5 Pantun Kiasan dan Maknanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 November 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi belajar pantung. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belajar pantung. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seperti namanya, pantun kiasan merupakan pantun yang di dalamnya berisi perumpamaan atau ibarat. Dengan demikian, isi dari pantun jenis ini tidak memiliki makna sesungguhnya, melainkan makna yang bersifat konotasi. Pantuan kiasan biasanya juga berisi peribahasa.
ADVERTISEMENT
Pantuan kiasan umumnya digunakan untuk menyampaikan nasehat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat atau digunakan untuk mengkritik secara halus. Nah, agar lebih mudah memahaminya, berikut adalah beberapa contoh pantuan kiasa beserta makna yang terkandung di dalamnya:

Pantun 1

Kayu jati dibuat papan,
burung puyuh jauh menghilang.
Padi kutanam dengan harapan,
tumbuh pula rumput ilalang.
Makna: Seseorang yang menanam padi tentu memiliki tujuan yang positif. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk mendapat keuntungan.
Aktivitas ini bisa menjadi perlambang manusia yang ingin berusaha agar sukses atau seseorang yang ingin berbuat kebaikan. Namun biasanya ada saja rintangan yang menghalangi, yang dalam pantun ini diumpamakan dengan rumput ilalang.
ADVERTISEMENT

Pantun 2

Pohon besar tumbuh di hutan
Minum air dari gelas
Tak lapuk karena hujan
Tak lekang karena panas
Makna: Seseorang atau peristiwa akan selalu dikenang. Misalnya seorang pahlawan yang telah berjasa kepada negara, jasanya pasti tidak akan pernah dilupakan.

Pantun 3

Naik perahu dekat kemudi
Betapa harum bunga selasih
Elok nian resminya padi
Makin tunduk makin berisi
Makna: Padi yang telah menguning bulirnya akan semakin berisi. Padi akan merunduk karena bobot berasnya yang makin berat. Dari padi, manusia dapat belajar bahwa seseorang yang memiliki banyak ilmu atau materi seharusnya semakin rendah hati.

Pantun 4

Rusa padang belang di kaki,
Mangga kueni amat wangi.
Tinggi gunung tetap didaki,
ADVERTISEMENT
Lautan api kan disebrangi.
Makna: Mendaki gunung bukanlah hal yang mudah. Diperlukan tenaga ekstra untuk mencapai puncak. Sementara itu, semua orang tahu bahwa api panas. Jadi, pantun kiasan tersebut mengandung makna tentang semangat, keberanian, dan tekad yang sangat kuat.

Pantun 5

Asam kandis asam gelugur,
Ketiga asam riang-riang.
Menangis di pintu kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
Makna: Ini adalah contoh pantun agama. Pantun ini hendak mengingatkan manusia agar selalu beribadah selama hidup di dunia, agar nanti tidak menyesal di akhirat.
(ERA)