Konten dari Pengguna

5 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Oktober 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Grebeg Maulid yang digelar oleh Keraton Yogyakarta pada 2019. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Grebeg Maulid yang digelar oleh Keraton Yogyakarta pada 2019. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah, umat Islam memperingati Maulid Nabi atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad saw. Momen ini diperingati sebagai bentuk penghormatan umat kepada Nabi Muhammad. Tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada Kamis, 29 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Maulid Nabi umumnya disambut dengan sejumlah kegiatan keagamaan seperti pengajian dan ceramah. Namun, sejumlah wilayah di Tanah Air punya tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi. Beberapa di antaranya adalah Keresan, Sebar Udikan dan Grebek Maulid.
Berikut 4 tradisi menyambut Maulid Nabi yang kerap dilakukan masyarakat di Indonesia.
Tradisi Meuripee di Aceh. (Foto: Facebook/Bang Kini Comedi)

Keresan

Di Mojokerto, Jawa Timur, masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan tradisi Keresan. Dalam tradisi ini, masyarakat akan menyiapkan hadiah berupa hasil bumi dan barang kebutuhan pokok seperti buah-buahan, nanas, jagung, pakaian, sepatu, dan lainnya.
Nantinya, hadiah tersebut akan digantung di pohon kersen dengan tali rafia. Kemudian, warga akan memperebutkan hadiah itu bersama-sama.

Grebek Maulid

Warga Yogyakarta memperingati Maulid Nabi dengan tradisi Grebek Maulid. Istilah grebek sendiri berasal dari Bahasa Jawa, yaitu “Gerembeg” yang artinya keramaian karena pembagian makanan oleh sang raja.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi ini, pembesar kreaton akan membawa gunungan berupa makanan dan hasil bumi ke beberapa Masjid. Lalu, masyarakat akan berdesakan dan berusaha mengambil gunungan tersebut. Pasalnya, warga yang berhasil mendapat hasil bumi dari gunungan akan mendapat keberkahan.

Bungo Lado

Tradisi asal Padang Pariaman, Sumatera Barat ini mengharuskan warga untuk mengumpulkan pohon hias berupa uang. Kumpulan uang tersebut berasal dari dana warga dan perantau yang hendak menyumbang. Nantinya, uang sumbangan akan digunakan untuk pembangunan masjid.

Sebar Udikan

Tradisi Sebar Udikan di Madiun biasanya diikuti olah ratusan orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dalam tradisi ini, masyarakat akan memperebutkan koin senilai belasan juta rupiah yang sudah disebarkan. Agar lebih aman, lokasi sebar udikan antara anak-anak dan dewasa dipisahkan.
ADVERTISEMENT

Meuripee

Di Desa Lam Glumpang, Aceh, masyarakat merayakan Maulid Nabi dengan tradisi Meuripee. Dikutip dari kumparanNEWS, tradisi ini dilakukan dengan cara patungan atau menyumbang sesuai kemampuan untuk membeli keperluan konsumsi di perayaan Maulid Nabi.
Selain patungan, warga juga akan memasak, berdoa bersama di masjid, dan menyantap makanan. Biasanya, makanan wajib dalam tradisi ini adalah daging sapi.
(GTT)