Konten dari Pengguna

7 Tradisi Imlek di Indonesia yang Menarik dan Penuh Makna

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 Januari 2022 9:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Imlek. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Imlek. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Usai merayakan Tahun Baru 2022, masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia akan menyambut Imlek atau Tahun Baru China. Tahun ini, perayaan tersebut itu akan jatuh pada Selasa (1/2).
ADVERTISEMENT
Imlek dikenal pula dengan nama Lunar New Year atau The Springs Festival. Perayaan ini lekat dengan legenda tentang Nian, monster yang tinggal di bawah laut atau gunung.
Nian diketahui suka memakan ternak, hasil bumi, bahkan manusia pada malam tahun baru. Untuk melindungi diri dari monster Nian, masyarakat pun menaruh makanan di depan pintu mereka.
Suatu ketika, seorang lelaki tua bijak mengetahui bahwa Nian takut terhadap suara keras petasan dan warna merah. Sejak saat itu, orang-orang mulai menaruh lentera dan gulungan berwarna merah di jendela serta pintu rumah. Mereka juga menyalakan petasan, sehingga Nian takut dan tidak pernah muncul lagi.
Di samping legenda yang unik, perayaan Imlek juga memiliki sejumlah tradisi menarik. Tradisi Imlek di berbagai negara berbeda-beda, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk memperkaya pengetahuan, yuk simak tradisi Imlek di Tanah Air lewat ulasan berikut.

Tradisi Imlek di Imlek di Indonesia

Berikut beberapa tradisi Imlek di Indonesia, seperti dikutip dari situs Good House Keeping selengkapnya:
1. Membersihkan Rumah
Ilustrasi tradisi Imlek . Foto: Shutter Stock
Sebelum menyambut Tahun Baru Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa biasanya akan membersihkan setiap sudut rumah. Tujuannya untuk menyingkirkan nasib buruk dari tahun lalu.
Namun saat Imlek tiba, mereka tidak diperbolehkan menyapu rumah karena rezeki yang sudah datang ke rumah dipercaya akan tersapu keluar.
2. Memasang Lentera Berwarna Merah
Ilustrasi tradisi Imlek . Foto: Shutter Stock
Apabila rumah sudah bersih, masyarakat akan menghiasnya dengan berbagai ornamen Imlek bernuansa merah. Mulai dari lentera merah, gulungan merah, dan lain-lain. Pasalnya, warna merah merupakan simbol keberuntungan, kesehatan, kekayaan, kemakmuran, dan umur panjang.
ADVERTISEMENT
3. Membagikan Angpao
Ilustrasi tradisi Imlek Foto: Shutter Stock
Pembagian angpao menjadi tradisi yang paling dinantikan di Hari Imlek. Angpao merupakan amplop kecil berwarna merah dan emas yang diisi dengan uang tunai. Biasanya, angpao diberikan oleh orangtua untuk anak-anak atau mereka yang belum menikah.
Angpao hanya boleh diberikan oleh mereka yang sudah menikah. Menurut kepercayaan Tionghoa, pria atau wanita lajang yang memberikan angpao dikhawatirkan akan kesulitan menemukan jodoh.
4. Berkumpul Bersama Keluarga
Ilustrasi tradisi Imlek . Foto: Shutter Stock
Seperti kebanyakan hari besar, Imlek juga menjadi momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga terkasih. Biasanya, mereka akan berkumpul dan makan malam bersama sembari bernostalgia.
5. Menyiapkan Hidangan Khas Imlek
Ilustrasi tradisi Imlek Foto: Shutterstock
Perayaan Imlek rasanya kurang lengkap tanpa hidangan khas, seperti buah jeruk, kue keranjang, siu mie, bola nasi, dumpling, dan lain-lain. Adapun hidangan Imlek tersebut memiliki makna istimewa. Misalnya, buah jeruk yang melambangkan emas dan siu mie mencerminkan panjang umur.
ADVERTISEMENT
6. Menyalakan Kembang Api dan Petasan
Ilustrasi tradisi Imlek . Foto: AFP/STR
Seperti disebutkan sebelumnya, suara keras merupakan hal yang ditakuti Nian. Oleh karena itu, masyarakat keturunan Tionghoa kerap menyalakan petasan beserta kembang api di Hari Imlek. Keduanya juga dinyalakan untuk memeriahkan Imlek dan mengusir nasib buruk tahun sebelumnya.
7. Sembahyang pada Leluhur
Ilustrasi tradisi Imlek . Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sehari sebelum Imlek, masyarakat Tionghoa akan melakukan sembahyang kepada leluhur yang telah tiada. Sembahyang ini dilakukan sembari menyalakan dupa lilin serta menyerahkan persembahan makanan.
(GTT)