Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
5 Rukun Khutbah Sholat Jumat yang Wajib Dipahami
22 Januari 2021 12:16 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi umat Muslim , wajib hukumnya untuk pria melaksanakan sholat Jumat. Allah SWT pun sudah menegaskan soal kewajiban ini dalam Surat Al-Jumu'ah ayat 6.
ADVERTISEMENT
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Ada beberapa syarat sah sholat Jumat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah khutbah. Khutbah dilakukan dua kali, dan di antara keduanya dipisah dengan duduk dari seorang khotib.
Khutbah sendiri memiliki lima rukun yang harus dilakukan dengan tertib dan berurutan. Apa saja rukun khutbah sholat Jumat?
Rukun Khutbah Sholat Jumat
Rukun yang pertama adalah memuji Allah SWT di kedua khutbah. Adapun kata yang digunakan adalah "hamdun'' dan beberapa kata yang satu akar dengannya seperti "alhamdu", “ahmadu”, dan “nahmadu”.
ADVERTISEMENT
Kemudian kata pujian ini harus diikuti dengan kata "Allah", tidak boleh menggunakan nama Allah lain. Contoh pujian yang benar adalah "alhamdu lillah”, “nahmadu lillah”, “lillahi al-hamdu”, “ana hamidu Allaha”, “Allaha ahmadu”.
Lafal sholawat hendaknya menggunakan kata “al-shalatu”, dan beberapa kata yang satu akar dengannya. Kemudian untuk nama Rasulullah hendaknya menggunakan nama-nama Muhammad seperti “al-Rasul”, “Ahmad”, “al-Nabi”, “al-Basyir”, “al-Nadzir”.
Tidak diperkenankan menggunakan kata ganti untuk nama Rasulullah. Adapun contoh bacaan sholawat yang benar adalah "ash-shalatu ‘alan-Nabi”, “ana mushallin ‘ala Muhammad”, dan “ana ushalli ‘ala Rasulillah”.
Khatib hendaknya berwasiat pada ketakwaan di kedua khutbah. Adapun contoh wasiatnya adalah “Athi’ullaha, taatlah kalian kepada Allah”, “ittaqullaha, bertakwalah kalian kepada Allah”, “inzajiru ‘anil makshiat, jauhilah maksiat”.
ADVERTISEMENT
Membaca ayat suci Alquran lebih utama dilakukan di khutbah pertama. Ayat Alquran yang dibacakan bisa berupa janji-janji, ancaman, cerita, dan lain sebagainya
Adapun contoh ayatnya adalah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah orang-orang yang jujur”. (QS. at-Taubah: 119).
Doa untuk umat Islam lebih utama dilakukan di khutbah terakhir. Khatib hendaknya memanjatkan doa yang berurusan dengan urusan akhirat seperti “allahumma ajirna minannar, ya Allah semoga engkau menyelematkan kami dari neraka”, “allahumma ighfir lil muslimin wal muslimât, ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat”.
(MSD)