7 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Terancam Punah

Kantong semar. Foto: Pixabay

Indonesia adalah negara dengan sumber kekayaan alam yang melimpah, tak terkecuali tumbuhan-tumbuhannya. Berbagai macam jenis tumbuhan hidup di tanah Indonesia. Namun, tidak sedikit jenis tumbuhan langka yang sudah mulai terancam punah.

Kondisi ini

disebabkan oleh banyak hal. Salah satu penyebab utamanya ialah pengalihan fungsi lahan yang mengakibatkan beberapa jenis tumbuhan tidak memiliki tempat hidup alias kehilangan habitatnya.

Mengutip buku Tumbuhan Langka Indonesia, 5o Jenis Tumbuhan Terancam Punah oleh Rugayah dkk (2017) ada sekitar 50 jenis tumbuhan langka di Indonesia yang terancam punah. Berikut 7 di antaranya:

1. Kantong Semar

Kantong semar. Foto: Pixabay

Kantong semar merupakan salah satu tanaman hias unik yang mulai langka. Kini, jenis tumbuhan ini hanya ditemukan di beberapa tempat di Kalimantan Barat, yakni di hutan kerangas dan hutan rawa gambut sekitar Singkawang, Pontianak, dan Sintang.

Kepunahan kantong semar diakibatkan oleh jenisnya yang memang banyak diburu, sedangkan pertumbuhannya sangat lambat. Selain itu, habitat kantong semar mengalami degradasi akibat alih fungsi dan kebakaran hutan.

2. Goodyera pusilla (Anggrek Tanah)

Anggrek tanah. Foto: Dok. 'Tumbuhan Langka Indonesia, 5o Jenis Tumbuhan Terancam Punah'

Goodyera pusilla merupakan salah satu jenis anggrek tanah. Tempat tumbuh anggrek ini sangat terbatas. Sebelumnya, Goodyera Pusilla pernah ditemukan di Gunung Halimun (Cikaniki) dan Gununug Karang, Jawa Barat dengan populasi hanya 50-100 individu. Sama seperti kantong semar, penurunan populasi anggrek jenis ini diperkirakan terus terjadi karena perubahan fungsi lahan.

3. Kedepir

Kedepir adalah tumbuhan yang termasuk suku mangga-manggaan. Tumbuhan langka satu ini tumbuh meliar di hutan pamah, tepi sutan, dan hutan payau. Di Indonesia, jenis ini terdapat di Jawa (Bantam dan Rawa Danau, Cukur Gondang), Sumatra (Riau dan Lampung), Kalimantan (Kutai bagian barat), dan Papua (T.N. Wasur, Merauke).

Seperti jenis mangga lainnya, buah ini, khususnya yang masih muda dapat dimakan dan kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan yang awet dan kuat.

4. Acung Jangkung

Termasuk jenis talas-talasan, acung jangkung hanya dapat dijumpai di Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat. Jumlah populasinya sudah semakin menurun. Diperkirakan jumlah individu dewasa yang masih ada kurang dari 10.000.

Acung Jangkung memiliki tangkai berwarna keabu-abuan atau hijau keabu-abuan dengan totol-totol cokelat tua. Di tengahnya berwarna keputihan ataupun hijau kecokelatan. Bagian luarnya berwarna kehijauan atau ungu keabuan dengan totol-totol hijau tua, sedangkan bagian dalamnya berwarna ungu dengan banyak bintil di bagian bahwa.

Salah satu ciri utama tumbuhan langka ini yaitu bunganya yang ketika mekar mengeluarkan bau bangkai yang sangat menyengat.

5. Rotan Batang

Jenis rotan ini tumbuh secara tunggal sehingga kemampuan bereproduksinya lebih terbatas dibandingkan dengan jenis rotan yang tumbuh berumpun. Rotan batang hanya bisa ditemukan di Sulawesi dan Maluku. Banyak orang yang memanfaatkan rotan batang sebagai bahan mebel sehingga keberadaannya di alam semakin terancam.

6. Palem Kipas

Palem kipas. Foto: Dok. buku 'Tumbuhan Langka Indonesia, 5o Jenis Tumbuhan Terancam Punah'

Selain terdapat di lokasi koleksi tipe, palem kipas hanya dapat dijumpai di hutan primer di Kalimantan Barat yang beberapa tahun terakhir mengalami kerusakan habitat akibat praktik pembalakan liar. Tumbuhan ini biasa dimanfaatkan sebagai tanaman shias di halaman rumah ataupun di taman kota serta dalam ruangan karena ukurannya tidak terlalu besar dan bentuknya yang unik menyerupai kipas.

7. Paku Simpai

Sebagian besar populasi paku simpai terdapat di luar kawasan konservasi, yaitu di perkbenunan milik masyarakat. Namun, keberadaannya saat ini mulai sulit ditemukan karena adanya perubahan fungsi habitat serta pembakaran lahan perkebunan.

Dengan mengetahui 7 tumbuhan langka di atas, semoga kita bisa lebih menyayangi dan ikut melestarikan sumber daya alam di Indonesia.

(ADS)