news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

9 Golongan Mati Syahid dalam Islam yang Dijanjikan Surga oleh Allah SWT

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
17 Juni 2022 8:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 9 Golongan Mati Syahid. Foto: shuuterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 9 Golongan Mati Syahid. Foto: shuuterstock.com
ADVERTISEMENT
Selama ini umat Muslim memahami bahwa orang yang mati syahid adalah mereka yang meninggal dunia saat berperang membela agama Allah SWT. Padahal, mati syahid tidak sebatas pada situasi peperangan.
ADVERTISEMENT
Mati syahid adalah kondisi ketika seorang Muslim meninggal dunia dalam keadaan terpuji di jalan Allah. Dalam buku Ath-Tibbu An-Nabawi oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah disebutkan bahwa syahid memiliki kedudukan dan derajat yang tinggi di sisi Allah. Kedudukannya bahkan sejajar dengan para shiddiqin yakni orang-orang yang selalu berbicara dan bersikap jujur.
Mengutip buku Ringkasan Shahih Muslim terbitan Mizan Publika, dalam Islam ada banyak keistimewaan bagi orang yang mati syahid. Keistimewaan itu di antaranya dosanya akan diampuni, diperlihatkan tempatnya di surga, dijaga dan dihindarkan dari neraka, diberi mahkota kemuliaan, dan diberi syafaat untuk mengeluarkan 70 orang anggota keluarganya dari neraka.
Terdapat beberapa golongan yang termasuk mati syahid, meskipun tidak berperang. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai golongan yang mati syahid dalam Islam.
Ilustrasi 9 Golongan Mati Syahid. Foto: freepik.com

9 Golongan Mati Syahid

Merangkum buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, terdapat 9 golongan orang yang mati syahid. Berikut penjabarannya:
ADVERTISEMENT

1. Orang yang gugur di medan perang

Orang yang gugur di medan perang termasuk mati syahid di dunia dan akhirat. Mereka memiliki kemuliaan yang tinggi, sehingga boleh dimakamkan tanpa harus dimandikan dan disholatkan terlebih dulu.

2. Orang yang membela agama Islam

Orang yang meninggal karena memperjuangkan dan membela agama Islam digolongkan sebagai mati syahid. Dijelaskan dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela agamanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya maka syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka ia juga syahid.” (HR. At-Tirmidzi)

3. Orang yang meninggal karena wabah

Orang yang meninggal karena terkena wabah juga memiliki keistimewaan yang sama dengan orang yang meninggal di jalan Allah. Mereka termasuk mati syahid di akhirat.
Saat wabah Covid-19 seperti sekarang misalnya. Jenazah pasien covid-19 tidak dapat dimandikan karena bisa berpotensi menyebarkan virus lebih luas. Bahkan mereka harus dimakamkan dengan menggunakan peti.
ADVERTISEMENT
Namun, jenazah tetap bisa disholatkan dan diperlakukan sebagaimana mestinya sesuai syariat Islam. Orang yang meninggal karena Covid-19 ataupun wabah lainnya dan dalam kondisi sebagai seorang mukmin yang taat, maka dianggap mati syahid.

4. Orang yang meninggal karena sakit perut

Sakit perut membuat seseorang merasa tidak nyaman bahkan ada yang sampai menderita karena kesakitan. Tidak sedikit orang yang menderita sakit perut bahkan meninggal dunia. Seorang Mukmin yang mengalami sakit perut kronis dan meninggal dunia termasuk dalam golongan mati syahid.

5. Orang yang meninggal karena tenggelam

Golongan mati syahid lainnya yakni ketika seseorang meninggal dalam keadaan tenggelam. Ketika tenggelam, orang tersebut kemungkinan akan mengalami sakit tak tertahankan dan penderitaan sebelum meninggal.
Para ulama menjelaskan bahwa jika seseorang bepergian melalui laut dan mengalami badai hingga menyebabkan orang itu tenggelam, ia akan dihitung sebagai mati syahid di akhirat. Sebaliknya, jika tujuannya tidak terpuji, kemudian meninggal tenggelam, maka tidak termasuk dalam keadaan mati syahid.
ADVERTISEMENT

6. Korban kebakaran

Seseorang yang menjadi korban bencana kebakaran termasuk golongan mati syahid berikutnya. Terbakar di sini bisa ketika kendaraan terbakar, rumah terbakar, ataupun kompor meledak.
Kobaran api yang 'melahap' tubuh seseorang akan menimbulkan rasa sakit yang cukup parah. Sehingga orang tersebut dianggap meninggal dunia di jalan Allah SWT.

7. Korban tertimpa reruntuhan, longsor atau gempa

Golongan mati syahid selanjutnya yakni seseorang yang meninggal karena bencana alam. Misalnya tertimpa reruntuhan rumah, longsor atau gempa. Seseorang yang meninggal karena kondisi tersebut sebelumnya mungkin akan menderita patah tulang, jaringan tubuh robek, kehilangan darah, dan rasa sakit yang parah, sehingga orang tersebut termasuk golongan orang yang meninggal jalan Allah SWT.

8. Wanita yang melahirkan

Perjuangan seorang ibu dalam melahirkan buah hatinya tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Tidak sedikit ibu yang harus bertarung dengan nyawa demi melahirkan anaknya. Wanita yang meninggal dunia saat melahirkan termasuk dalam golongan mati syahid.
ADVERTISEMENT

9. Orang yang membela hartanya

Islam memandang harta sebagai alat untuk memperoleh manfaat dan mencapai kesejahteraan serta tujuan dalam hal beribadah. Islam menjamin surga untuk kehidupan akhirat kelak bagi siapa saja yang mempertahankan hak miliknya. Artinya, apabila ada seseorang yang meninggal karena mempertahankan hak miliknya seperti dalam peristiwa pencurian atau perampokan, ia akan tergolong mati syahid.
(EAR)