Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang Diinisasi Kemendikdasmen
14 Januari 2025 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkenalkan program Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini bertujuan untuk membentuk generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan memiliki karakter unggul.
ADVERTISEMENT
Dalam program ini, pemerintah ingin menanamkan 7 kebiasaan positif kepada anak-anak Indonesia agar memiliki karakter yang kuat, kepedulian sosial, serta tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Penasaran apa saja 7 kebiasaan tersebut dan bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari? Simak informasi lengkapnya di bawah ini.
7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Melansir laman resmi Kemendikdasmen, menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif kepada anak merupakan bagian dari pembentukan karakter, di mana hal ini penting dalam dunia pendidikan.
Penerapan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan prestasi di bidang akademik, tetapi juga membentuk karakter anak yang sesuai dengan nilai-nilai, budaya, dan agama di Indonesia .
Berikut 7 kebiasaan anak Indonesia hebat yang diperkenalkan Kemendikdasmen:
1. Bangun Pagi
Bangun pagi adalah kebiasaan yang terlihat sederhana tetapi memiliki dampak besar bagi kehidupan. Kebiasaan ini melatih kedisiplinan anak dalam mengatur waktu, membantu mereka memulai hari dengan penuh semangat, serta meningkatkan kemampuan mengelola diri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, bangun pagi memberikan waktu ekstra untuk melakukan aktivitas produktif yang dapat membantu menjaga keseimbangan jiwa dan raga.
2. Beribadah
Kebiasaan beribadah tidak hanya memperkuat hubungan spiritual anak dengan Tuhan, tetapi juga menjadi sarana penting dalam pembentukan karakter. Melalui ibadah, anak-anak belajar nilai-nilai etika, moral, dan sosial yang membangun kesadaran akan tujuan hidup yang bermakna.
3. Berolahraga
Olahraga adalah bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehat. Kebiasaan ini membantu menjaga kesehatan fisik dan mental anak, meningkatkan kebugaran tubuh, serta mengasah nilai-nilai sportivitas seperti kerja keras, ketekunan, dan kejujuran.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin tidak hanya membantu mengembangkan potensi diri, tetapi juga memperkuat daya tahan tubuh dan meningkatkan fokus dalam belajar.
ADVERTISEMENT
4. Makan Sehat dan Bergizi
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi bisa menjadi kebiasaan baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak. Kebiasaan ini mengajarkan pentingnya tanggung jawab individu terhadap kesehatan tubuh mereka sendiri.
5. Gemar Belajar
Gemar belajar adalah kebiasaan yang menanamkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan semangat untuk terus berkembang. Anak-anak yang terbiasa belajar dengan gembira memiliki kesempatan lebih besar untuk menemukan pengetahuan baru, mengembangkan imajinasi, dan memperluas wawasan mereka.
Kebiasaan ini juga membantu mereka menjadi individu yang rendah hati dan penuh empati. Sebab, belajar tidak hanya mengasah intelektual tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.
6. Bermasyarakat
Bermasyarakat adalah kebiasaan yang mengajarkan anak untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial di lingkungan sekitar. Melalui keterlibatan dalam kegiatan sosial, budaya, atau lingkungan, anak-anak belajar pentingnya gotong royong, kerja sama, dan saling menghormati.
ADVERTISEMENT
Mereka juga akan belajar memahami nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kesetaraan, yang memperkuat rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
7. Tidur Cepat
Tidur tepat waktu adalah kebiasaan yang mendukung kesehatan fisik dan mental anak. Waktu tidur yang cukup membantu anak-anak bangun pagi dengan tubuh yang segar dan pikiran yang siap menerima pembelajaran baru.
Tidur yang berkualitas juga berkontribusi pada perkembangan otak, peningkatan daya ingat, dan kemampuan konsentrasi anak.
Baca Juga: 4 Contoh Perilaku Cerdas pada Anak-anak
(DR)