Konten dari Pengguna

6 Adab Mimpi Buruk dalam Islam dan Bacaan Doanya Sesuai Sunnah Rasulullah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 Agustus 2022 13:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang pria yang bermimpi buruk dalam tidurnya. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria yang bermimpi buruk dalam tidurnya. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mimpi merupakan pengalaman alam bawah sadar yang dialami oleh seseorang ketika tidur. Pada dasarnya, ada dua macam mimpi yang kerap dialami, yaitu mimpi indah dan mimpi buruk.
ADVERTISEMENT
Banyak orang berpendapat bahwa mimpi merupakan suatu hal yang sakral. Mimpi sering kali dikaitkan dengan suatu pertanda, entah itu pertanda baik atau buruk. Meski begitu, banyak pula yang percaya bahwa mimpi hanyalah sekadar bunga tidur.
Dalam ajaran Islam, mimpi terbagi ke dalam tiga macam jika dilihat dari asalnya. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Mimpi itu ada tiga macam. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah SWT, mimpi yang menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang berasal dari kata hati seseorang. Jika salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan, hendaklah dia bangun lalu salat dan tidak menceritakannya kepada orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah menjelaskan bahwa mimpi baik datangnya dari Allah dan mimpi buruk datangnya dari setan. Namun, mimpi kerap ditafsirkan ke hal-hal yang menyesatkan dan merusak akidah Islam.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan adab-adab yang dapat dilakukan ketika mengalami mimpi baik maupun mimpi buruk. Menurut Rachmat Morado Sugiarto dalam 63 Adab Sunnah (2022: 180), adab mimpi merupakan tuntunan sesuai ajaran Rasulullah SAW yang bisa dilakukan umat Muslim setelah mengalami mimpi.

Adab Mimpi Buruk dalam Islam

Ilustrasi membaca doa setelah bermimpi buruk. Foto: Unsplash
Dalam menyikapi mimpi, Islam telah menggariskan beberapa ketentuannya. Ketika mengalami mimpi buruk, hendaknya umat Muslim melakukan adab mimpi buruk dalam Islam sesuai ajaran Rasulullah berikut ini.

1. Meludah ke Kiri Tiga Kali

Saat terbangun dari mimpi buruk, meludahlah tiga kali ke arah kiri untuk mengusir setan yang menjadi penyebab datangnya mimpi buruk. Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
"Jika salah satu dari kalian melihat mimpi buruk, maka hendaklah mengubah posisinya (membalik tubuhnya), lalu meludah tiga kali ke kiri dan memohon kebaikan dari Allah dan berlindung dari kejahatannya kepada-Nya." (HR. Ibnu Majah)

2. Mengubah Posisi Tidur

Masih dalam hadits yang sama, setelah meludah ke kiri tiga kali, segeralah mengubah posisi tidur. Apabila posisi tidur semula menghadap kiri, maka berbaliklah dengan menghadap kanan.

3. Tidak Menceritakan kepada Orang Lain

Ketika mengalami mimpi buruk, hendaklah umat Muslim tidak menceritakannya kepada orang lain. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:
"Jika setan mempermainkan salah satu dari kalian dalam mimpinya, maka hendaklah tidak menceritakannya kepada orang-orang." (HR. Muslim)
Masih dalam hadits yang sama, diriwayatkan bahwa ada seorang pria bercerita kepada Rasulullah bahwa dia bermimpi seakan-akan melihat kepalanya putus menggelinding lalu mengikutinya. Kemudian, Rasulullah bersabda:
ADVERTISEMENT
"Janganlah kamu beritahukan kepada siapa pun tentang permainan setan kepadamu dalam mimpi tersebut." (HR. Muslim)
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah bersabda:
"Dan jika dia melihat mimpi yang dia tidak sukai, maka sesungguhnya mimpi itu berasal dari setan. Maka hendaklah dia berlindung dari kejahatannya dan tidak menceritakan kepada siapa pun, sesungguhnya itu tidak akan membahayakannya." (HR. Bukhari)
Ilustrasi apabila seseorang terbangun dari mimpi buruk hendaknya jangan memberitahu kepada siapa pun perkara mimpinya. Foto: Unsplash

4. Membaca Ta'awudz

Ketika terbangun dari mimpi, sebaiknya umat Muslim membaca ta'awudz yang dimaksudkan untuk mengusir setan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah:
"Jika salah satu dari kalian melihat mimpi yang tidak disukai, maka hendaklah dia meludah ke kiri tiga kali, dan hendaklah dia berlindung kepada Allah dari setan tiga kali (membaca ta'awudz tiga kali), dan hendaklah dia mengubah posisi tidurnya."(HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Bacaan ta'awudz yang bisa dilafalkan:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'udzubillahi minassyaiithaa nirrajiim.
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."

5. Salat Dua Rakaat

Dirikanlah salat dua rakaat setelah terbangun dari mimpi buruk. Salat juga menjadi salah satu cara untuk menenangkan hati dan pikiran dari kegelisahan setelah bermimpi buruk. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:
"Barang siapa melihat mimpi yang tidak dia sukai, hendaklah dia mendirikan salat, dan tidak menceritakannya kepada orang lain." (HR. Muslim)

Doa Mimpi Buruk Sesuai Sunnah Rasulullah

Sebelum kembali tidur, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa mimpi buruk. Doa yang diajarkan Rasulullah setelah mengalami mimpi buruk adalah sebagai berikut:
اللهم إني أعوذ بك من عمل الشيطان وسيئات الأحلام
ADVERTISEMENT
Allaahumma innii a'uudzubika min 'amalisy syaithooni wa sayyiaatil ahlaami.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan-Mu dari perbuatan setan dan mimpi-mimpi yang buruk." (HR. Hakim)
(SFR)