Konten dari Pengguna

7 Alat Ukur Listrik Berdasarkan Fungsi dan Cara Kerjanya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 Desember 2022 10:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan alat ukur listrik multimeter. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan alat ukur listrik multimeter. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Alat ukur listrik digunakan untuk mendeteksi ataupun mengukur besaran-besaran listrik yang mengalir, seperti hambatan, kuat arus, daya listrik, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya, ada dua jenis alat ukur listrik di pasaran, yaitu analog dan digital.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Dasar Teknik Listrik oleh Hantje Ponto (2018: 147-149), alat ukur listrik analog adalah alat ukur yang menggunakan jarum penunjuk yang diarahkan pada skala yang tertera pada alat ukur tersebut. Sementara alat ukur digital menghasilkan pembacaan ukuran besaran listrik berupa angka.
Berdasarkan fungsinya, ada berbagai jenis alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur besaran listrik, mulai dari multimeter hingga wattmeter. Simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Alat Ukur Listrik

Besaran-besaran listrik dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur yang bisa diperoleh di pasaran dengan berbagai tipe maupun merek. Berikut beberapa jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan menguji komponen-komponen listrik.

1. Multimeter

Ilustrasi penggunaan alat ukur listrik multimeter. Foto: Pixabay
Multimeter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, (voltage), arus listrik (ampere), dan hambatan listrik (ohm) dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah multitester atau AVOMeter singkatan dari Ampere, Volt, Ohm Meter.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan teknologi, kini sebuah multimeter atau multitester tidak hanya dapat mengukur ampere, voltage, dan ohm, tetapi dapat juga kapasitansi, frekuensi, dan induksi dalam satu unit.

2. Amperemeter

Amperemeter adalah suatu alat untuk mengukur kuat arus listrik DC dan AC yang mengalir pada peralatan elektronik. Alat ukur jenis ini khusus terpasang dalam suatu peralatan elektronik, seperti radio, tape recorder, amplifier (penguat), dan sebagainya.
Amperemeter dipasang dalam peralatan elektronik untuk memonitor langsung besaran arus listrik yang mengalir pada peralatan elektronik tersebut.

3. Voltmeter

Voltmeter merupakan suatu alat untuk mengukur besar tegangan listrik pada rangkaian listrik. Bergeraknya jarum penunjuk pada voltmeter karena adanya gaya magnetik yang disebabkan terjadi interaksi medan magnet dan kuat arus.
ADVERTISEMENT
Semakin besar arus mengalir pada kumparan yang diletakkan di antara medan magnet, akan semakin besar pergerakan jarum, sehingga akan menunjuk angka yang lebih besar.
Sebagaimana amperemeter, alat ukur voltmeter terpasang dalam peralatan elektronik untuk memonitor langsung besaran tegangan pada peralatan tersebut.

4. Ohmmeter

Ilustrasi alat ukur listrik ohmmeter. Foto: PIxabay
Ohmmeter adalah alat khusus untuk mengukur tahanan atau hambatan listrik, yang merupakan daya untuk menahan aliran arus listrik dalam konduktor pada suatu rangkaian listrik. Satuan hasil pengukuran dinyatakan dalam ohm.
Dikutip dari Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet oleh Saminan (2017: 62), ohmmeter menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik yang melewati suatu tahanan listrik selanjutnya dikalibrasi dalam satuan ohm. Hasil pengukuran akan terlihat atau terbaca pada display alat ukur tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Tespen

Tespen atau test pen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mengecek apakah sebuah penghantar memiliki tegangan listrik atau tidak. Penghantar listrik yang dimaksud di sini dapat berupa kabel listrik, kawat listrik, maupun stop kontak listrik.
Tespen hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik di suatu penghantar listrik dengan sebuah indikator lampu. Misalnya, jika terdapat listrik di kabel listrik, maka lampu indikator akan menyala. Sebaliknya, jika tidak ada aliran listrik, lampu indikator tidak akan menyala.

6. Tang Ampere atau Clamp Meter

Tang ampere atau dalam bahasa Inggris disebut dengan clamp meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel konduktor yang dialiri arus listrik, dengan menggunakan dua rahang penjepit (clamp).
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, clamp meter yang terdapat di pasaran memiliki fungsi sebagai multimeter juga. Jadi, selain terdapat dua rahang penjepit, clamp meter juga memiliki dua probe yang dapat digunakan untuk mengukur resistansi, tegangan AC (alternating current), dan tegangan DC (direct current).

7. Wattmeter

Wattmeter adalah alat untuk mengukur daya listrik atau tingkat pasokan energi listrik dalam satuan watt pada suatu rangkaian listrik. Alat ukur ini digunakan untuk mengukur daya listrik pada beban-beban yang sedang beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan beberapa kondisi beban, seperti daya listrik bolak balik dan daya listrik searah.
(SFR)