Konten dari Pengguna

5 Perbedaan Hemat dan Pelit yang Perlu Dipahami

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 Maret 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan hemat dan pelit. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan hemat dan pelit. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengatur keuangan dan pengeluaran sehari-hari. Salah satu cara yang paling sering diterapkan banyak orang adalah berhemat.
ADVERTISEMENT
Dalam KBBI, hemat didefinisikan dengan berhati-hati atau cermat dalam membelanjakan uang dan sebagainya agar tidak boros. Berhemat menandakan bahwa seseorang mempunyai kontrol diri yang bagus. Mereka bisa menyesuaikan pengeluaran dengan kebutuhan.
Ada banyak keuntungan yang diperoleh dari perilaku hidup hemat, terutama menyangkut keadaan finansial di masa mendatang. Dengan berhemat, setidaknya kekhawatiran akan masa depan sedikit berkurang karena sudah memiliki tabungan.
Namun, masih banyak anggapan bahwa orang hemat adalah orang yang pelit karena dirinya tidak mau mengeluarkan uang untuk kondisi-kondisi tertentu. Padahal, hemat dan pelit adalah dua hal yang berbeda. Apa perbedaan hemat dan pelit? Simak penjelasannya berikut ini.

Perbedaan Hemat dan Pelit

Ilustrasi menabung. Foto: Unsplash
Berbeda dengan hemat yang merupakan sikap positif, pelit adalah sikap buruk yang perlu dihindari. Berikut perbedaan pelit dan hemat yang perlu dipahami:
ADVERTISEMENT
1. Gaya hidup
Menurut J.I. Michell Suharli dalam buku Panduan untuk Menjadi Karyawan Sukses, salah satu perbedaan pelit dan hemat adalah gaya hidup. Hemat artinya gaya hidup yang tidak belanja memenuhi keinginan, sedangkan pelit berarti gaya hidup yang tidak belanja memenuhi kebutuhan.
Dengan kata lain, alih-alih belanja sesuai kebutuhan seperti orang hemat, saking pelitnya, mereka enggan mengeluarkan uangnya untuk hal apa pun, termasuk soal kebutuhannya kecuali jika terpaksa.
2. Tujuan menabung
Orang pelit menyimpan uangnya tanpa tujuan. Biasanya orang pelit menabung dan selalu merasa keberatan mengeluarkan uang karena merasa ketakutan akan kekurangan di kemudian hari.
Berbeda dengan orang hemat yang mengalokasikan tabungannya untuk investasi yang menguntungkan dirinya. Misalnya, Devy berhemat demi membeli tas baru karena tas lamanya sudah rusak dan tidak bisa dipakai.
Ilustrasi menabung. Foto: Pexels
3. Pelit bisa merugikan orang lain
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle tulisan Ust. Drs. H. Bagenda Ali, M.M., meski sama-sama bisa diartikan menabung, orang hemat tidak akan merugikan orang lain seperti orang pelit. Orang pelit cenderung memaksakan kehendak supaya uangnya tetap dalam jumlah yang sama.
Cara yang dilakukan biasanya meminta bahkan memohon sesuatu kepada orang lain dengan alasan ia sedang dalam keadaan kekurangan. Padahal, itu hanyalah alasan supaya tidak merasa rugi.
4. Orang hemat mempertimbangkan kualitas, orang pelit mempertimbangkan harga
Orang hemat lebih suka membeli barang dengan harga mahal, tapi awet dalam jangka panjang ketimbang barang murah, tapi mudah rusak. Dengan begitu, mereka tak perlu repot membeli barang yang sama di kemudian hari karena itu sama saja dengan pemborosan.
ADVERTISEMENT
5. Kedermawanan
Meski hal ini tidak bisa dipukul rata, orang yang pelit cenderung jarang memberi sumbangan bagi mereka yang kekurangan. Selalu ada alasan untuk menolak menyisihkan sedikit penghasilan untuk bersedekah.
Sebaliknya, orang hemat akan menyumbang atau bersedekah sesuai kemampuannya apabila sumbangan tersebut jelas ditujukan untuk apa dan untuk siapa.
(ADS)