6 Negara yang Sedang Kembangkan Vaksin Virus Corona

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
3 April 2020 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaksin. Sumber: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin. Sumber: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa ada 40 jenis vaksin virus corona yang sedang dalam pengembangan saat ini. Padahal, menurut lembaga Food and Drug Administration US, diperlukan setidaknya waktu 10 tahun atau lebih untuk mendapatkan vaksin yang tepat terhadap suatu penyakit.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli pun meragukan capaian target penyelesaian vaksin virus corona dalam waktu cepat. Maklum, penemukan sebuah vaksin perlu melewati banyak pengujian. Salah satu prosedurnya adalah uji coba awal yang tidak boleh dilakukan langsung ke manusia, tapi harus dilakukan ke hewan terlebih dahulu.
Beberapa negara memang sedang berlomba untuk ciptakan penawar pandemi corona inu. Daftarnya adalah sebagai berikut:

China

Tenaga medis China. Sumber: VOA.
Uji coba vaksin paling pertama sudah dilakukan oleh China, negara yang menjadi muara awal penyebaran virus corona. Uji coba klinis tahap pertama dimulai di Wuhan pada 16 Maret setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat.
Kabarnya, uji coba ini berjalan dengan lancar. Hasilnya pun akan dipublikasikan pada pertengahan bulan April 2020.

Amerika Serikat

Jennifer Haler, relawan medis pertama yang disuntik vaksin corona. Sumber: ABCNews.
Jennifer Haller menjadi manusia pertama yang dijadikan sebagai bahan uji coba vaksin virus corona produksi AS pada 16 Maret lalu. Dirinya mengaku siap menjadi relawan karena ingin menolong para pasien di tengah keputusasaan terhadap wabah corona ini.
ADVERTISEMENT
Dr. Anthony Fauci dari US National Institute of Allergy and Infectious Disease menyatakan bahwa vaksin corona AS yang resmi baru akan selesai sekitar 12 bulan mendatang. Pernyataan Dr. Fauci menepis Menteri Kesehatan AS, Alex Azar yang mengatakan bahwa vaksin coronavirus yang telah diujicobakan akan selesai dalam tiga hari.

Jerman

Gerard Krause, pimpinan Pusat Penelitian Infeksi Helmholz. Sumber: ZDF.
Dikutip dari Del Spiegel, para peneliti di Jerman akan memulai pengujian vaksin virus corona awal bulan April ini. Pengujiannya akan bersifat massal untuk melihat dan mendapatkan data kekebalan antibodi tubuh manusia melawan infeksi COVID-19.
Gerard Krause dari Pusat Penelitian Infeksi Helmholz sedang mengoordinasikan upaya dan teknis pengujian. Ia bersama timnya sudah mendapatkan lampu hijau dari otoritas kesehatan pemerintah setempat untuk melakukan tes pertama menggunakan sampel 100.000 darah.
ADVERTISEMENT

Israel

Tenaga medis Israel. Sumber: The Times of Israel.
Pada akhir Februari lalu, MIGAL Biotechnology Group dari Israel menyatakan bahwa mereka sudah sampai di tahap akhir proses pengerjaan vaksin corona. Proses tersebut meliputi penyesuaian fungsi dan konstruksi genetik dari vaksin tersebut.
MIGAL Biotechnology Group memang dikenal sebagai pengembang ternama obat dan vaksin di dunia kedokteran. Bahkan, Dr. Chen Katz sebagai pimpinan grup memastikan bahwa vaksin siap diujicobakan pada manusia di tanggal 1 Juni 2020.

Inggris

Public Health England. Sumber: Gov.UK.
Profesor Adrian Hill dari Jenner Institute di Oxford adalah pimpinan proyek pengerjaan vaksin virus corona di Inggris. Prof. Adrian dan tim masih menunggu perizinan untuk uji coba awal vaksin corona kepada hewan.
Proyek ini dikerjakan dan akan diujicobakan di Public Health England, di kota Porton Down. Vaksin tersebut juga diperkirakan akan rilis sekitar 12 sampai 18 bulan lagi.
ADVERTISEMENT

Australia

Kantor lembaga CSIRO. Sumber: FarmOnline.
Australia menjadi negara yang ikut menciptakan vaksin virus corona. Pada awal Maret 2020, Lembaga Sains Nasional Australia (CSIRO) memberitahukan bahwa pengujian awal vaksin akan dilakukan di fasilitas laboratorium Biosecurity dan diperkirakan akan memakan waktu selama tiga bulan.
Lembaga CSIRO akan menguji dua sampel vaksin virus corona. Satu vaksin datang dari lembaga Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan satu vaksin hasil kerjasama Universitas Oxford dengan perusahaan Inovio Pharmaceuticals.
(FZN)