Konten dari Pengguna

7 Perkataan Salib yang Diucapkan oleh Tuhan Yesus Kristus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 Agustus 2021 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 7 Perkataan Salib Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 7 Perkataan Salib Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tujuh perkataan salib diucapkan oleh Tuhan Yesus Kristus menjelang kematian-Nya saat disalibkan di Bukit Tengkorak atau Kalvari. Meskipun hanya tujuh kalimat, perkataan tersebut luar biasa mulia dan agung.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Keajaiban Paskah: Memahami dan Merayakan Paskah Setiap Hari tulisan Pendeta Yusuf Eko Basuki, S. Th (2014), tujuh perkataan salib ini menyatakan keilahian dan kemanusiaan Yesus. Ia bukanlah manusia biasa seperti perkataan orang-orang, namun merupakan Allah yang menjadi manusia.
Apa saja 7 perkataan salib yang diucapkan oleh Tuhan Yesus Kristus? Simak penjelasannya berikut ini.
Ilustrasi 7 Perkataan Salib Foto: Unsplash

7 Perkataan Salib dan Maknanya

Berikut 7 perkataan salib dan maknanya yang dikutip dari buku Berubah Untuk Berbuah karya Ranto Sari Siahaan (2021) serta buku Keajaiban Paskah: Memahami dan Merayakan Paskah Setiap Hari oleh Yusuf Eko Basuki, S. Th (2014):
1. Ya Bapa Ampunilah Mereka
Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. Kalimat itu diucapkan oleh Tuhan Yesus Kristus di kayu salib.
ADVERTISEMENT
Perkataan tersebut membuktikan bahwa Yesus penuh dengan kasih. Ia meminta pengampunan bagi orang yang jahat terhadap-Nya kepada Bapa.
2. Engkau Bersama Aku di Firdaus
Yesus mengucapkan kalimat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku dalam Firdaus." Perkataan ini merupakan pengharapan bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Saat di kayu salib, seorang penjahat yang disalib menghujat Yesus. Ia menantang Yesus untuk turun dari salib dan menyelamatkan diri jika memang Dia adalah Anak Allah. Namun, penjahat lainnya memohon kepada Yesus agar mengingatnya ketika datang menjadi raja.
Yesus pun menjanjikan bahwa pada saat itu juga penjahat itu akan bersama-Nya di Firdaus. Inilah sebuah janji dan pengharapan dari Yesus. Barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan mendapat keselamatan kekal di Firdaus.
ADVERTISEMENT
3. Ibu Inilah Anakmu! Inilah Ibumu!
Ketika Yesus melihat ibu dan murid yang dikasihinya, Yohanes, di samping-Nya, Dia berkata, “Ibu, inilah anakmu!" Lalu, ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Inilah ibumu!
Perkataan itu diucapkan agar Yohanes menerima dan menjaga Maria sebagai ibunya. Kalimat ini juga menjadi permintaan Yesus agar Maria menerima Yohanes sebagai anaknya.
4. Eloi Eloi Lama Sabakhtani?
Perkataan salib keempat, yakni “Eloi, eloi, lama sabakhtani?” yang artinya "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”. Perkataan ini adalah gambaran teriakan manusia yang sedang dihukum.
Ilustrasi 7 Perkataan Salib Foto: Unsplash
5. Aku Haus!
Setelah menderita sepanjang hari, Yesus berkata, “Aku Haus!” Ini adalah sifat kemanusiaan Yesus, sama seperti manusia pada umumnya.
Sejak ditangkap hingga disalibkan, Yesus memang tidak makan dan minum. Karenanya, ketika siang yang terik, Ia pun merasa haus. Prajurit memberikan anggur asam ke mulut-Nya. Namun, setelah mencicipi anggur tersebut, ia tidak mau minum. Dia ingin menderita di kayu salib dalam keadaan sadar.
ADVERTISEMENT
6. Sudah Genap
Setelah Yesus mencicip anggur asam itu, ia berkata, “Sudah selesai.” Lalu, ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa.
Ia tahu bahwa dirinya datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dengan cara Ia harus mati di kayu salib. Karenanya, ia berkata sudah selesai atau sudah genap.
7. Ya Bapa Kuserahkan Nyawa-Ku
Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan setelah berkata itu, Ia menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus datang ke dunia untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa-Nya. Maka dari itu, Ia juga menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya. Sebagaimana dikatakan dalam Alkitab, tepatnya Yohanes 3:16:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya a yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
ADVERTISEMENT
(GTT)