5 Rukun Islam yang Wajib Dipahami Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
25 Februari 2021 9:24 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Doa setelah salat Foto: Rachid Oucharia on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Doa setelah salat Foto: Rachid Oucharia on Unsplash
ADVERTISEMENT
Seorang Muslim yang beriman wajib melaksanakan dan mengamalkan rukun Islam. Sebab, rukun Islam merupakan pilar-pilar yang menjadi dasar kehidupan setiap Muslim.
ADVERTISEMENT
Rukun Islam sendiri terdiri dari lima hal yang tidak boleh ditinggalkan. Umat yang sengaja meninggalkannya akan mendapatkan dosa. Sebaliknya, mereka yang mengerjakan rukun Islam dengan ikhlas akan mendapatkan ganjaran baik dari Allah SWT.
Lantas, apa pengertian dan daftar rukun Islam? Berikut penjelasannya!

Pengertian Rukun Islam

Ilustrasi Rukun Islam Foto: Unsplash
Menurut buku Rukun Islam yang ditulis oleh Slamet Mulyono (2012), pengertian rukun Islam adalah pokok-pokok ajaran Islam yang wajib diamalkan setiap Muslim. Pokok tersebut terdiri dari lima hal, yakni:
Setiap Muslim yang tidak mengerjakannya akan mendapat ganjaran berupa dosa dan neraka. Sedangkan mereka yang mengamalkannya akan meraih keselamatan dunia dan akhirat.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah dalam salah satu hadist:
Al Islamu antasyhada alla ilaha illallaha wa anna muhammadarRasullahi watuqimassalata watu'tizzakata watasuma Ramadan watahujjalbaita inistatha'ta ilaihi sabila.
Artinya: "Islam itu ialah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah, dan bahwa Muhammad itu utusan Allah, engkau dinkan salat, engkau bayar zakat, engkau puasa pada bulan ramadlan, dan engkau naik haji ke Baitullah, jika mampu pergi kesana." (HR. Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan An-Nasai)
Mengutip buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama Secara Kafah karya Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, para ulama menjelaskan bahwa bersyahadat menjadi persyaratan mutlak dalam mengukur keislaman. Sementara itu rukun lainnya tidaklah mutlak.
Artinya, seorang Muslim yang tidak bersyahadat tidak bisa disebut sebagai Muslim. Namun, Muslim yang tidak melaksanakan rukun Islam selain syahadat bukan berarti seorang Muslim yang tidak taat.
ADVERTISEMENT
Lain halnya jika seorang Muslim tidak menjalankan rukun Islam karena malas. Hal ini dianggap sebagai bentuk pengingkaran seorang Muslim terhadap rukun Islam, dan bisa disebut ke dalam kategori umat yang belum taat.

