Konten dari Pengguna

5 Sniper Terbaik Dunia dan Mematikan Sepanjang Sejarah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Agustus 2022 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sniper. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sniper. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Berdasarkan perannya, sniper menjadi komponen penting dalam strategi militer karena dapat melumpuhkan personel musuh dari jarak jauh. Ia juga dapat berperan untuk pengintaian dan menyusup ke garis musuh tanpa terdeteksi.
ADVERTISEMENT
Mengutip CBS News, sniper adalah seorang prajurit infanteri yang dilatih secara khusus untuk membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Kekuatan seorang sniper (sejak Perang Dunia Pertama hingga saat ini) berulang kali terbukti mampu menimbulkan kerusakan besar terhadap anggota dan moral musuh. Betapa pentingnya seorang sniper pun digambarkan dalam film-film perang di mana mereka menjadi sosok yang ditakuti.
Sepanjang sejarah, ada beberapa nama yang tercatat sebagai sniper terbaik di dunia. Untuk menambah pengetahuan mengenai dunia militer, berikut adalah sederet nama sniper terbaik di dunia yang mematikan.

Sniper Terbaik Dunia

Ilustrasi sniper. Foto: Pixabay
Berikut adalah nama 5 sniper terbaik dunia yang berhasil melumpuhkan ratusan musuh, dihimpun dari laman Owlcation dan sumber lainnya.
ADVERTISEMENT

1. Simo Hayha (505 musuh)

Simo Hayha adalah sniper Finlandia yang bertugas dalam Perang Musim Dingin antara Uni Soviet dan Finlandia. Perang tersebut berlangsung selama 105 hari (1939-1940). Namun, Hayha hanya bertugas selama 98 hari sebelum cedera yang mengharuskannya dilarikan ke rumah sakit.
Sebelum terluka, Hayha telah membunuh 505 tentara Uni Soviet atau setidaknya lebih dari lima tentara dalam satu hari. Prestasi luar biasa itu membuatnya mendapat julukan "White Death".

2. Ivan Sidorenko (lebih dari 500 musuh)

Berdasarkan laporan yang ditulis oleh War History Online, Ivan Sidorenko direkrut menjadi Angkatan Darat Soviet pada 1939. Di sana, Ivan ditugaskan ke unit mortir dan tidak diberikan pelatihan sebagai penembak jitu. Dia juga hanya diberi senjata standar tentara, yakni senapan Mosin-Nagant.
Di waktu senggangnya, Ivan berinisiatif untuk berburu tentara Jerman dan berhasil membunuh lebih dari 500 orang. Korbannya pun bukan hanya tentara individu, tetapi juga kendaraan pemasok bahan bakar. Setelah pensiun, Ivan ditugaskan untuk melatih tentara yang menghasilkan 250 sniper tambahan ke medan perang.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi sniper. Foto: Pixabay

3. Fyodor Okhlopkov (429 musuh)

Seperti yang tertulis dalam History Collection, Fyodor Okhlopkov adalah seorang dari etnis Yakut bagian timur Rusia, sekarang disebut Republik Sakha. Dijelaskan dalam buku Russia's Heroes, sejarawan Albert Axell mengatakan bahwa etnis Yakut dikenal karena keterampilannya dalam melacak dan memburu, serta sniper yang ahli.
Okhlopkov tertarik menjadi sniper setelah seorang penembak jitu Jerman membunuh saudaranya, Vasily. Dengan mengandalkan senjata otomatis dan senapan mesin, total korbannya diperkirakan mencapai seribu orang di wilayah utara.
Meski demikian, korban yang masuk penghitungan sinper resminya hanya berjumlah 429 orang. Dari prestasinya itu, Okhlopkov dianugerahi gelar kehormatan Pahlawan Uni Soviet pada 1965 dan menerima Ordo Lenin pada 1974.

4. Francis Pagahmagabow (378 musuh)

Francis Pagahmagabow adalah anggota First Nations dan secara sukarela ikut andil dalam Perang Dunia I pada 1914. Canadian Encyclopedia mencatat bahwa Pagahmagabow dibesarkan dalam tradisi suku Anishinaabe yang fokus mengeyam pengalaman berburu.
ADVERTISEMENT
Pada malam hari, Pagahmagabow menggunakan keterampilan berburunya untuk menyusup ke ruang kosong di antara parit guna menunggu tanda-tanda kehadiran tentara Jerman. Hasilnya, ia berhasil membunuh 378 orang hanya dengan menggunakan Ross Rifle, senjata yang menurut laporan The National Interest dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah.
Walau begitu, senjata tersebut disukai Pagahmagabow karena jarak dan akurasinya yang jauh. Pagahmagabow juga membawa 300 tentara Jerman hidup-hidup dan mengakhiri perang sebagai prajurit pribumi dengan penghargaan tertinggi dalam sejarah Kanada.

5. Lyudmila Pavlichenko (309 musuh)

Saat Jerman menginvasi Rusia pada 1941, Lyudmila Pavlichenko mengajukan diri untuk dinas militer setelah menolak masuk ke bidang keperawatan. Padahal sebagai perempuan, ia lebih cocok bertugas sebagai perawat.
Pavlichenko awalnya ditugaskan ke area dekat Odessa. Dalam waktu kurang dari 3 bulan, ia berhasil membunuh 187 tentara Jerman. Pavlichenko kemudian ditugaskan ke Krimea, di mana dia berhasil membunuh 36 sniper musuh. Dengan total korban mencapai 309 orang, ia pun dijuluki "Lady Death".
ADVERTISEMENT
(NDA)