Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
6 Etika Bisnis Islam yang Diajarkan Rasulullah SAW lewat Hadits
17 Januari 2022 18:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Etika bisnis Islam menyangkut segala perilaku bisnis yang bersumber pada Alquran dan sunnah. Tidak semata-mata membahas soal keuntungan, etika bisnis juga mencakup tanggung jawab pribadi dan sosial di hadapan masyarakat, negara, dan Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Menurut Imaddudin dalam Ekonomi Pembangunan Islam (2007 : 156), ada lima prinsip dasar dalam etika bisnis Islam, yaitu kesatuan (unity), keseimbangan (equilibrium), kehendak bebas (free will), tanggung jawab (responsibility), kebenaran, kebajikan, dan kejujuran (truth, goodness, honesty).
Lima prinsip tersebut harus imbang dan proporsional sebagaimana telah diajarkan Rasulullah SAW melalui haditsnya. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang etika bisnis Islam yang bisa Anda simak.
Etika Bisnis Islam
Dalam praktiknya, etika bisnis Islam berkaitan erat dengan pemahaman terhadap fikih muamalah. Pemahaman ini diartikan dalam dua makna sekaligus, yakni sebagai sistem dan hukum ekonomi Islam.
Rasulullah SAW telah membahas perkara ini dalam banyak haditsnya. Dirangkum dari jurnal berjudul Etika Bisnis dalam Perspektif Islam; Eksplorasi Prinsip Etis Alquran dan Sunnah karya Hj. Darmawati, berikut beberapa poin etika bisnis Islam yang harus diperhatikan:
1. Prinsip kejujuran
ADVERTISEMENT
Kejujuran merupakan syarat paling mendasar dalam kegiatan bisnis. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berlaku jujur dan terus terang. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
"Tidak dibenarkan seorang Muslim menjual suatu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya." (HR. Al-Quzwani)
Rasulullah melarang para pedagang meletakkan barang busuk di bawah dagangan dan barang baru di atasnya. Pelaku bisnis tidak boleh berorientasi pada keuntungan saja, tapi juga harus bermanfaat untuk sesama.
2. Tidak melakukan sumpah palsu
Rasulullah SAW melarang keras umat Muslim untuk melakukan sumpah palsu. Larangan ini berlaku pada setiap transaksi bisnis yang terjadi. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi bersabda: "Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah"
ADVERTISEMENT
Bagi yang tetap melakukan sumpah palsu, akan ada azab pedih sebagai balasannya. Allah dan Rasul-Nya tidak lagi memedulikan dia di hari kiamat kelak. Untuk menghindarinya, umat Muslim harus menyadari bahwa hasil bisnis yang didasari sumpah palsu tidak akan berkah.
3. Ramah terhadap pembeli atau klien
Seorang pelaku bisnis harus bersikap ramah terhadap pembeli ataupun kliennya. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah Swt merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis.” (HR. Tirmidzi dan Bukhari).
4. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan
Pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda dan harus sesuai dengan beban kerja yang dilakukan karyawan. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya”
5. Tidak monopoli
Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli. Contoh sederhananya, eksploitasi (penguasaan) individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah dan kandungan isinya seperti barang tambang dan mineral.
ADVERTISEMENT
6. Memberi tenggang waktu kepada pengutang (kreditor)
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menangguhkan orang yang kesulitan membayar hutang atau membebaskannya, Allah akan memberinya naungan di bawah naunganNya pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya" (H R. Muslim)
(MSD)