Konten dari Pengguna

9 Sunnah Khutbah Jumat yang Perlu Dipahami dan Diterapkan Khatib

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 Maret 2022 12:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sunnah Khutbah. Foto; pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sunnah Khutbah. Foto; pixabay.com
ADVERTISEMENT
Shalat Jumat merupakan salah satu ibadah yang harus dipahami ketetapannya oleh umat Muslim. Ibadah yang dikerjakan di hari Jumat ini hukumnya wajib bagi laki-laki Muslim yang telah memenuhi syarat, salah satunya baligh.
ADVERTISEMENT
Bagian yang menjadi ciri khas dalam pelaksanaan shalat Jumat adalah khutbah. Namun khutbah Jumat tidak sama dengan ceramah pada umumnya. Terdapat beberapa anjuran yang perlu diperhatikan.
Agar lebih memahami apa saja yang termasuk anjuran atau sunnah khutbah Jumat, berikut penjelasan lengkapnya.
Ilustrasi Sunnah Khutbah. Foto; freepik.com

Sunnah Khutbah Shalat Jumat

Khutbah Jumat merupakan salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan shalat Jumat. Berikut ini beberapa hal yang disunnahkan dalam pelaksanaan khutbah dikutip dari Buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula oleh Irfan Maulana.
1. Khutbah di atas mimbar
Disunnahkan khatib memberikan khutbah di atas mimbar dan posisi mimbar berada di sebelah kanan mihrab. Apabila tidak ditemukan mimbar, cukup digantikan dengan tempat yang tinggi. Tujuannya agar lebih sempurna dalam menyampaikan khutbah kepada para jamaah.
ADVERTISEMENT
2. Menghadap para jamaah
Posisi khatib dianjurkan menghadap jamaah. Begitu juga dengan para jamaah disunnahkan menghadap khatib. Sebagaimana hadits Nabi berikut ini.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ عَلَى الْمِنْبَرِ اسْتَقْبَلَهُ أَصْحَابُهُ بِوُجُوهِهِمْ
Artinya: “Saat Nabi SAW berdiri di atas mimbar, para sahabatnya menghadapkan wajahnya kepada beliau.” (HR. Ibnu Majah)
3. Azan sebelum khutbah
Terdapat sebagian umat Muslim yang mengumandangkan azan satu satu kali dan ada pula yang dua kali sebelum khutbah. Hal ini pernah terjadi di masa Nabi saw dan zaman Khalifah Usman bin Affan.
Di zaman Nabi, azan dilakukan satu kali, sedangkan di zaman Usman azan dilakukan dua kali. Hal ini sejalan dengan jumlah umat Muslim yang semakin banyak. Azan dua kali dimaksudkan untuk memberi kesempatan umat Muslim mempersiapkan diri menuju shalat Jumat.
ADVERTISEMENT
4. Membaca khutbah dengan lantang
Khutbah hendaknya dibaca dengan lantang dan keras, agar dapat lebih menggugah antusias para jamaah. Ditegaskan dalam sebuah hadits:
كَانَ رَسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلَا صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ
Saat Rasulullah SAW berkhutbah, kedua matanya memerah, suaranya lantang (keras) dan tampak sangat marah, seakan-akan beliau memperingatkan tentara perang.” (HR. Muslim).
5. Mengucap salam sebelum khutbah
Saat khatib maju ke depan dan telah sampai di mimbar, hendaknya ia mengucapkan salam kepada para jamaah. Setelah itu, dianjurkan duduk sejenak sampai muadzin selesai mengumandangkan azan.
6. Waktu khutbah tidak terlalu lama atau singkat
Khutbah hendaknya disampaikan dalam waktu yang standar, tidak terlampau singkat, tidak pula terlalu panjang. Dijelaskan dalam sebuah hadits.
ADVERTISEMENT
كَانَتْ صَلَاةُ النَّبِيّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَصْدًا وَخُطْبَتُهُ قَصْدًا
Bahwa durasi shalat dan khutbah Nabi sesuai dengan standar umum.” (HR. Muslim).
7. Khatib memegang tongkat
Saat khatib berkhutbah, dianjurkan tangan kirinya memegang tongkat, pedang, busur panah atau benda-benda sejenis. Hal ini didasarkan dari hadits Nabi.
أَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِي خُطْبَةِ الْجُمُعَةِ مُتَوَكِّئًا عَلَى قَوْسٍ أَوْ عَصًا
Nabi SAW berdiri dalam khutbah Jumat seraya berpegangan atas busur tanah atau tongkat.” (HR. Abu Daud).
8. Materi khotbah mudah dipahami
Khatib sebaiknya membuat materi khutbah yang ringan agar mudah dipahami para jamaah. Contoh materi yang sederhana seperti keutamaan membaca Alquran, bahaya riba, efek negatif zina dan lain sebagainya.
9. Lamanya waktu saat khatib duduk di antara dua khutbah setara dengan membaca Surat Al-Ikhlas
ADVERTISEMENT
Lama durasi duduk di antara dua khutbah hendaknya seperti durasi membaca surat Al-Ikhlas. Sebab, surat Al-Ikhlas tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek untuk memisahkan dua khutbah.
(EAR)