7 Tarian Tradisional Papua dan Fakta Unik di Baliknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
14 Desember 2021 12:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tarian Tradisional Papua. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tarian Tradisional Papua. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Papua berhasil memikat wisatawan dengan keindahan alamnya. Tak hanya alamnya, Papua juga memiliki kesenian dan budaya tradisional yang mampu menarik perhatian para turis, salah satunya berupa tarian tradisional.
ADVERTISEMENT
Jika dibandingkan dengan tarian tradisional lainnya di seluruh penjuru Nusantara, tari tradisional Papua mempunyai ciri khas yang unik. Sebab, tarian wilayah Indonesia bagian timur ini menyuguhkan sejumlah makna yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa saja jenis-jenis tarian tradisional Papua? Mengutip dalam situs kemendikbud.go.id milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut beberapa tarian tradisional Papua dan fakta untik di baliknya.
Ilustrasi Tarian Tradisional Papua. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Jenis Tarian Tradisional Papua

1. Tari Suanggi
Tarian ini menyuguhkan kisah seorang pria yang ditinggal mati oleh sang istri. Dikisahkan pula, arwah sang istri menjadi gentayangan dan mengganggu orang-orang yang ada di sekitarnya.
Akhirnya, pria tersebut melakukan ritual guna menenangkan arwah sang istri. Ritual tersebut akhirnya berkembang menjadi sebuah Tari Suanggi.
ADVERTISEMENT
2. Tari Awaijale Rilejale
Tari ini berasal dari daerah Kabupaten Jayapura, tepatnya di daerah Sentani. Tarian ini menggambarkan keindahan alam Danau Sentani di waktu senja, saat warganya pulang dari bekerja dengan menaiki perahu.
Ketika melakukan pertunjukan Tari Awaijale Rilejale, penari akan mengenakan pakaian adat Papua yang disebut dengan Pea Malo. Pakaian ini sejatinya terbuat dari pohon genemo, daun sagu, dan kulit kayu.
3. Tari Aluyen
Selanjutnya ada Tari Aluyen yang artinya "lagu yang dinyanyikan". Tarian ini dipertunjukan ketika upacara adat sedang berlangsung. Contoh upacara adatnya seperti membangun rumah baru, membuka kebun baru dan lain sebagainya. Tari ini berasal dari daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
4. Tari Musyoh
Tari Musyoh menjadi tari tradisional Papua yang dianggap sakral oleh suku setempat. Tujuan tarian ini adalah menenangkan arwah yang meninggal karena kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Mereka menganggap jika ada yang meninggal karena kecelakaan, arwahnya tidak akan pergi dengan tenang. Sebagai solusinya, ritual Tari Musyoh ini dilakukan untuk menenangkan arwah-arwah tersebut.
Ilustrasi Tarian Tradisional Papua. Foto: Mohammad Ayudha/Antara Foto
5. Tari Sajojo
Tak hanya di Papua, Tari Sajojo sangatlah populer di wilayah Nusantara. Tarian ini menggambarkan pergaulan antarsuku yang ada di Papua. Tari Sajojo juga dikenal sebagai tari penyambutan.
Para penari akan menari dengan cara melompat dan menghentak-hentakkan kakinya. Berbagai alat musik tradisional seperti Tifa akan dipergunakan untuk mengiringi tarian ini.
6. Tari Aniri
Tari Aniri mempunyai arti "pembebasan seorang anak". Tarian ini berasal dari Kampung Koakwa, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Tarian ini menggambarkan pembebasan seorang anak dari gangguan jin karena ditelantarkan oleh orangtuanya yang pergi ke dusun. Tarian ini kental dengan hal-hal yang berbau magis.
ADVERTISEMENT
7. Tari Afaitaneng
Tari Afaitaneng memiliki arti "panah milik kami". Tarian yang berasal dari daerah Ambai, Pulau Yapen, Serui bagian Selatan ini, menggambarkan peristiwa perang yang erat kaitannya dengan kepahlawanan.
Biasanya, tarian ini akan dipertunjukkan selama semalam suntuk (sore maupun malam sesudah berperang). Tari ini akan menggambarkan kekuatan, kehebatan, dan kemenangan pasukan perang ketika melawan musuh yang bersenjatakan panah.
(VIO)