5 Rukun Islam yang Wajib Dipahami

Ilustrasi Rukun Islam Pertama Foto: Pinterest
Untuk mengenal kelima rukun Islam, Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini:
1. Syahadat
Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama yang harus dihafalkan oleh setiap Muslim. Tanpa kalimat syahadat, keimanan dan keislaman tidak akan dianggap sah, amalan saleh juga akan ditolak.
Rukun syahadat merupakan persaksian mengakui adanya Allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah. Dengan mengucapkan kalimat ini, umat Muslim sudah mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Umat juga telah menyatakan secara lisan dan meyakini bahwa Zat yang patut disembah sebenar-benarnya hanyalah Allah SWT. Selain itu, kalimat ini juga menjadi kesaksian kaum Muslimin bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasul yang diutus oleh Allah SWT.
Orang-orang yang tidak mengimani Nabi Muhammad dianggap sebagai kafir. Seperti yang dikatakan oleh Allah SWT dalam Al-Quran:
"Siapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala untuk orang-orang yang kafir," (QS. Al-Fath [48]:13)
Tidak hanya seorang Muslim, mereka yang ingin masuk ke dalam Islam juga harus melafalkan dua kalimat syahadat sebagai syarat mutlak. Berikut bacaan kalimat Syahadat beserta arti dan Latinnya:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
ADVERTISEMENT
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
Ilustrasi rukun Islam. Foto: Shutter Stock
Pada dasarnya, kalimat syahadat terbagi menjadi dua (syahadatain), antara lain adalah:
a. Syahadat Tauhid
Syahadat tauhid merupakan pengakuan bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Tuhan yang menciptakan dunia dan seisinya. Allah juga tidak berputra ataupun diputrakan. Setiap Muslim sudah sepatutnya menyembah hanya kepada Allah. Berikut bunyi kalimat syahadat tauhid:
Asyhadu allah ilaha illallah
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah,"
b. Syahadat Rasul
Kaliamat syahadat rasul berarti pengakuan bahwa Nabi Muhammad benar-benar Rasul yang diutus oleh Allah. Rasul Allah sendiri jumlahnya banyak, yakni 25. Nabi Adam as merupakan nabi pertama, sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir.
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi nabi yang diutus. Seseorang yang mengaku sebagai nabi setelah Rasulullah adalah nabi palsu. Berikut lafal syahadat rasul:
Wa asyhadu anna muhammadar rasulallah
Artinya: "dan Aku bersaksi bahwa sesungguhnya nabi Muhammad SAW itu adalah utusan Allah."
2. Salat
Ilustrasi Rukun Islam Kedua Foto: Freepik
Salat merupakan rukun Islam kedua yang artinya berdoa. Salat juga berarti ucapan-ucapan atau perbuatan yang diawali takbiratulirham dan diakhiri salam. Ucapan di sini mencakup bacaan Al-Quran, takbir, tasbih, tasmi, dan sebagainya.
Sementara itu perbuatan yang dimaksud, yakni berdiri tegak, sujud, duduk, ruku, dan lainnya. Rukun Islam kedua ini wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
ADVERTISEMENT
Terdapat lima waktu salat yang wajib dikerjakan dalam sehari semalam, yaitu salat Subuh, salat Zuhur, salat Asar, salat Magrib dan salat Isya.
Di samping itu, salat juga dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Ankabut ayat 45:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat- ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut ayat 45)
Rukun Islam salat tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa, namun juga anak-anak. Seperti yang dikatakan dalam hadis Abu Dawud:
ADVERTISEMENT
Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan salat di waktu usia mereka meningkat 7 tahun, dan pukullah (kalau enggan melakukan salat) di waktu usia mereka meningkat 10 tahun."
Ada beberapa syarat wajib salat yang harus diketahui, di antaranya:
3. Zakat
Ilustrasi Rukun Islam Ketiga Foto: shutterstock
Dalam buku Ensiklopedia Rukun Islam Zakat, zakat berdasarkan etimologi berasal dari kata (bahasa Arab): “zakkaa - yuzakkii - tazkiyatan - zakaatan”.
ADVERTISEMENT
Kata tersebut memiliki arti bermacam-macam, yakni thaharah (mensucikan), namaa’ (tumbuh atau berkembang, barakah (karunia Allah diberikan kepada hamba-Nya), atau amal soleh.
Kemudian, menurut terminologi syariat (istilah), zakat adalah bagian dari sejumlah harta tertentu di mana harta tersebut telah mencapai syarat nishab (batasan yang wajib dizakatkan).
Zakat diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu. Perintah dalam menjalankan zakat dimuat dalam firman Allah, tepatnya surat Al Baqarah ayat 43, yang berbunyi:
وَ اَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَ اٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَ ارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ
Artinya: "Dan dirikanlah shalat, serta tunaikan zakat, dan rukuklah bersama dengan orang-orang yang ruku".
4. Puasa
Ilustrasi Rukun Islam Keempat Foto: Pixabay
Puasa merupakan rukun Islam yang ketiga yang harus ditaati. Mengutip buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari karya KH. Muhammad Habibillah (2018), puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dalam waktu dan cara yang ditentukan.
ADVERTISEMENT
Abi Abdillah Muhammad bin Qasim al-Syafi'i mengartikan puasa sebagai berikut:
"Kata shiyam dan shaum keduanya merupakan bentuk mashdar dari fi'il madhi shaama yang secara lughat (bahasa) berarti menahan diri dari makan, berbicara, dan berjalan."
Sementara itu Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini mendefinisikan puasa sebagai tindakan menahan diri dengan syarat:
“Puasa menurut syara' adalah menahan diri dari sesuatu yang telah ditentukan bagi seseorang yang telah ditentukan pula pada waktu tertentu dengan beberapa syarat.”
Menurut Az-Zaharani dalam buku Konseling Terapi, puasa mendorong seseorang untuk berperilaku baik, mendengarkan kata hati tanpa harus seorang pun mengawasinya, serta berlatih bersabar dalam bertanggung jawab, mencari nafkah dan menghadapi permasalahan hidup.
Puasa terbagi menjadi dua, yakni puasa wajib dan puasa sunnah. Kedua jenis puasa ini memiliki syarat, rukun, dan sunnah yang cenderung sama. Perbedaannya terletak pada niat dan waktu pelaksanaan.
ADVERTISEMENT
Puasa wajib terdiri dari beberapa macam, yaitu:
Sementara itu puasa sunnah terdiri dari beberapa jenis, yakni:
Sejatinya, ada beberapa waktu yang diharamkan untuk berpuasa, di antaranya:
5. Haji
Ilustrasi Rukun Islam Kelima Foto: Pixabay
Rukun Islam terakhir adalah menunaikan ibadah Haji. Menurut Drs. Syarif Hidayatullah dalam buku Ensiklopedia Rukun Islam, terdapt berbagai macam arti haji.
Yang pertama secara lughawi (bahasa), haji diartikan dengan sengaja-menyengaja, qashd yakni maksud, tujuan-menuju atau mengunjungi. Sedangkan menurut etimologi haji ialah, menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan ritual ibadah tertentu.
ADVERTISEMENT
Tempat yang dimaksud yaitu, Ka'bah, Mas’a, Arafah, Muzdalifah dan Mina dan untuk waktunya yaitu bulan haji (Dzulhijjah).
Meski termasuk dalam rukun Islam, ibadah haji hanya diwajibkan untuk mereka yang mampu. Sebagaimana dikatakan dalam Quran surat berikut:
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Fiihi aayaatun bai-yinaatun maqaamu ibraahiima waman dakhalahu kaana aaminan walillahi ‘alannaasi hijjul baiti maniistathaa’a ilaihi sabiilaa waman kafara fa-innallaha ghanii-yun ‘anil ‘aalamiin(a)
Artinya: “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajipan manusia terhadap Allah adalah melaksana kan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajipan) haji, maka ketahui lah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam". - QS. Ali Imran [3]:97
ADVERTISEMENT
(PDN)