Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
5 Tradisi Paskah Unik di Berbagai Negara, Masak Telur hingga Lempar Tembikar
29 Maret 2021 17:46 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Amerika Serikat misalnya, Gedung Putih akan menyelenggarakan lomba menggelindingkan telur. Sedangkan di Hungaria, masyarakat menyemprotkan air satu sama lain hingga basah kuyub.
Negara-negara berikut ini juga memiliki tradisi paskah yang tidak kalah unik. Penasaran? Berikut informasi selengkapnya.
Masak Telur Dadar Raksasa, Prancis
Melansir Wanderlust, setiap Paskah penduduk Haux memecahkan lebih dari 4.500 telur untuk membuat omelet raksasa. Di pagi hari, setiap keluarga memecahkan telur di rumah masing-masing. Mereka kemudian berkumpul di alun-alun tempat telur dimasak. Omelet tersebut akan disantap bersama saat makan siang tiba.
Mengumpulkan Permen, Swedia
Di Swedia, perayaan Paskah mirip seperti Halloween. Anak-anak akan berdandan seperti penyihir, kemudian mengunjungi rumah-rumah untuk memberikan gambar dan lukisan. Sebagai imbalan, penghuni rumah akan memberi anak-anak tersebut beberapa butir permen.
ADVERTISEMENT
Menerbangkan Layang-layang, Bermuda
Untuk memperingati bangkitnya Yesus Kristus, orang-orang di Bermuda akan menerbangkan layang-layang yang biasanya mereka buat sendiri. Layang-layang merepresentasikan naiknya Kristus ke Surga.
Menggelindingkan Keju, Italia
Melansir The Daily Meal, tradisi ini mirip seperti kompetisi olahraga, di mana peserta akan menggelindingkan keju berbentuk roda seberat 4 kilogram sepanjang jalanan desa. Kemenangan dinilai dari sejauh mana peserta dapat menggelindingkan keju tanpa melewati jalur. Sang pemenang berhak membawa pulang keju tersebut.
Melempar Tembikar, Yunani
Setiap Paskah, penduduk di kota Corfu, Yunani akan membuang tembikar ke jalanan dari jendela rumah masing-masing. Melansir ABC, mereka percaya bahwa tradisi tersebut membantu mengusir roh jahat. Sementara itu penonton yang menyaksikan akan mengambil potongan-potongan pot yang hancur untuk disimpan sebagai jimat keberuntungan.
ADVERTISEMENT
(ERA)