Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
5 Nasihat Luqman Kepada Anaknya yang Diabadikan dalam Alquran
22 Agustus 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Luqman adalah seorang hamba saleh yang kisahnya diabadikan dalam Alquran. Beliau digambarkan sebagai seorang budak berkulit hitam yang berasal dari wilayah Sudan.
ADVERTISEMENT
Luqman bukanlah seorang Nabi , namun beliau dikenal sebagai sosok yang alim dan bijaksana, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu anhu berikut:
“Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, ‘Luqman bukan lah seorang nabi, dia adalah seorang hamba yang banyak berfikir, yang memiliki keyakinan yang bagus, dan mencintai Allah, sebab itu Allah mencintainya. Kemudian Dia anugerahkan kepadanya kebijaksanaan.”
Kisah Luqman mengandung banyak kebaikan dan nasihat. Dalam Alquran Surat Luqman disebutkan bahwa beliau telah mendidik anaknya agar senantiasa menjadi hamba yang beriman dan beramal saleh.
Nasihat Luqman kepada anaknya juga mengandung pemahaman tentang habluminallah dan habluminannas. Penasaran seperti apa? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Nasihat Luqman kepada Anaknya dalam Alquran
Luqman mengajarkan anaknya dasar-dasar akidah Islam. Beliau melarang anaknya untuk mempersekutukan Allah SWT dengan benda atau makhluk lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Meneladani Kesalehan Ayah dalam Alquran susunan Dona Ningrum, dkk., nasihat Luqman kepada anaknya bisa disimak dalam Surat Luqman ayat 13-19 berikut ini:
1. Nasihat Ketauhidan
"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar". (QS. Luqman: 13)
Luqman menasihati anaknya agar senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya. Beliau juga melarang anaknya untuk berbuat musyrik karena itu termasuk dosa besar.
2. Pendidikan Akhlak
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
ADVERTISEMENT
Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman: 14-15)
Luqman mengajarkan anaknya tentang hakikat menjalin hubungan dengan sesama manusia (habluminannas). Hal ini meliputi etika bergaul dalam keseharian, larangan bersikap sombong, anjuran bertutur kata yang baik, dan lain sebagainya.
Dalam melakukan hal apa pun, Luqman juga menganjurkan anaknya agar tidak tergesa-gesa. Seorang anak hendaknya tidak meninggikan suaranya di hadapan orangtua atau orang yang lebih dituakan.
3. Menanamkan Sifat Ihsan
Dalam ayat 16, Luqman juga mengajarkan anaknya tentang sikap ihsan. Luqman berkata, ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.”
ADVERTISEMENT
Disebutkan dalam buku Belajar Mendidik dari Para Orang Tua Hebat karya Jumi Yanti (2022), ihsan adalah sikap senantiasa merasa dilihat oleh Allah SWT. Orang yang bersikap ihsan menyadari bahwa perbuatan sekecil apa pun meski dilakukan secara sembunyi-sembnyi akan dibalas oleh Allah SWT.
4. Mendirikan Syariah Allah
"Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS. Luqman: 17)
Mendirikan syariah Allah berarti senantiasa mendirikan shalat, menutup aurat, berdakwah menyampaikan kebenaran, berani mencegah kemungkaran, dan bersabar dengan segala resiko serta kesulitan yang dihadapi.
5. Akhlak Kepada Sesama
"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 18-19)
ADVERTISEMENT
Ayat 18 dan 19 mengajarkan anak untuk selalu menjaga perilaku kepada sesama. Manusia yang beriman seharusnya tidak berperilaku sombong, tidak bersikap kasar, dan selalu bertutur kata santun kepada sesama.
(MSD)