Dalam penerapannya, pendidik juga perlu mengkaji masalah lingkungan dari berbagai sudut pandang, baik lokal, nasional, maupun internasional. Dengan cara ini, siswa dapat memahami beragam perspektif dan mengenali kondisi lingkungan di berbagai wilayah geografis.
3. Menekankan tentang Situasi Lingkungan
Pendidik juga perlu menekankan situasi lingkungan yang tengah terjadi di kehidupan masyarakat. Lalu, persiapkan siswa untuk menghadapi tantangan lingkungan di masa mendatang.
Untuk memperkuat pemahaman, pendidik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan menjelaskan latar belakang historis dari permasalahan yang diangkat.
4. Memanfaatkan Beragam Situasi Pembelajaran
Pendidik dapat memanfaatkan beragam situasi pembelajaran berbasis lingkungan dengan menerapkan berbagai pendekatan yang relevan. Tujuannya untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar mereka lebih mudah memahami permasalahan lingkungan dan menemukan solusi yang tepat.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Berwawasan Lingkungan untuk Anak Usia Dini
Pendidikan berwawasan lingkungan kini banyak diterapkan sejak usia dini. Tujuannya yaitu untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Menyadur artikel ilmiah Pentingnya Pendidikan Lingkungan Sejak Usia Dini oleh Ajeng Rizky Safira dan Indah Wati dari Universitas Muhammadiyah Gresik, pendekatan ini perlu disesuaikan dengan karakteristik masing-masing anak. Sebab, cara belajar mereka berbeda dengan orang dewasa.
Pendidikan lingkungan juga tidak terbatas pada ruang kelas formal. Menurut National Association for Environmental Education (NAEE), pendekatan ini bersifat holistik dan bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti membuang sampah pada tempatnya.
Dengan cara ini, anak-anak dapat memahami konsep dasar kepedulian lingkungan sekaligus melakukan tindakan nyata yang berdampak positif. Harapannya, pendidikan berwawasan lingkungan mampu menginspirasi generasi masa depan untuk terus menjaga dan mencintai bumi melalui aksi nyata yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Contoh Pendidikan Berwawasan Lingkungan di Sekolah
Mengutip artikel ilmiah berjudul Penerapan Pendidikan Lingkungan di Sekolah oleh Yusuf Hilmi Adisendjaja, Universitas Pendidikan Indonesia, berikut beberapa contoh pendidikan berwawasan lingkungan di sekolah:
1. Memahami tentang Polusi Udara
Pendidik bisa mengajarkan siswa tentang isu polusi udara. Dengan begitu, siswa tidak hanya memperoleh informasi dasar, tetapi juga memahami penyebab terjadinya polusi. Selain itu, siswa juga bisa diajak untuk memikirkan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut.
2. Meneliti Pembuangan Limbah Padat di Masyarakat
Limbah padat merupakan salah satu faktor yang dapat merusak keseimbangan alam. Dengan memberikan pengetahuan tentang hal ini, siswa memahami bahwa pengelolaan limbah padat yang buruk dapat berdampak serius terhadap lingkungan.
Melalui proyek atau penelitian sederhana, siswa harus mengasah kemampuan berpikir kritis untuk mengidentifikasi permasalahan yang ditimbulkan oleh limbah padat. Mereka juga diajak mencari tahu penyebab mengapa isu ini menjadi persoalan penting yang perlu ditangani.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah akhir, siswa diarahkan untuk merumuskan solusi konkret dalam mengatasi permasalahan pembuangan limbah padat secara bijak dan berkelanjutan.
3. Outbond
Meski sering dianggap sebagai hiburan semata, outbound bisa menjadi sarana efektif untuk memberikan pendidikan berwawasan lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan sikap kepemimpinan pada siswa, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan mengajarkan pentingnya kerja sama tim.
Outbound bisa dilaksanakan di alam terbuka supaya siswa merasa lebih dekat dengan lingkungannya. Melalui pengalaman ini, mereka akan menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian alam.
4. Bertani
Bertani dapat menjadi cara efektif untuk menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap alam. Kegiatan ini tidak hanya bisa dilakukan di persawahan, tetapi juga di sekolah. Anda bisa mengajak siswa untuk menanam berbagai jenis tumbuhan yang tidak memerlukan lahan luas seperti cabai, tomat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
(NSF)