Konten dari Pengguna

5 Rekomendasi Buku Puisi Terbaik

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Maret 2020 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca buku. Sumber: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca buku. Sumber: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, buku puisi selalu diburu oleh para pembaca buku yang menyukai genre romansa. Selain menghibur atau mengisi waktu kosong, buku puisi terkadang mewakili isi hati melalui rangkaian huruf dalam sajak yang ditulis di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Berikut ini 5 rekomendasi buku puisi terbaik:

Hujan Bulan Juni

Cover Hujan Bulan Juni. Sumber: Gramedia.
Saat Hujan Bulan Juni keluar, karya tersebut langsung menempati 10 buku terbaik Gramedia edisi bulan Juni 2015. Goodreads sebagai situs jejaring sosial Bibliophile, sebutan bagi para pecinta buku, memberikan rating 4 bintang untuk buku puisi yang satu ini.
Hujan Bulan Juni sendiri ditujukan untuk seseorang yang mengalami kerumitan dalam memahami arti cinta. Puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni memang menjadi dasar pengambilan judul buku puisi ini karena potongan sajaknya yang berbunyi:
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Puisi-Puisi Cinta

Cover Puisi-Puisi Cinta. Sumber: Mizan.
Buku hasil gabungan puisi hasil karya W.S. Rendra ini menjanjikan isi yang berbeda dengan buku puisi lainnya. Di dalamnya, buku ini dibagi dalam tiga bab besar, yaitu Puber Pertama, Puber Kedua, dan Puber Ketiga.
ADVERTISEMENT
Ketiga bab itu berisikan puisi dengan nuansa yang berbeda meski sama-sama bertemakan romansa. Bab Puber Pertama, berisikan puisi yang menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Bab Puber Kedua dan Puber Ketiga, justru diisi oleh puisi bertema kehidupan dan hal kompleks di dalam dinamika percintaan.
Salah satu sajak di dalam buku Puisi-Puisi Cinta dengan judul Kekasih:
Kekasihku seperti burung murai
Suaranya merdu.
Matanya kaca
Hatinya biru
Kekasihku seperti burung murai
Bersarang indah di dalam hati.

Malam Ini Aku Akan Tidur Di Matamu

Cover Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu. Sumber: Joko Pinurbo.
Buku karangan Joko Pinurbo ini tidak hanya berisikan puisi-puisi, namun juga ditaruh beberapa cerita pendek soal percintaan. Meski beberapa puisinya ditulis di tahun 2000-an, tema yang diangkat pada buku ini masih sangat dekat dengan kondisi kisah kasih remaja saat ini.
ADVERTISEMENT
Terbukti dengan kesesuaian salah satu sajak yang ditulis di dalam buku ini dengan judul Selamat Tidur:
Paling senang sebelum tidur bisa memainkan
beragam musik yang semuanya sesungguhnya
hanya variasi suara tangisan seorang bayi.
Beethoven, telepon genggam mau tidur.
Boleh dong pinjam telingamu yang tuli
untuk menampung bunyi.

Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta

Cover Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta. Sumber: Gramedia.
Tere Liye sebagai salah satu penulis buku paling aktif pada beberapa tahun terakhir juga turut mengeluarkan buku berisi himpunan puisi hasil karyanya. Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta diisi 24 puisi dengan ilustrasi visual terbaik dengan tujuan memanjakan para pembacanya.
Hal itu merupakan terobosan yang dilakukan oleh Tere Liye setelah selama ini dirinya menulis novel fiksi yang terkesan tebal dan penuh huruf. Para pembaca buku ini pun memberikan penilain yang cukup puas karena menyebut visualisasi puisi di dalamnya cukup instagramable serta bisa digunakan sebagai perefleksian dalam menjalani kisah cinta.
ADVERTISEMENT

Melipat Jarak

Cover Melipat Jarak. Sumber: Gramedia.
Melipat Jarak menjadi buku kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono yang dirilis pada tahun 2016 untuk memperingati hari lahir salah satu sastrawan terbaik Indonesia yang ke-75. Buku ini juga dimaksudkan untuk melengkapi puisi-puisi yang tertinggal dan tidak dituliskan di dalam buku Hujan Bulan Juni.
Isi puisi yang dibawa Melipat Jarak adalah melankolis dan banyak puisi bertemakan sosial. Sajak percintaan tetap kita temukan di dalam buku Melipat Jarak namun bukan menjadi nuansa utama di dalam buku tersebut.
Potongan puisi Melipat Jarak:
/2/
mencintai cakrawala
harus menebas jarak
/3/
mencintai-Mu
harus menjelma aku
(FZN)