Konten dari Pengguna

6 Adab Berjalan Menurut Islam yang Dicontohkan Rasulullah SAW

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Oktober 2022 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi adab berjalan menurut Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi adab berjalan menurut Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ajaran Islam, terdapat adab yang hendaknya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan adab yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW merupakan perwujudan menjalankan sunnah dan menunjukkan jati diri seorang Muslim.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa bentuk adab dalam Islam dan manusia dituntut untuk selalu menjaganya dalam hal apapun, termasuk saat berjalan. Aktivitas berjalan merupakan kegiatan yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari manusia.
Berjalan kaki memiliki banyak manfaat. Namun, sebagai umat Muslim yang baik, berjalan kaki sebaiknya disertai dengan adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW agar manfaat dari aktivitas tersebut dapat dirasakan secara maksimal.

Adab Berjalan Menurut Islam

Ilustrasi adab berjalan menurut Islam. Foto: Pexels
Bagi yang ingin mengamalkannya, simak adab berjalan menurut Islam melalui ulasan berikut ini yang dihimpun dari buku Ensiklopedi Adab Islam (2007).

1. Tidak berjalan untuk suatu yang haram

Kedua kaki akan berbicara pada hari kiamat. Oleh karena itu, hendaknya seseorang mengucapkan niat yang baik ketika akan berjalan. Sebab, setiap langkah yang diayunkan untuk suatu yang haram akan menambah dosa seseorang.
ADVERTISEMENT
Adapun jika berjalan untuk mencari keridhaan Allah, niscaya setiap langkah akan menjadi kebaikan baginya dan Allah akan menaikan derajatnya.

2. Berjalan tidak sombong

Sikap sombong ketika berjalan dan membanggakan diri termasuk perkara yang dimurkai oleh Allah SWT. Islam melarang untuk berjalan dengan dada dibusungkan dan pandangan mata mendongak, seolah menantang orang lain.
Larangan berjalan dengan sombong tercantum dalam surat Al-Isra ayat 37, artinya: “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung."

3. Tidak berpura-pura lemah ketika berjalan

Berpura-pura lemah dan sakit ketika berjalan dengan tujuan agar dilihat oleh orang lain dapat mengundang kemarahan Allah SWT. Maka dari itu, hendaknya seseorang berjalan dengan kuat atau bertenaga untuk melaksanakan niatnya.
ADVERTISEMENT
Adab ini disampaikan oleh khalifah Umar Ibnul Khaththab, yang pernah melihat seorang pemuda berjalan dengan gaya seperti orang sakit.
Beliau bertanya, "Apakah engkau sakit?".
Pemuda itu menjawab, "Tidak."
Mendengar jawaban tersebut Umar pun mengangkat cambuknya dan memukul pemuda itu, lalu beliau memerintahkannya agar berjalan dengan tegar.
Ilustrasi adab berjalan menurut Islam. Foto: Pexels

4. Berjalan dengan bertenaga

Hendaklah setiap Muslim untuk berjalan dengan tegap seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Beliau berjalan dengan tegap, tidak seperti orang sakit dan lemas.
Cara berjalan seperti ini diyakini menunjukkan kekuatan seorang Muslim dihadapan manusia lainnya. Sebagaimana bahwa Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah SWT daripada Mukmin yang lemah.

5. Bertelanjang kaki sesekali

Bertelanjang kaki adalah perkara yang baik dengan syarat tidak terdapat najis pada tanah atau sesuatu yang dapat menyakiti kedua telapak kaki, seperti batu atau tanah yang terlalu panas.
ADVERTISEMENT
Hal ini pula termasuk tanda tawadhu di hadapan Allah SWT. Rasulullah telah membimbing para sahabatnya sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: “Nabi memerintahkan kami agar kadang kala bertelanjang kaki.” (HR. Bukhari)

6. Tidak berjalan dengan satu sandal

Seorang Muslim dilarang berjalan dengan hanya menggunakan satu sandal, sementara satu kaki lain bertelanjang. Sebab, hal itu merupakan cara berjalan setan.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya syaitan berjalan dengan memakai satu sandal.” (HR. Ath-Thahawi).
Selain itu, hendaknya seseorang memakai sandal pada kedua kakinya. Rasulullah melarang umat Islam untuk memakai dua sandal yang berlainan jenis dan berbeda warna. Hendaklah seorang Muslim untuk memakai kedua sandal yang sejenis.
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian memakai sandal, maka hendaknya memulai dari yang kanan. Apabila ia melepasnya, maka mulailah dari yang kiri. Pakailah kedua-duanya atau lepaslah kedua-duanya."
ADVERTISEMENT
(ANS)