Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
7 Alat Musik Sumatera Barat sebagai Pengiring Lagu Daerah
28 Desember 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk budaya yang masih terus diperkenalkan hingga saat ini adalah alat musik tradisional. Dikutip dari buku Riset Budaya: Mempertahankan Tradisi di Tengah Krisis Moralitas, alat musik tradisional merupakan sebuah seni musik yang ada untuk menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat daerah tertentu secara turun temurun.
Alat musik tradisional berkembang dari satu generasi ke generasi berikutnya pada suatu daerah untuk mengiringi lagu daerah atau sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Di Sumatera Barat misalnya.
Musik Sumatera Barat didominasi oleh nuansa Minang dengan beragam alat musik tradisional yang unik. Berikut alat musik Sumatera Barat disadur dari buku Alat Musik Tradisional Nusantara oleh Akhmalul Khuluq:
Alat Musik Sumatera Barat
1. Saluang
Saluang terbuat dari bambu atau talang. Orang Minangkabau meyakini bahan yang paling bagus berasal dari talang yang ditemukan hanyut di sungai atau jemuran kain.
ADVERTISEMENT
Saluang masuk ke dalam golongan suling dengan dibuat lebih sederhana, yaitu dengan melubangi talang dengan empat lubang. Saluang memiliki panjang sekitar 40-60 cm dengan diameter 3-4 cm.
2. Bansi
Bansi adalah alat musik tiup yang hampir sama dengan saluang. Hanya saja bansi memiliki ukuran lebih pendek. Alat musik ini memiliki tujuh lubang.
Enam lubang terletak di bagian atas dan satu lubang nada pada bagian belakang (antara lubang kelima dan keenam). Nada yang dimiliki bansi lebih meriah dan tidak mengalun.
3. Talempong
Talempong bentuknya hampir sama dengan gamelan Jawa. Alat musik satu ini terbuat dari kuningan, ada pula yang dari kayu dan batu (jarang digunakan).
Talempong berbentuk bundar dengan bagian bawah berlubang dan bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter 5 cm sebagai tempat tangga nada (berbeda-beda). Bunyi Talempong berasal dari sepasang kayu yang dipukulkan ke permukaannya.
ADVERTISEMENT
4. Rabab
Rabab dimainkan dengan cara digesek sama dengan memainkan biola. Bunyi yang dihasilkan berasal dari gesekan dawai-dawai dengan alat penggesek. Rabab dimainkan untuk mengiringi cerita atau lagu yang berkisah tentang cerita nagari atau dikenal dengan istilah Kaba.
5. Gandang Tabuik
Gandang Tabuik masuk ke dalam jenis alat musik perkusi. Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan alat/pemukul.
Nama Gandang Tabuik tidak dapat dipisahkan dari upacara Tabuik yang dilaksanakan pada 10 Muharram. Itulah kenapa dinamakan Gandang Tabuik.
6. Serunai
Serunai atau puput serunai merupakan alat musik tiup khas Minangkabau. Keunikan serunai adalah ujungnya yang mengembang. Keunikan ini berfungsi untuk memperbesar volume yang dihasilkan. Serunai biasa dimainkan pada acara adat, perkawinan dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
7. Tambua
Tambua populer untuk menciptakan kemeriahan dalam suatu acara. Bentuk tambua sangat sederhana, seperti bedug mini.
Tambua terbuat dari kayu dan kulit kambing dengan ukuran masing-masing lumayan besar. Tinggi tambua sekitar 75 cm dengan diameter setengah meter. Satu set tambua terdiri dari enam tambur.
(DND)