Konten dari Pengguna

6 Hal Makruh dalam Puasa yang Wajib Diketahui Umat Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Maret 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalam konteks puasa, makruh mengacu pada tindakan-tindakan yang sebaiknya dihindari saat menjalankan ibadah puasa. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Dalam konteks puasa, makruh mengacu pada tindakan-tindakan yang sebaiknya dihindari saat menjalankan ibadah puasa. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, umat Islam tidak hanya diwajibkan menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Umat juga disarankan untuk menghindari sejumlah hal yang disebut sebagai makruh dalam puasa.
ADVERTISEMENT
Menurut Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1, makruh adalah istilah yang mengacu pada tindakan atau perilaku yang tidak disukai atau tidak dianjurkan, tetapi tidak secara eksplisit dilarang.
Dalam konteks puasa, makruh mengacu pada tindakan-tindakan yang sebaiknya dihindari saat menjalankan ibadah puasa. Meskipun tidak seberat larangan-larangan yang membatalkan puasa, menghindari hal-hal yang makruh penting untuk meraih keberkahan dari ibadah puasa.
Dengan memahami dan mematuhi larangan-larangan makruh tersebut, umat Islam dapat memperkuat keimanan serta meraih keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Lantas, apa saja hal makruh dalam berpuasa?

Hal-Hal Makruh dalam Puasa

Ada berbagai hal makruh dalam puasa yang perlu dipahami oleh umat Islam sebelum melaksanakan ibadah puasa. Foto: Pexels.com
Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk dalam kategori makruh yang perlu dihindari selama berpuasa, seperti yang diuraikan dalam buku Step By Step Fiqih Puasa Edisi Revisi karya Agus Arifin:
ADVERTISEMENT

1. Fas'd dan Bekam

Hindari melakukan fas'd (pengeluaran darah secara sengaja) atau bekam saat menjalani ibadah puasa. Meskipun tindakan ini tidak secara langsung membatalkan puasa, namun efeknya bisa menguras energi tubuh dan mengganggu konsentrasi dalam beribadah.

2. Mencicipi Makanan dan Minuman tanpa Keperluan

Penting untuk tidak mencicipi makanan atau minuman tanpa keperluan yang jelas selama berpuasa. Meskipun hanya sebutir beras atau setetes air, mencicipi makanan atau minuman tanpa keperluan dapat memicu rasa ingin makan atau minum lebih lanjut. Hal ini bisa mengganggu konsentrasi dalam beribadah dan merusak niat untuk berpuasa.

3. Menggosok Gigi Setelah Dzuhur

Hindari menggosok gigi setelah waktu Dzuhur saat berpuasa. Meskipun menggosok gigi adalah sunnah yang dianjurkan, jika dilakukan saat berpuasa, terutama setelah waktu Dzuhur, hal ini dapat memberikan sensasi kesegaran di mulut yang memicu keinginan untuk minum air.
ADVERTISEMENT

4. Berkumur-kumur selain untuk Wudhu

Jangan berkumur-kumur dengan air selain untuk wudhu selama berpuasa. Berkumur-kumur memang baik untuk menjaga kebersihan mulut, namun jika dilakukan saat berpuasa dan bukan untuk keperluan ibadah wudhu, ini dapat saja menimbulkan hasrat seseorang untuk meminum air.

5. Bergunjing

Jauhi berbicara negatif tentang orang lain selama berpuasa karena dapat merusak nilai ibadah dan kedamaian hati. Bergunjing atau berbicara negatif tentang orang lain merupakan perilaku yang sangat tidak dianjurkan dalam agama Islam dan dapat mengurangi nilai ibadah puasa serta merusak silaturahmi.

6. Tidur Berjam-jam

Tidur berlebihan di siang hari dapat mengurangi kesempatan untuk beribadah dan membuang-buang waktu yang berharga selama berpuasa. Oleh sebab itu, sebaiknya dihindari.
Meskipun tidur merupakan kebutuhan tubuh yang penting, namun berlebihan tidur di siang hari selama bulan Ramadan dapat mengurangi kesempatan untuk beribadah dan memperoleh keberkahan saat puasa.
ADVERTISEMENT
Dengan memerhatikan dan menjauhi hal-hal makruh di atas, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk serta mendapatkan manfaat yang lebih besar selama bulan Ramadan.
(SAI)