Konten dari Pengguna

6 Gaya Komunikasi yang Bisa Diterapkan di Organisasi atau Lingkungan Sosial

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 September 2022 9:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gaya komunikasi. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gaya komunikasi. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gaya komunikasi adalah proses kognitif yang mengakumulasikan bentuk suatu konten agar dapat dinilai secara makro. Setiap gaya bisa merefleksikan bagaimana individu menerima dirinya sendiri ketika berinteraksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Disebutkan dalam buku Komunikasi Antar-Personal karya Prof. Dr. Alo Liliweri (2017), gaya komunikasi dapat dipandang juga sebagai meta messages yang mengontekstualisasikan bagaimana pesan-pesan verbal diakui dan diinterpretasi.
Komunikasi menjadi upaya untuk merefleksikan identitas pribadi seseorang yang dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap dirinya sendiri. Gaya komunikasi dapat dipandang sebagai campuran unsur-unsur komunikasi lisan dan ilustratif.
Ada beberapa jenis gaya komunikasi yang diterapkan dalam kehidupan sosial. Apa saja? Simak ragamnya dalam artikel berikut ini.

Jenis Gaya Komunikasi

Human Communication, Tubbs dan Moss, telah mengelompokkan gaya komunikasi menjadi 6 jenis. Dirangkum dari buku Dasar-Dasar Komunikasi Organisasi susunan Astri Romandang, dkk., berikut penjelasannya:
Ilustrasi gaya komunikasi. Foto: pixabay

1. Gaya mengendalikan (controlling style)

Gaya komunikasi ini ditandai dengan adanya kemauan atau niat untuk membatasi, memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran, dan tanggapan orang lain. Gaya komunikasi ini dikenal sebagai komunikator satu arah atau komunikasi satu arah.
ADVERTISEMENT

2. Gaya persamaan (equalitarian style)

Yaitu tindakan komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan ide atau pendapatnya dalam suasana santai dan informal. Sehingga memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan saling pengertian. Gaya komunikasi ini bersifat dua arah (two-way communication).

3. Gaya penataan (structuring style)

Gaya penataan dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan secara tertulis dan lisan. Tujuannya untuk menetapkan perintah yang harus dilaksanakan, menjadwalkan tugas dan pekerjaan, serta menata struktur organisasi.

4. Gaya dinamis (dynamic style)

Gaya dinamis adalah gaya komunikasi yang memiliki kecenderungan agresif. Dalam hal ini, pengirim atau penerima pesan memahami bahwa lingkungan kerja berorientasi pada tindakan.

5. Gaya melepaskan (relinguishing)

Gaya ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, atau gagasan orang lain. Pengirim pesan tidak memiliki keinginan untuk memberi perintah, meskipun ia memiliki hak untuk memberi perintah dan mengendalikan orang lain.
Ilustrasi gaya komunikasi. Foto: pixabay

6. Gaya penarikan (withdrawal style)

ADVERTISEMENT
Gaya penarikan menunjukkan melemahnya tindakan komunikasi, berarti tidak ada keinginan dari orang yang menggunakan gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain. Ini karena ada beberapa masalah atau kesulitan interpersonal yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.

Gaya Komunikasi Menurut Norton

Berbeda dengan pendapat Tubbs dan Moss, Norton jutsru mengklasifikasikan gaya komunikasi ke dalam 10 jenis. Berikut penjelasannya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT
(MSD)