5 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Masih Ada Sampai Sekarang

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 Desember 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kerajaan Sriwijaya. Foto: kemendikbud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kerajaan Sriwijaya. Foto: kemendikbud
ADVERTISEMENT
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Palembang, Sumatera Selatan dan sudah berdiri sejak abad ke-7 Masehi.
ADVERTISEMENT
Pendiri kerajaan ini ialah Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Atas kepiawaiannya, Dapunta Hyang sukses menguasai daerah perairan yang penting yakni Selat Malaka dan Selat Sunda.
Kerajaan Sriwijaya pernah mencapai masa kejayaannya yang dibuktikan dengan kapal-kapal canggih yang mereka buat. Namun akhirnya Kerajaan Sriwijaya runtuh usai diserang Kerajaan Melayu, Singosari, dan Majapahit.
Kerajaan Sriwijaya telah meninggalkan sejumlah peninggalan sejarah. Di antaranya adalah Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Candi Muara Takus, dan Candi Kota Kapur. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut.

Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu ditemukan di sekitar kolam Telaga Biru, Kota Palembang, Sumatra Selatan, pada tahun 1935. Prasasti ini berisi imbauan dan kutukan kepada siapa saja yang tidak patuh pada raja.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Foto: kemendikbud

Prasasti Kedukan Bukit

prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Batang, Kedukan Bukit, Palembang, Sumatra Selatan pada 29 November 1920. Prasasti Kedukan Bukit bertuliskan hari ke-11 tahun 605 Saka atau 683 Masehi. Huruf yang digunakan yakni Pallawa dan bahasa yang digunakan adalah Sansekerta.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Prasasti Kedukan Bukit. Foto: kemendikbud

Prasasti Talang Tuo

Prasasti ini ditemukan di Talang Tuo, sebelah barat Kota Palembang. Prasasti ini bertuliskan angka 606 Saka atau 684 Masehi.
ADVERTISEMENT
Prasasti Talang Tuo berisikan syair tentang pembuatan taman Srikseta. Taman itu dibangun atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga. Selain itu, prasasti juga berisi doa-doa dalam agama Buddha.

Candi Muara Takus

Candi ini terletak di muara Sungai Kampar Kanan, tepatnya di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kompleks Percandian Muara Takus adalah kompleks percandian bercorak Buddha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk stupa dan temuan fragmen vajra yang berisi mantra agama Buddha dalam huruf nagari dan Jawa kuno.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Candi Muara Takus. Foto: Kemendikbud

Prasasti Kota Kapur

Prasasti ini ditemukan di Kota Kapur, Pulau Bangka. Prasasti ini berangka tahun 686 M dan berisikan pesan ekspedisi Sriwijaya ke daerah seberang lautan, yaitu Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Ekspedisi ini dilakukan untuk memperluas kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dengan menundukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya seperti Melayu, Tulungbawang, dan Tarumanegara.
(MSD)