Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
50 Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Masyarakat Jawa
3 Agustus 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ramalan Jayabaya dilestarikan secara turun-temurun oleh para pujangga di tanah Jawa . Sebagian masyarakat Jawa masih percaya bahwa Ramalan Jayabaya dapat memprediksi fenomena-fenomena besar di masa depan.
ADVERTISEMENT
Ramalan Jayabaya memang dianggap memiliki akurasi dan ketepatan tersendiri. Itu sebabnya, wajar jika dalam situasi tertentu masyarakat berpaling pada Ramalan Jayabaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka.
Menurut kebudayaan Jawa, ramalan tersebut ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri. Asal-usul Ramalan Jayabaya sendiri dapat dilihat pada Kitab Musarar yang digubah oleh Sunan Giri Prapen.
Isi Ramalan Jayabaya
Mengutip buku Menguak Rahasia Ramalan Jayabaya oleh D. Soesetro dan Zein al Arief, Ramalan Jayabaya berbentuk tembang atau kakawin dalam bahasa Jawa kuno.
Kata-kata dalam ramalan ini bisa dilagukan dan mengandung arti yang mendalam. Lewat kata-kata itulah masyarakat mencari makna apa yang terjadi di kemudian hari menurut ramalan.
Banyak yang percaya akan ramalan-ramalan Jayabaya, tapi tak sedikit pula yang menganggap itu mitos belaka. Mereka beranggapan, akurasi Ramalan Jayabaya disebabkan oleh sifat-sifatnya yang luwes sehingga cocok diterapkan di segala situasi.
ADVERTISEMENT
Beberapa peristiwa yang dianggap sebagai bukti kebenaran ramalan Jayabaya adalah penjajahan Jepang di Indonesia yang berlangsung sebentar dan datangnya benturan antara tradisi dan kebudayaan modern.
Selain itu, masih banyak ramalan Jayabaya yang diyakini kebenarannya oleh sebagian masyarakat Jawa. Berikut beberapa di antaranya yang dikutip dari buku Ilmu Mistik Kejawen, Menguak Rahasia Hidup Orang Jawa tulisan Petir Abimanyu.
ADVERTISEMENT
(ADS)