Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Tari Daerah Jawa Timur dan Ciri Khasnya
16 Januari 2024 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masing-masing daerah Tarian daerah di Indonesia sangat beragam dan mempunyai keunikan tersendiri, termasuk di wilayah Jawa Timur. Setidaknya ada 5 tari daerah Jawa Timur yang perlu diketahui masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan oleh Kemendikbud, tari daerah adalah seni gerak yang lahir dari kebudayaan lokal dan diwarisi secara turun temurun. Tarian tersebut kemudian berkembang menjadi identitas budaya masyarakat setempat.
Tari daerah Jawa Timur dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan koreografi. Ada yang dibawakan secara tunggal, ada pula yang lebih cocok jika dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
Untuk mengetahui apa saja tari daerah Jawa Timur, simak artikel berikut.
5 Tari Daerah Jawa Timur
Jawa Timur memiliki beberapa jenis tarian tradisional yang menarik untuk dinikmati. Beberapa di antaranya bahkan telah terkenal hingga ke mancanegara.
Tari-tarian tersebut biasanya dipentaskan di momen-momen spesial, seperti acara pernikahan, penyambutan tamu, upacara peringatan, atau pagelaran budaya.
ADVERTISEMENT
Berikut ini 5 tari daerah Jawa Timur beserta ciri khas yang perlu diketahui.
1. Tari Reog Ponorogo
Reog Ponorogo merupakan salah satu tarian asal Jawa Timur yang sangat terkenal. Konon, tarian ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Kediri sekitar abad 11 Masehi.
Tari Reog Ponorogo dibawakan secara berkelompok, sekitar 17 sampai 20 orang, dalam empat babak adegan. Ciri khas dari tarian ini adalah gerakan dan atribut yang memiliki kesan mistis.
Penari utama Reog Ponorogo, Singo Barong, akan memakai dadak kepala harimau seberat 40 kg di atas kepalanya. Mengutip laman Warisan Budaya Kemdikbud, pertunjukan ini diiringi oleh alat musik kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, dan salompret, yang memunculkan atmosfer mistis, aneh, dan eksotis, sekaligus membangkitkan gairah.
ADVERTISEMENT
2. Tari Remo
Tari Remo adalah tari tunggal yang berkembang di Malang, Surabaya, dan Jombang. Tarian yang menyimbolkan keberanian dan kepahlawanan ini biasa ditampilkan sebelum pertunjukan ludruk.
Karakteristik utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Tarian ini diiringi dengan gamelan, gambang, seruling, bonang, dan gong yang dibawakan dengan tempo jula-juli.
3. Tari Jejer Gandrung
Dalam bahasa Jawa, gandrung artinya tergila-gila atau cinta habis-habisan. Tarian ini berasal dari Banyuwangi dan dibawakan secara berpasangan.
Tari gandrung sering dipentaskan di berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan, dan acara-acara resmi lainnya. Selain itu, tarian ini juga ditetapkan sebagai tarian penyambut tamu agung oleh Pemerintah Banyuwangi.
4. Tari Tiban
Tari Tiban berasal dari Tulunggagung dan berkembang di pesisir selatan Jawa Timur. Tarian ini kerap dibawakan di musim kemarau menjelang musim tanam.
ADVERTISEMENT
Ciri khas dari tari Tiban adalah penggunaan cambuk sebagai senjata berkelahi yang digunakan oleh para penari. Tarian ini diiringi oleh gamelan pelog dan gendhang dengan irama yang dinamis.
5. Tari Muang Sangkal
Muang sangkal merupakan kesenian tari yang menjadi ikon Kabupaten Sumenep. Arti kata muang secara harfiah adalah membuang. Tarian ini umumnya dipentaskan dalam upacara adat untuk menangkal malapetaka dalam diri seseorang.
Tari Muang Sangkal dibawakan secara berkelompok oleh perempuan. Keunikan tarian ini adalah jumlah penarinya harus ganjil dan dalam keadaan suci atau tidak menstruasi.
Para penari melakukan berbagai gerakan dalam balutan busana dodot legha sambil memegang mangkok kuningan yang berisi beras kuning dan aneka bunga.
(GLW)